/0/17140/coverbig.jpg?v=9116f11934ba3241336420f79b9c0f06)
18+, hampir tiap bab memiliki unsur kedewasaan, jadi tidak di peruntukan pembaca di bawah 18 tahun ke bawah. Cerita ini berlatar belakang seorang mahasiswa yang memiliki prestasi cukup lumayan. Iapun hanya seorang pria yang memiliki perekonomian yang tidak terlalu mendukung, namun bisa melanjutkan pendidikannya di salah satu kampus ternama, di karenakan ia memiliki kecerdasan hingga dia bisa mendapatkan beasiswa. Awalnya ia tak pernah menyangka kalau dirinya akan menjadi pria yang di lirik banyak wanita, berhubung parasnya tidak terlalu mendukung. Namun sepeninggalnya sahabat terbaiknya, di saat itulah dia mendapatkan semuanya.
Perkenalkan namaku Kamaruddin, umur 20 tahun, sudah semester tiga di salah satu kampus ternama dan terkenal di kota ini.
Sebenarnya aku tinggal di sebuah desa terpencil, namun saat ini aku sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi di kota yang terkenal dengan kota kembang, karena kota ini memiliki banyak taman asri yang di penuhi dengan bunga - bunga cantik.
Meskipun aku dari keluarga yang kurang mampu, tapi aku tetap kekeh untuk melanjutkan pendidikanku. Bokap sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, sementara nyokap kini tinggal di rumah kakakku yang nomor ketiga. Aku anak kedua dari tiga bersaudara.
Bahkan saat ini aku sedang berjuang demi mempertahankan beasiswaku, karena untuk mempertahankannya, kita harus memiliki nilai IPK yang cukup.
Pagi ini aku menyempatkan berolahraga pemanasan dan melatih pukulanku dengan memukul mukul bantal yang sudah aku modifikasi layaknya samsak.
Tinggi badanku 183 cm, perawakan wajahku tidak terlalu mendukung alias tidak ganteng, tapi aku tidak mau mengaku kalau aku jelek, karena ini semua adalah takdir dari sang pencipta. Namun aku berusaha untuk menutupi kekuranganku dengan menjadi pribadi yang baik.
Aku baru rajin berolahraga setahun belakangan ini untuk sekedar membentuk fisik yang kuat, dan aku memulainya dengan tujuan tidak mau di tindas oleh orang lain. Di sisi lain aku juga pernah di pukul tanpa berani memberikan perlawanan, dan aku pernah mendapatkan sebuah hinaan dari seorang wanita yang sepertinya sudah sangat beranggapan dirinya sempurna.
"Udah hitam, dekil, jelek, miskin, kurus, hidup lagi, bikin ngeneg aja lama - lama !" inilah kata - kata motivasi terbesarku yang pernah di ungkapkan oleh seorang wanita primadona di kampusku.
Tok tok tok!
Mendengar pintu kamarku di ketuk seseorang dari luar, aku segera beranjak, lalu membuka pintu.
Ternyata yang mengetuknya adalah kak Monica, dia juga salah satu mahasiswi di kampusku, dia cantik, bodynya sangat menantang, kulitnya yang putih kadang membuatku lupa diri.
"Din, tolong beliin pembalut, nanti lebihnya ambil saja !" ucapnya sambil menyodorkan uang kepadaku. Kak Monica ini orangnya jutek, sombong, tapi baik kalau ada maunya. Sementara aku paling rajin di suruh olehnya yang penting dia mau memberikan senyuman untukku.
Sepertinya dia baru menyelesaikan mandinya, saat ini dia hanya memakai kimono mandinya, dan tentu saja aku sempat melihat beberapa lekukan tubuhnya yang enak untuk di pandang.
"Ini, cepetan, aku mau ke kampus nih !" timpalnya karena aku malah kelamaan menerima uangnya.
"Iya kak !" jawabku singkat, lalu menerima uangnya, dan sejenak aku kembali masuk ke dalam kamar untuk memakai baju.
Setelah itu, aku berjalan kaki ke salah satu kios langgananku, kebetulan kios ini yang paling dekat dengan kostku.
"Belliiii, !" teriakku.
"Beli apa, Din ?" tanya sang pemilik kios, saking seringnya berbelanja di sini, dia sudah tau dengan namaku.
Yang aku ketahui dari pemilik kios ini, dia bernama Fina dan sedang berstatus janda tanpa anak. Sementara dari pandanganku tentang Fina, dia cantik, tapi pakaiannya selalu tertutup jadi untuk saat ini aku belum bisa menjelaskan lekukan tubuhnya.
"Pembalut mba!" jawabku.
"Rajin amat di suruh - suruh sama teman kostmu, Din!" timpalnya.
"Heheh, lumayan dapat lima ribu mba !" jawabku.
"Iya juga sih, nanti kamu pulang jam berapa ?" tanya Mba Fina sambil memberikan pembalut dan aku juga memberikan uangnya.
"Hmm, palingan jam satu Mba, ada yang bisa saya bantu ?" tanyaku.
"Ada, nanti kamu kesini lagi kalau sudah jam tiga sore, kebetulan mau pergi belanja barang untuk stok jualan !" ujar Mba Fina.
"Hehe, siap - siap Mba, nanti aku ke sini lagi !" jawabku.
Meskipun dia cantik, tapi Mba Fina sepertinya tulus untuk tersenyum untukku. Aku sudah sering membantunya untuk membawa mobilnya sekedar pergi berbelanja di salah satu distributor barang sembako, dan setiap selesai membantunya, pasti aku akan mendapatkan upah darinya.
Setelah itu, aku kembali ke kost dan langsung menuju kamar kak Monica.
Tok tok tok!
"Kak, aku simpan di gagang pintu yah !" ucapku, lalu pergi ke kamarku.
Kenapa aku menyimpannya di gagang pintu saja, karena aku pernah mendapatkan teguran keras ketika aku tidak sengaja melihatnya ganti baju. Meskipun itu murni kesalahannya, karena tidak menutup rapat pintu kamarnya.
Tepat pukul sembilan aku mengendarai motor bebekku peninggalan dari almarhum bapak menuju kampus. Tentu saja motorku ini umurnya tidak muda lagi alias butut dari segi pandangan orang kaya.
Kebetulan kampus jaraknya sekitar 1 km saja dari jarak kostku, jadi beberapa menit saja aku sudah tiba di sekitaran kampus.
Sementara untuk style kesukaanku ketika ngampus cukup rapi, celana kain berpaduan dengan kemeja, dan sepatu sneakers. Berhubung aku paling jarang ke kantin, jadi aku langsung menuju ruanganku saja. Sebenarnya mahasiswa tidak perlu menunggu dosen layaknya masih pelajar, karena sebelum dosen masuk, dia akan memberikan informasi di grup salah satu aplikasi ponsel.
Di dalam ruangan ini atau yang sejurusan denganku berjumlah tiga puluh orang saja, ada 13 pria dan 17 wanita. Dan di antara tiga puluh orang itu, hanya satu orang yang care denganku itupun sama - sama batangan.
Teman jurusanku yang wanita sebenarnya ada juga yang sering ngajak ngobrol, tapi aku saja yang kurang tau cara untuk nyambungnya.
Tidak lama kemudian sahabatku datang dan langsung duduk di tempatnya, dia lalu menggeser kursinya dekat denganku.
"Din, ada proyek nih, kamu mau ikut ngga ?" tanya Syamsul, dialah sabahatku yang aku maksud tadi.
"Proyek apaan ?" tanyaku.
"Ngantarin balok ke kota sebelah, kalau mau kita gas nanti sore !" jawabnya.
Syamsul berbeda nasib denganku, orang tuanya termasuk cukup berada, dia memiliki bisnis di bidang jual beli kayu dan kadang dia memintaku untuk menemaninya, dan di situ juga aku kembali akan mendapatkan upah. Meskipun tidak banyak, tapi setidaknya aku juga bisa refreshing otak dan otot.
"Tapi aku ada proyek juga nanti sore, jam tigaan, Sul !" timpalku.
"Sejak kapan kamu punya proyek lain selain bersamaku ?" tanya Syamsul.
"Bantuin tetangga aja sih, memangnya ngga bisa angkut malam ?"
"Bisalah habis magrib, tapi jangan lupa bawa pakaian ganti, kita malmingan di sana !" ujarnya.
"Hahaha, palingan malmingan di warkop aja !" timpalku.
"Hehhehhee !" dia hanya terkekeh, namun aku melihat senyum licik darinya.
Syamsul bukan hanya berkecukupan, tapi dia memiliki ketampanan juga, tapi dia tidak mempergunakan ketampanannya itu untuk menggait hati para wanita. Bahkan dia pernah di minta oleh seorang wanita untuk menjadikannya kekasih, namun dia malah menolaknya. Andai saja aku yang di posisinya, mungkin hanya beberapa detik aku langsung menerimanya, memeluknya, dan menciumnya
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
Setelah menikahi akhwat cantik yang lama diidam-idamkan, pria milyarder itu merasa sangat bahagia. Mereka menikmati kehidupan rumah tangga yang bahagia, meski baru seminggu. Namun, ada satu hal yang membuat sang istri merasa terganggu. Suaminya mempunyai kebiasaan yang cukup mengkhawatirkan. Hampir setiap saat, suaminya meminta jatah. Sebelum tidur, saat menyiapkan makanan, bahkan saat mereka sedang santai di ruang keluarga. Sang istri merasa kewalahan. Dia tidak pernah menyangka bahwa suaminya begitu rakus akan kepuasan duniawi. Suatu hari, ketika sang istri sedang memasak di dapur, sang suami mendekatinya dan mulai merayunya. "Sayang, ayo kita berduaan sebentar di kamar," bisik suaminya, sambil mencium leher istri. Dengan wajah merah padam, sang istri mencoba menolak. "Aku sedang memasak, nanti saja ya, Sayang," ujarnya lembut. Namun, suaminya tidak terima penolakan. Dia semakin mendesak, bahkan mulai meraba tubuh sang istri. "Aku tidak bisa menahan nafsu ini, Sayang," desahnya. Akhirnya, sang istri menyerah pada desakan suaminya. Mereka pun bergegas ke kamar untuk melampiaskan hasrat mereka. Sang istri merasa kewalahan menghadapi keperkasaan suaminya yang mencapai 27cm. Dia merasa tubuhnya terlalu lemah untuk mengimbangi nafsu suaminya yang tidak pernah habis. Setelah berhubungan intim, sang istri terkapar lemas di tempat tidur, sementara suaminya bangkit dengan senyum puas
Cerita ini khusus 21+, karena terdapat adegan panas. Cerita ini di mulai ketika Fahrizal masih berumur 13 tahun, tapi dia sudah bisa menunjukkan kelebihannya di atas ranjang.
Sesuai dengan judulnya, cerita ini menegangkan, humor, romansa, dan ada juga mistis.
Demi bisnis yang menguntungkan dirinya sendiri Rian tega menjual kekaksihnya pada seorang tuan muda yang bernama Albert. Albert menjadikan Renata yang merupakan seorang mahasiswa pertanian sebagai budak ranjangnya setiap hari, jika Albert marah Renata harus melayani Albert yang menyakitinya. namun seiring berjalannya waktu Albert memiliki rasa pada Renata dan menjadikannya pendamping hidup meski Albert harus menentang orang tuannya dan memutuskan pertunangannya dengan seorang wanita pilihan orang tuanya.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?
WARNING 21+ !!! - Cerita ini di buat dengan berhalu yang menimbulkan adegan bercinta antara pria dan wanita. - Tidak disarankan untuk anak dibawah umur karna isi cerita forn*graphi - Dukung karya ini dengan sumbangsihnya Terimakasih
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!