/0/4255/coverbig.jpg?v=d6865889fd38bc0b03be21f4feff243b)
Alina seorang gadis yang kehilangan keperawanannya karena ulah pamannya kini harus menerima keadaan bahwa ia telah menjaminkan hidupnya kepada seorang iblis bernama Alardo. Ia terpaksa melakukan hal tersebut karena ingin menyelamatkan dirinya dari pamannya itu dan membebaskan dendam atas segala penderitaan yang telah Alina alami. Tetapi siapa kira Alina terjebak perasaan tabu kepada sosok Alardo yang membuat dirinya semakin tenggelam ke dasar kesesatan. Akankah Alina dapat menemukan titik terang dari kehidupannya yang gelap? Atau justru semakin tenggelam dengan perasaan cinta kepada iblis bernama Alardo itu?
Dia Alina. Gadis remaja yang kehilangan semua senyumnya dalam sesaat. Tepat pada peristiwa kehilangan kedua orang tuanya. Dia seseorang yang ceria kalau itu namun menjadi pendiam setelah lelah semua hal yang menjadi alasannya hidup kini telah tiada.
Cahaya matahari menyingkap cela matanya membuat sosok Alina terbangun dari tidurnya. Ia mengeluh karena tubuhnya sakit sembari meringis karena masih tak percaya bahwa keperawanannya telah direnggut oleh pamannya sendiri.
Ya, malam itu Alina dilecehkan. Di kediaman keluarga Agra itu sendiri Alina menerima beberapa kekerasan fisik bahkan ketika ia bercermin dan melihat wajahnya tepat pada jenjang lehernya terdapat luka merah ranum.
Alina benar-benar jijik dengan tubuhnya. Ingin cepat-cepat memberi tahu ayah dan, ibu tentang masalah ini namun mereka berdua tak kunjung pulang setelah alasan pertemuan penting di luar negeri.
Singkat cerita Alina adalah anak tunggal dari keluarga Agra. Dia satu-satunya pewaris tunggal dari kekayaan melimpah ruah. Ibu dan ayahnya orang yang sangat sibuk bahkan tak memiliki sedikit pun waktu untuk mendengarkan keluh kesah Alina selama mereka berdua tidak ada.
Tinggal berdua bersama pamannya adalah hal terburuk. Ia kehilangan mahkota sebagai seorang wanita kemudian ia juga harus melayani pamannya bak seorang istri nya saja.
Hal itu terus terjadi sampai akhirnya pada suatu hari Alina sadar bahwa selama ini kedua orang tuanya sudah tiada. Pamannya hanya berbohong padanya, mengatakan bahwa mereka benar-benar sibuk nyatanya kedua orang tuanya telah mati. Dan ada hal yang lebih menyakitkan lagi bagi Alina yakni kedua orang tuanya mati karena di bunuh oleh pamannya sendiri.
Setelah mengetahui hal itu Alina kabur dari rumah. Ia takut, khawatir dan juga cemas terhadap dirinya. Setelah berbulan-bulan melayani pamannya sebagai wanita pemuas inikah balasan pamannya terhadap dirinya?
Namun dirinya selalu tertangkap, entah bagaimana pun Alina berusaha pergi dari rumah besar itu kakinya akan selalu tiba di halaman depan rumahnya.
Alina semakin tersiksa. Pamannya semakin brutal padanya tak segan untuk merenggut nyawanya juga.
Hari itu ketika Alina merancang dengan sempurna rencananya untuk kabur dirinya berhasil. Ia pergi, mengelabui pamannya di malam itu kemudian berlari sekencang kilat dari rumah itu.
Kala itu hujan benar-benar deras, membuat langkah Alina tak begitu jelas terdengar. Tetapi siapa yang mengira bahwa semuanya akan semudah itu.
Seseorang bergerak cepat mendekati dirinya dari belakang. Hendak menariknya kembali ke rumah itu, sosok bayangan hitam yang kian membuat Alina semakin kencang berlari.
Di sebuah lorong gelap, dengan napas yang terengah-engah Alina bersembunyi di dekat rumah kecil tak berpenghuni.
Ia mendekap kedua lututnya, ketakutan dan tak lagi peduli dengan hujan yang terus menimpanya.
Ketika beberapa saat bersembunyi di rumah kosong itu terdengar keributan nyaring di lorong tersebut. Seperti bunyi tong sampah yang dilemparkan dan juga berbagai kegaduhan yang kian membuat Alina takut.
Ia menangis, memanggil kedua orang tuanya. Namun bukannya sosok yang ia inginkan datang justru sosok lain yang kini berdiri di hadapannya dengan seringai jelas di wajahnya.
Sosok yang gelap, bayangan dan juga misterius. Dia adalah Alardo. Sosok yang mengaku sebagai makhluk terkutuk yang akan membantu Alina.
Menawarkan diri agar menjadi pengawal, pelayanan serta hal apa saja agar Alina merasa aman. Bahkan Alardo menujukan kekuatannya dengan membawa kepala salah satu rekan pamannya yang tadi ikut bekerja sama mengejar dirinya.
"Semua mudah bagi saya, jika nona mau mari mengikat kontrak dengan saya. Saya akan melindungi, menjaga, menjadi apa pun yang nona mau asalkan nona mau memberikan satu hari kehidupan nona di setiap akhir bulan."
Pikiran Alina kala itu kalut. Melihat kepala yang terpenggal di tangan Alardo membuatnya langsung percaya bahwa Alardo bisa menjaga dan juga melindungi dirinya dari pamannya itu.
Akhirnya Alina mengikat janji dan kontrak yang dinamakan kontrak hidup. Alina siap menerima membayar hidupnya sehari di setiap akhir bukan kepada Alardo.
Manusia memang selalu naif dan juga menggebu ketika merasa bahwa diri mereka terancam. Merasa bahwa mereka paling menderita di muka bumi ini sehingga tidak ada satu pun tempat aman bagi mereka untuk hidup.
Alina merasa dan mempercayai Alardo sebagai cara agar dirinya bisa menjauh dari kejaran pamannya dan juga merasa aman dari beberapa orang.
Sungguh setelah kejadian buruk ini menimpa dirinya Alina tak lagi bisa percaya pada siapa pun.
Tetapi ada satu hal yang sedikit mengganjal di benat Alina tentang kontrak hidup dengan Alardo.
"Setiap satu hari kehidupan nona saya ambil maka satu hari penuh nona akan merasakan sakit yang luar biasa seperti maut yang datang menjemput."
"Nona juga harus berjanji tidak akan mengikat janji dengan iblis mana pun sebab jika nona mengingkarinya maka saya tak segan membunuh nona."
Kuku panjang Alardo itu semakin tajam saja. Ia Iblis yang benar-benar tampan dan sempurna. Menegaskan kembali kepada Alina bahwa kontrak hidup ini bukan sebuah kontrak biasa. Nyawalah bayarannya.
"Menusuk jantung nona dengan kuku panjang saya, kemudian memajangnya di galeri manusia lain yang ingkar janji terhadap saya."
Syarat mengerikan yang terdengar dari telinga Alina namun ia menerima dan menyanggupinya.
Hari itu, detik itu juga Alina resmi menjadi nona dari iblis terkuat Alardo. Iblis yang sempurna parasnya dan juga iblis yang hebat.
Hari barunya di mulai dari sekarang. Tepat ketika Alina melontarkan permainan pertamanya.
"Berikan aku rumah dan uang yang banyak sekarang, aku butuh tempat tinggal dan tidak ingin kembali ke rumah sialan itu!"
Dalam sesaat Alardo bisa mengabulkan permintaan Alina. Dengan melihat benang merah di lehernya yang menyala terang.
"Bagus, permintaan pertama dari manusia yang putus asa adalah hal yang sangat istimewa bagai saya nona."
"Selamat bergabung menjadi bagian dari kami, wahai manusia lemah!"
Bagaimana jadinya jika pembantu rumah tangga seorang lelaki alim adalah seorang model majalah dewasa? Apakah yang akan terjadi setelahnya? Apakah Alfarezi sang cowok alim tetap teguh dalam pendiriannya? Atau justru Aruna si model sexy yang akhirnya tobat? Namun, kenapa hati Alfarezi selalu berdebar setiap kali mereka berdekatan. Bahkan, sedetik pun ia tak bisa melupakan pesona si wanita penggoda iman. Penasaran dengan kelanjutan cerita mereka berdua? Yuk, baca cerita selengkapnya! Tapi, khusus 18+ ya…
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Ika adalah seorang ibu rumah tangga yang harus berjuang mencari nafkah sendiri karena suaminya yang sakit. Tiba-tiba bagai petir di siang bolong, Bapak Mertuanya memberikan penawaran untuk menggantikan posisi anaknya, menafkahi lahir dan batin.
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.