/0/4906/coverbig.jpg?v=56cf34bbc0cf7ceda6e44318c483f01c)
Yuliang, seorang gadis yang baru berusia 17 tahun. Namun, keahliannya dalam belajar diri tak diragukan lagi. Dia terpaksa menjadi anak buah bos mafia yang kejam bernama Alex. Demi bisa menyelamatkan Ibu dan adiknya yang disandra oleh Alex. Sampai suatu hari, Yuliang bertemu dengan seorang pemuda bisu yang siap membantunya menyelamatkan Ibu dan Adiknya. Bagaimana kisah selanjutnya?
Di sebuah bangunan mewah, sedang diadakan sebuah pelelangan barang-barang antik. Disudut gedung, seorang gadis cantik berumur tujuh belas tahun sedang mengamati keadaan di dalam bangunan itu.
Gadis itu bernama Yuliang. Gadis cantik yang di juluki bloody rose. Bukan tanpa alasan dia mendapat julukan seperti itu. Kemampuan bela diri Yuliang sangat hebat bahkan bisa mengalahkan puluhan orang bertubuh kekar.
Yuliang tidak pernah gagal dalam menjalankan misi. Serumit apapun misinya, Yuliang mampu menyelesaikannya dengan baik dan tidak memiliki cela sedikitpun.
Meski Yuliang masih terbilang remaja, namun kemampuannya dalam bela diri dan caranya bertindak tak diragukan lagi.
Saat sedang asyik mengawasi barang barang yang akan dilelang malam itu, tiba-tiba ponselnya berbunyi.
"Cih! Siapa yang meneleponku disaat begini!" Yuliang terlihat kesal.
Yuliang mengambil ponselnya lalu melihat siapa yang menelponnya.
'Kanglin? Untuk apa dia meneleponku?' gumam Yuliang dalam hati.
Yuliang mengangkat telpon dari Kanglin dan menyambungkan ke headset bluetooth nya.
"Ada apa?" tanya Yuliang dengan nada dingin.
"Yul, apa kau sudah melihat barang-barang yang di lelang malam ini?" Kanglin melihat sekeliling.
"Iya aku sedang melihatnya. Memang ada apa?" Yuliang menatap seluruh ruangan.
"Apa kau sudah melihat segel hantu yang ada didalam pelelangan itu?" tanya Kanglin.
"Segel hantu? Seperti apa bentuknya?" Yuliang kembali melihat barang lelang.
"Apa kau pernah melihat Qilin?" Kanglin kembali bertanya untuk memperjelas maksudnya.
Qilin adalah salah satu makhluk mitologi yang sangat terkenal di daratan asia. Qilin di gambarkan dengan bentuk kura bersisik dengan kepala singa dan tanduk rusa.
"Iya, aku pernah melihatnya. Lalu apa hubungannya dengan segel hantu?" Yuliang masih tak mengerti maksud Kanglin.
"Perhatikan pelayan nomer tiga di belakang, dia membawa benda berwarna hijau dengan bentuk Qilin,"ujar Kanglin.
Yuliang mengamati benda lelang yang baru masuk.
"Jadi itu segel hantu?!" Yuliang langsung mengerti.
"Kau sudah melihatnya?" Kanglin ikut melihat deretan barang yang baru datang.
"Iya, aku sudah melihatnya." Yuliang menjawabnya dengan tenang.
"Dapatkan itu! Bos menginginkan benda itu!" pinta Kanglin.
"Baiklah, serahkan saja padaku. Aku pasti bisa mendapatkannya." senyum penuh arti nampak di wajah cantik Yuliang.
Selesai menelpon, Yuliang terus memperhatikan sekeliling. Sejak awal, misi Yuliang adalah untuk mencuri salah satu barang yang di lelang disini.
Mata indahnya menatap seluruh tempat itu. Yuliang sedang menghitung jumlah penjaga dalam pelelangan ini. Dan mengamati siapa saja yang hadir.
'Satu, dua, tiga ... Tujuh, delapan. Hm, jadi ada banyak juga penjaganya. Sepertinya ini akan semakin menarik.' gumam Yuliang dalam hati.
Setelah semua barang barang pelelangan masuk, acara pun dimulai. Seorang pelayan wanita masuk kedalam ruang pelelangan.
"Mohon perhatiannya! Acara pelelangan hari ini akan segera kami buka!" ujar pembaca acara.
Semua tamu undangan yang hadir mulai bersiap-siap untuk menawar barang yang mereka inginkan.
"Mari kita mulai pelelangan hari ini. Untuk barang pertama yang akan di lelang hari ini, silakan perlihatkan pada para tamu yang hadir!"
Seorang pelayan pria membuka tirai yang menutup lemari kaca kecil. Para tamu terkesima melihat barang pertama yang akan dilelang.
"Bagus!"
"Ini barang bagus! Aku harus mendapatkannya."
Beberapa tamu mulai berbisik-bisik mengenai barang yang yang di lelang.
"Baiklah semua. Saya perkenalkan barang yang akan di lelang. Ini adalah batu giok dari dinasti Tang. Kita mulai membuka harganya dari 100¥."
"150"
"200"
"300"
Suasana didalam pelelangan sangat ramai. Yuliang terus mendengarkan para kalangan elit menawar harga.
"Cih! Mereka benar-benar bodoh. Menghabiskan banyak uang hanya untuk barang murahan seperti itu," gumam pelan Yuliang.
Kanglin terus memperhatikan Yuliang dari kejauhan. Dia mulai merasa kesal karena Yuliang tidak juga bertindak.
Saat sedang memperhatikan Yuliang, ponsel Kanglin bergetar. Dengan cepat, Kanglin mengangkat panggilan itu.
"Ada apa?" tanya Kanglin pada penelpon.
" ..."
"Baiklah. Kami akan segera bergerak. Siapkan semuanya!" Kanglin menutup telponnya.
Lalu beralih menghubungi Yuliang untuk memberitahu situasinya sekarang. Semua anggota organisasi sudah bersiap untuk bergerak.
Yuliang yang sedang fokus mendengarkan tawaran para tamu, sedikit terusik dengan getaran ponselnya.
"Siapa lagi menggangguku lagi?!" Yuliang sangat kesal.
Dia melihat ponselnya, tertera nama Kanglin di layar ponselnya. Yuliang langsung melirik kearah Kanglin yang ekspresi kesal.
"Ada apa?" suara terdengar kesal.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak bergerak?" nada bicara Kanglin penuh penekanan.
"Aku hanya menunggu waktu yang tepat saja." Yuliang menjawabnya dengan seenaknya.
"Cepat bergerak! Semua sudah menunggu!" pinta Kanglin.
"Iya, bawel!" suara Yuliang terdengar sangat kesal.
Yuliang menutup telponnya, lalu menatap sekeliling. Kembali mata indahnya, memperhatikan para penjaga.
Sebuah senyum penuh arti nampak di wajah imutnya. Yuliang akan segera menjalankan aksinya. Dia mengambil sesuatu di kaki kanannya. Sebuah remote kecil.
Yuliang menekan tombol di remote kecil itu, lalu tiba-tiba terdengar suara ledakan dari arah belakang gadis pembawa acara itu.
Duuuarrrr!
"Aaaahhhhhhh!"
Sebuah bom dengan daya ledak rendah yang sudah Yuliang siapkan sebelum acara pelelangan itu di mulai.
Semua orang terkejut dan menjadi panik karena tiba-tiba terjadi ledakan. Semua orang berlarian ke sana kemari.
Disaat semua panik karena ledakan, Yuliang tak melewatkan kesempatan ini. Dengan manfaatkan keadaan yang kacau, dia bergerak bebas mengambil segel hantu itu.
Kanglin tidak tau tentang rencana Yuliang ini, dia ikut panik. Matanya menatap sekeliling mencari Yuliang.
"Bodoh! Dimana bocah itu?!" gumam Kanglin dalam hati.
Ekspresi di wajah Kanglin terlihat kesal dan juga khawatir. Kanglin mencoba menghubungi Yuliang, tapi tak ada jawaban.
Kanglin semakin mengkhawatirkan Yuliang. Suara alarm berbunyi, membuat Kanglin mengalihkan perhatiannya pada barang barang lelang.
"Yuliang?" Kanglin melihat Yuliang yang sedang memasukkan segel hantu kedalam tas.
Yuliang langsung mengambil segel hantu itu dan memasukkannya kedalam tas tanpa memperdulikan alarm yang berbunyi.
"Ada pencuri! Cepat tangkap dia!" teriak gadis pembawa acara itu.
Yuliang segera pergi dari sana. Namun sayang, dia keburu di hadang oleh beberapa penjaga.
"Wah! Wah! Menarik sekali. Majulah!" tantang Yuliang.
"Kau pencuri kecil! Berani-beraninya kau datang kemari! Cepat hajar dia!"
Yuliang sama sekali tidak tahu. Dia malah menyeringai penuh arti. Terjadilah perkelahian antara Yuliang dan para penjaga.
Hyaaa.
Meski Yuliang masih remaja, tapi kemampuan bela dirinya tak diragukan lagi.
Dia berhasil menjatuhkan lima orang pria bertubuh kekar penjaga pelelangan. Yuliang tersenyum penuh kemenangan.
Tanpa Yuliang sadari, di belakangnya berdiri seorang pria dengan membawa tongkat bersiap untuk menyerang Yuliang.
Kanglin yang melihat Yuliang dalam bahaya, segera berteriak.
"Menunduk!"
Mendengar teriakan Kanglin, Yuliang mengalihkan pandangannya kearah Kanglin. Kanglin bersiap melempar potongan kayu kearah Yuliang.
Yuliang mengerti maksud Kanglin lalu menundukkan kepalanya. Kanglin pun segera melempar potongan kayu itu lalu mengenai seorang pria yang hendak memukul Yuliang.
Bruk.
Kanglin segera menghampiri Yuliang dan membantunya.
"Kau baik baik saja?" tanya Kanglin yang terlihat khawatir.
"Tentu saja. Ini hanya masalah kecil." Yuliang kembali menyombongkan diri.
"Apa barangnya sudah kau bawa?" Kanglin kembali bertanya pada Yuliang untuk memastikan misinya berhasil.
"Iya ada didalam disini." Yuliang menunjuk tasnya.
"Baik! Kita segera pergi dari sini!" ajak Kanglin.
"Tapi belum pergi, bereskan cecunguk ini dulu," ujar Yuliang.
Kanglin menganggukkan kepalanya. Kembali terjadi pertarungan, acara pelelangan menjadi kacau tak terkendali.
Para penjaga kembali berdatangan lalu menyerang Kanglin dan Yuliang. Mereka berdua sempat Kewalahan menghampiri banyaknya musuh.
Disaat suasana semakin panas, tiba-tiba atap bangunan itu hancur karena sebuah bom dengan daya ledak kecil meledak.
Duarr.
Yuliang dan Kanglin langsung menutup mata mereka dengan tangan kanannya agar debu tidak masuk kedalam mata. Dari atas bangunan, sebuah helikopter menjatuhkan tali tepat di samping Yuliang.
"Cepat naik!" seorang pilot berteriak pada Yuliang dan Kanglin.
Tanpa membuang banyak waktu, Kanglin segera memeluk pinggang kecil Yuliang dan membawa kedalam pelukannya.
Tangan kiri Kanglin meraih tali, helikopter itu segera terbang menjauh. Melihat Kanglin dan Yuliang pergi, seorang penjaga melemparkan bom kearah mereka.
Duaaarrrrr.
Sebuah takdir kelam yang dimiliki oleh setiap orang yang memakai dogtag atau liontin nama. Mereka dianggap sebagai senjata yang bisa digunakan kapanpun. Seorang anak menjadi korban keganasan seseorang yang haus akan kekuasaan. Dia dijadikan sebagai budak senjata. Tanpa rasa belas kasihan, dia dipaksa mengkonsumsi obat-obatan agar dia tetap hidup. Suatu hari, Sena, nama anak laki-laki itu, bertemu dengan seorang gadis yang berasal dari keluarga terpandang. Karena gadis itu menjadi incaran banyak orang, Sena ditugaskan untuk melindunginya. Seiring berjalannya waktu, cinta tumbuh diantara keduanya. Namun, takdir tak membiarkan keduanya bersatu dengan mudah. Apa yang terjadi selanjutnya? Mampukah keduanya bersama hingga akhir?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Lenny adalah orang terkaya di ibu kota. Ia memiliki seorang istri, tetapi pernikahan mereka tanpa cinta. Suatu malam, ia secara tidak sengaja melakukan cinta satu malam dengan seorang wanita asing, jadi ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan mencari wanita yang ditidurinya. Dia bersumpah untuk menikahinya. Berbulan-bulan setelah perceraian, dia menemukan bahwa mantan istrinya sedang hamil tujuh bulan. Apakah mantan istrinya pernah berselingkuh sebelumnya?