Unduh Aplikasi panas
Beranda / Fantasi / Why Make Me The Antagonist?
Why Make Me The Antagonist?

Why Make Me The Antagonist?

5.0
35 Bab
1.4K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Kehidupan sulit sepertinya terus membuntuti Sallyana Jung yang harus meninggal di usia muda karena tindakan keji sepupunya sendiri, kemudian kembali hidup ditubuh Perempuan Utama Antagonis yang akan mati di bawah pedang Duke Veenaizo Alexero Demonia Purpura! Raja Iblis Bermata Ungu! Sebelum berhasil terlahir kembali, Sallyana mendapatkan tugas dari Ratu Naga untuk mencari Pangeran Naga yang kabur ke dunia manusia. Sebagai balas budi, Sally berusaha mencari-cari keberadaan Pangeran memanfaatkan petunjuk tak seberapa. Seiring waktu berjalan, Sally berhasil menaklukan tokoh utama pria dan bersahabat tokoh utama wanita sehingga takdir kematian dapat menghilang dan alur novel juga berubah total. Ketika hidup terasa begitu tenang nan santai, tiba-tiba Pemimpin Suci berumur tua yang anehnya sangat tampan memintanya menjadi murid dan tinggal di Balai Pelindung. Lalu sikap tokoh utama wanita tiba-tiba berubah jahat bagaikan seorang antagonis dan ditambah kemunculan mendadak dari anak tokoh utama pria—Veerion Obelia Demonia Purpura yang sangat terobsesi padanya! Dari situ, kehidupannya yang tenang mulai berubah. Satu persatu kebenaran tersembunyi mengenai kehidupannya terkuak, satu kebenaran penting membuat Sally tercengang, sebenarnya dia dulu adalah seorang Dewi?! Sejak kapan ada panggung lawakan seperti ini?!

Bab 1 . Kematian

Di usia tujuh belas tahun, Sally membawa satu buku dari perpustakaan karena Bibi memberikan ijin kepadanya untuk keluar dari kamar dan jalan-jalan di sekitar rumah selama satu hari.

Buku yang dia baca adalah Kekaisaran ; Demonia Purpura. Novel pertama yang pernah dia baca dan cerita di dalamnya sangat seru.

Kekaisaran Demonia Purpura adalah penguasa tertinggi di wilayah utara dan juga timur, mempunyai pasukan penyihir dengan kekuatan yang tidak bisa di bayangkan. Di pimpin oleh seorang Duke berdarah dingin dan haus akan darah, dia adalah Raja Iblis Bermata Ungu, Veenaizo Alexero Demonia Purpura.

Keturunan Purpura terkenal akan ciri khas fisik, yaitu berambut hitam dan bermata ungu terang. Keturunan mereka terkenal beringas dan kejam, tetapi Veenaizo adalah generasi dimana keturunan Purpura berada di puncak kekejaman.

Seorang Iblis yang ganas di medan perang, tetapi sangat lembut di depan putranya, Veerion Abelio Demonia Purpura.

Di acara ulang tahun Putri Sallyana Van De Terezella Oscar, Duke Veenaizo di undang secara khusus untuk datang bersama dengan putranya.

Sesuai karakter buatan penulis di dalam buku cerita, Sallyana adalah putri arogan yang sangat sombong karena kasih sayang kedua orang tuanya dan kehidupan masa kecil yang terlimpahi kasih sayang, membentuk sifat manja yang pemaksa. Dia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihat sosok Duke Veenaizo.

Menurut tabiat buruk Putri, dia memaksa Ayahnya untuk menikahkan dia dengan Duke Veenaizo. Namun ada satu hal yang sangat menganggu, Putra Duke Veenaizo, yaitu Veerion.

Sally tidak ingin anak dari pria yang dia cintai bersama perempuan lain berada di antara dia dan Duke Veen. Sehingga dia diam-diam menyuruh pasukan tersembunyi untuk membunuh Veerion di saat pesta berlangsung.

Pesta menjadi kacau, Duke Veenaizo murka pada Sallyana dan melancarkan perintah perang antara dua Kekaisaran.

Saat itulah, Pemeran Utama Wanita muncul. Dia adalah sepupu Sallyana, yaitu Airina Loxerma Oscar. Perempuan yang melindungi Veerion dari serangan musuh, mengorbankan diri demi melindungi anak kecil lugu yang belum tahu apa-apa.

Kisah cinta di mulai dari sana, Veenaizo jatuh cinta pada Airina yang sangat baik hati, lembut, dan juga cantik. Poin penting adalah perempuan tersebut melindungi Veerion yang bahkan bukan siapa-siapa baginya.

Perang dapat di hentikan karena Airina.

"Namaku dengan dia sangat mirip, beruntung karakter kami berbeda. Tapi aku berharap Putri Sallyana berubah menjadi Putri baik yang kemudian bisa menikah dengan Duke Veenaizo." Gadis berambut coklat tua menggumam malas, mata kucingnya memandangi baris demi baris kalimat di atas lembaran kertas novel.

***

Pada kehidupan ini, seorang anak perempuan yatim piatu selalu berdoa kepada Tuhan supaya diberikan kebahagiaan yang akan menjemputnya suatu saat nanti. Anak perempuan itu ialah Sallyana Jung—putri tunggal mendiang pasangan Naura Lorde dan Jung Ji Yeong.

Semenjak meninggalnya kedua orang tuanya ketika Sallyana baru memasuki usia tujuh tahun, kehidupan bak putri Raja segera berubah menjadi kehidupan seorang pelayan dalam satu malam. Kekayaan milik Naura Lorde dan Jung Ji Yeong yang seharusnya menjadi hak sah milik Sallyana sebagai pewaris utama—justru terjatuh ke tangan Bibi jahatnya—Kirana Lorde.

Penindasan demi penindasan datang silih berganti dari hari ke hari. Tidak ada hati tanpa adanya penindasan pada tubuh lemah Sallyana. Terdapat tiga penindasan paling parah dari penindasan lainnya. Pertama adalah Kirana Lorde yang nyaris menjualnya ke tempat malam karena telah menumpahkan air jus ke pakaian baru mahalnya, kedua adalah Kim Jeonghan—suami Bibi yang memaksakan diri dengan melecehkan Sallyana pada usia tujuh belas tahun.

Ketiga, penindasan paling buruk, dilakukan oleh sepupunya sendiri. Inna Kim atau Inna Kim Lorde. Sallyana dan sepupunya memiliki umur sepantaran. Dulu, Inna Kim adalah anak pemalu dan sering jatuh sakit, saat berkunjung ke rumah, Sallyana akan memberikan baju-baju bagus, mainan, dan hiasan rambut. Sebisa mungkin Sallyana berbagi benda-benda berharga kepada Inna karena mereka berdua adalah sepupu.

Namun melihat kondisi kehidupan Sallyana sekarang ini. Perempuan itu menyesal—kecewa karena sudah memberikan barang berharganya kepada perempuan ular licik seperti Inna Kim. Kini sepupunya tumbuh dengan sehat tanpa khawatir mudah jatuh sakit usai menghabiskan banyak uang milik orang tua Sallyana untuk melakukan penyembuhan secara rutin.

Inna Kim sering menindas Sallyana melalui menjambak rambut sampai rontok beberapa, meminta pelayanan memukuli Sallyana karena alasan sepele seperti tidak membersihkan gaun kesayangannya dengan teliti. Pokoknya Sallyana sangat membenci Inna Kim beserta Bibi dan Paman.

Suara tamparan terdengar menggema dalam ruangan bernuansa putih dan emas, seorang perempuan remaja dengan surai hitam sepanjang pundak menarik rambut panjang milik perempuan cantik yang terduduk di atas lantai tanpa bisa berkutik.

"Jalang! Kau berniat mencuri perhatian dari Lee Jinyoung, 'kan?!" Seru Inna Kim murka sembari menarik lebih kencang segumpal rambut pada genggaman tangannya. Netra birunya bergetar akibat ledakan emosi, memandang sengit ke Sallyana yang tubuhnya bergetar tiada henti.

"Aku tidak menarik perhatian siapapun!" Tukas Sallyana sejujur-jujurnya.

"Bohong! Aku tahu perempuan jalang seperti dirimu pasti ingin menarik perhatian Lee Jinyoung supaya bisa keluar dari rumah ini! Awas saja, aku akan memberitahu Mama tentang hal ini! Mari kita lihat hukuman jenis apakah yang akan kau terima malam ini!"

Sontak sepasang lengan kurus terulur ke depan hendak memeluk salah satu kaki Inna Kim, tetapi perempuan tersebut lebih dulu menjauh agar kakinya tidak tersentuh. Rasanya sungguh jijik, meskipun dia tahu bukan Sallyana yang menggoda Lee Jinyoung melainkan pemuda itu yang berusaha mendekati Sallyana. Namun menurutnya tetap sama saja, Inna Kim benci karena Lee Jinyoung lebih tertarik kepada Sallyana daripada dirinya.

Bukankah Inna Kim lebih cantik dan lebih sempurna?

Orang akan berteriak marah meminta Inna Kim membuka mata lebar-lebar untuk melihat perbedaan besar antara parasnya dengan paras Sallyana. Bahkan orang di rumah sakit jiwa akan memilih Sallyana ketika diberikan pilihan untuk memilih satu antara dua.

Naura Lorde adalah anak dari istri pertama Tuan Lorde, sedangkan Kirana Lorde adalah anak dari istri kedua. Keluarga Lorde awalnya termasuk keluarga kaya—sebelum musibah datang menerpa. Puluhan tahun lalu, terjadi perampokan serta pembunuhan di kediaman Lorde, mengakibatkan dua anak perempuan menjadi yatim piatu dan hidup di panti asuhan.

Ketika dua anak yatim piatu itu beranjak dewasa, Naura Lorde mendapatkan Jung Ji Yeong—pria menawan dengan status tinggi serta kekayaan. Meskipun Kirana Lorde lebih dulu berkenalan dan jatuh cinta kepada Ji Yeong, akan tetapi Ji Yeong terlanjur terpikat oleh kecantikan Naura Lorde yang sangat memukau pada pertemuan pertama.

Kini, Kirana dan Inna sama-sama membenci setengah mati wajah cantik Sallyana sebab parasnya sangat mirip dengan mendiang Naura seolah keduanya merupakan saudari kembar.

"Inna Kim .... aku mohon! Jangan bilang apapun kepada Bibi! Aku bersumpah aku sama sekali tidak pernah menggoda siapa-siapa!"

Inna Kim menggigit bibir bawahnya geram. Detik kemudian ekspresi gila terdistorsi terpasang pada wajah manisnya. Perempuan itu menjambak kembali rambut panjang Sallyana dengan kasar, menyeret tubuh lemah sepupunya mendekati balkon.

Inna memaksa Sallyana berdiri setelah mengulurkan tangan untuk mencekik lehernya. Benar-benar sepupu sialan! Kulit leher Sallyana pun masih terasa halus dan terlihat putih melebihi kulit Inna meskipun Sallyana sudah tidak terurus selama sebelas tahun! Urat-urat kemarahan tampak menonjol pada leher Inna, bibirnya berkata sinis, "Mama pasti akan senang kalau aku membunuhmu, ya? Lagi pula harta warisan dari mendiang Bibi sudah berubah menjadi atas nama Mama. Membuang sepupu cantikku ini pasti menyenangkan!"

"Ah!"

Kedua bola mata Sallyana terkejut sesaat setelah tubuhnya mendapatkan dorongan keras yang mana mengakibatkan tubuhnya keluar melewati batas besi di balkon. Inna Kim berusaha membunuhnya meskipun dia tidak bersalah! Sallyana dengan gesit meraih salah satu lengan Inna Kim. "Jika aku mati, kau juga harus mati!"

"Lepaskan tanganmu dariku jalang bodoh!"

Inna Kim terpaksa berpegangan pada pembatas besi memakai tangan kiri karena tangan kanannya telah dipegang erat oleh Sallyana, "Pelayan! Pelayan!" Teriaknya kencang, mengundang perhatian pekerja rumah.

Sallyana memutar akal untuk mencari sebuah ide. Lalu berhasil menemukan cara supaya Inna Kim ikut bersamanya. Jika dia meninggal dunia, maka dia juga tidak akan membiarkan orang yang membuatnya mati hidup tenang memakan harta warisan miliknya. Inna Kim merupakan pewaris tunggal jika Inna mati, maka keluarga bisa dilanda krisis.

Bibi kini sudah memasuki masa menopause dan tidak akan bisa hamil lagi. Paman pasti mencari istri lain dan keluarga ini bisa berakhir pecah. Sallyana ingin keluarga tamak dan serakah ini hancur!

Jemari panjang Sallyana mencakar lengan putih Inna, menusukkan kuku panjangnya hingga menembus daging. Beruntung selama satu minggu terakhir dia belum memotong kuku. "Matilah bersamaku!" Raung Sallyana marah.

Inna Kim lengah begitu mendapatkan tusukan benda tajam menembus dagingnya. Aliran darah keluar dari bekas cakaran serta tusukan kuku milik Sallyana. Inna tanpa sengaja melepas tangan kirinya yang berkerja sebagai penopang, meraih rambut Sallyana lalu menjambak kencang tanpa ampun.

Sallyana menahan rasa sakit, tekadnya semakin bulat ketika mendengar suara pintu terbuka diikuti suara khawatir Paman dan juga Bibi. Dia mati, maka Inna Kim harus ikut mati. Kedua telapak tangannya menarik lengan Inna Kim sampai tubuh kecilnya keluar dari besi pembatasan balkon. Sallyana memeluk tubuh Inna dengan posisi dirinya berada di atas sedangkan Inna di bawah.

Bibir Sallyana menipis membentuk senyuman, berbisik rendah, "Kau harus mati duluan."

Kamar Inna Kim menghadap langsung ke halaman samping kediaman yang menjadi tempat kolam renang berada. Pagi tadi kolam renang baru saja dikuras untuk dibersihkan dan belum kembali terisi air. Jika jatuh, maka kematian telah menjadi hasil akhir dari kejatuhan keduanya.

Menutup kelopak mata, Sallyana berdoa dalam hati. Andaikan saja dia tidak diberi perilaku buruk selama sebelas tahun terakhir, mungkin Inna tetap menjadi sepupu kecilnya yang sering menempel padanya meminta bermain. Jika seseorang bertanya apakah dia menyayangi Inna Kim? Maka Sallyana dengan jelas akan menjawab dia sangat menyayangi sepupunya, di satu sisi, dia pun membencinya.

Kirana berteriak keras melihat anak perempuan satu-satunya terjatuh bersama putri dari kakak tirinya. "PUTRIKU!"

Tak selang lama, teriakan kesakitan keluar dari bibir Sallyana dan Inna Kim yang saat ini terlah terjatuh bersama kemudian menghantam permukaan ubin pada kolam renang. Warna merah kental menyebar mengotori warna putih keramik yang baru saja dibersihkan.

"TIDAK! INNA!"

Pelayan berbondong-bondong keluar dari rumah, berjalan mendekati kolam renang. Para pelayan ketakutan setengah mati melihat kepala Sallyana dan Inna tidak lagi berbentuk seperti kepala pada umumnya. Sebagian kepala dua perempuan remaja itu sudah hancur karena benturan keras—mengingat rumah berlantai dua ini memiliki tinggi setara dengan rumah berlantai empat pada umumnya. Sudah untung kalau kepala Sally dan Inna tidak hancur dan pecah seutuhnya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY