/0/6334/coverbig.jpg?v=6d8c881b9cd04b94c66f0f941372f778)
Rara tak menyangka di usia pernikahannya yang menginjak ke 12 mendapatkan kabar yang membuat dirinya sangat terpukul. Suaminya memberitahukan jika Yuda junior tidak bisa berdiri. Itu berarti secara tidak langsung ia menjadi janda walaupun mempunyai suami. Alangkah malangnya nasib dirinya punya suami tapi tidak bisa menikmati surga dunia..
Part 1
Di ambil dari kisah nyata
Rara Ayu ningtias istri seorang satpam dia juga sudah mempunyai dua orang putri yang cantik-cantik. Sudah hampir kurang lebih satu tahun ini Rara tidak diberikan nafkah batin. Karena suaminya menderita penyakit TBC jadi otomatis hubungan suami-isteri terganggu, bahkan sama sekali tidak ia lakukan, karena Rara takut tertular penyakit yang di derita Mas Yuda Saputra ---suaminya.
Yuda ---suaminya mengikuti pengobatan gratis dari program BPJS kesehatan yang di berikan dari kantornya.
Pengobatan TBC tersebut tidak boleh terputus selama sembilan bulan berturut-turut. Jika seandainya terputus pengobatannya harus mengulang pengobatannya dari awal lagi karena penyakit tersebut menjadi kebal atau resisten terhadap obat yang sudah di berikan. Jadi harus di ganti obat lain atau di naikan dosisnya jika memakai obat yang sama.
Setiap jadwal kontrol Rara dengan senang hati mengantar Yuda untuk kontrol. Rara juga selalu mengingatkan untuk segera kembali di tanggal yang telah di tentukan oleh dokter yang menangani penyakit suaminya.
Setelah menemaninya berobat selama sembilan bulan, Yuda disarankan untuk mengikuti tes dahak terakhir untuk memastikan apakah sudah betul-betul sembuh. Hasilnya alhamdulilah suaminya telah sembuh, ternyata perjuangan Rara menemaninya berobat tidak sia-sia.
Dikala malam pas kebetulan Yuda baru saja pulang kerja, wanita berambut ikal sebahu langsung memeluk Yuda dari belakang. Rara melingkarkan tagannya dileher Yuda sembari berbisik di telinganya.
"Mas, kapan kita bisa bermesraan, aku sudah rindu saat-saat itu?" Rara menggoda suaminya dengan senyum yang paling manis.
"Maaf Neng, Mas belum siap karena sudah lama tidak melakukan itu," sahutnya, melepaskan tangan Rara yang masih melingkar di lehernya.
Rara terpaksa melepaskan tangannya yang melingkar di leher Suaminya. Ia melangkah berlalu dari hadapan Yuda hatinya betul-betul kecewa telah di tolak oleh suaminya.
Wajar Rara kecewa karena sebelum Yuda mengalami sakit TBC, kedua insan itu sedang mesra-mesranya.
Maklum usia pernikahan mereka baru menginjak angka 12 Tahun. Yang di mana keduanya merasa saling membutuhkan dalam hal urusan ranjang. Karena sudah tidak terganggu dengan regekan bayi yang minta susu di tengah malam.
Usia kedua anaknya sudah tidak ada yang balita. Itu sebabnya kebutuhan ranjang menjadi nomor satu dan harus walaupun tidak tiap hari tapi keinginan untuk bermanja-manja dan bermesraan selalu ada.
Keduanya sedang asyik-asyiknya mencoba berbagai macam gaya. Tahu-tahu suaminya sakit, coba bayangkan? bagaimana rasanya? sedih, kecewa, marah, pastinya kenapa semua ini menimpa keluarganya.
Sudah satu tahun berlalu Rara hidup tanpa nafkah batin dari suaminya, ia masih bisa sabar tetapi apa yang baru saja ia dengar ketika Rara meminta nafkah batinnya lagi dari suaminya.
"Mas, ayo aku sudah tak sabar."
Suara Rara terdengar manja di telinga Yuda. Wanita berusia tidak puluh tahun itu menarik tangan Yuda kemudian membawanya ke dalam kamarnya.
"Neng Maaf, Mas----," sahut Yuda terputus dan terus mengikuti langkah laki istrinya hingga tiba di dalam kamar.
"Kenapa Mas, kok bingung begitu," ucap Rara yang merasa aneh dengan wajah Yuda yang terlihat gelisah terpancar jelas dari wajahnya.
"Mas --- mas --- , gak bisa bangun," sahut Yuda malu dan menunduk.
"Masa, Mas bohong. Ingin aku yang mulai duluan ya?" tanya Rara menggoda Suaminya dengan memberikan senyuman paling manis dan melepas kancing kemeja Yuda satu persatu.
"Mas, gak bohong Neng! coba saja kalau enggak percaya," sahutnya pasrah dengan apa yang di lakukan istrinya. Kini kancing baju kemeja telah terlepas semuanya.
Rara mendorong tubuh Yuda hingga ia terlentang di tempat tidur dengan baju kemeja yang sudah terlepas kancingnya.
Rara pun naik ke tempat tidur memposisikan dirinya tepat berada di sebelah Suaminya.
Rara mulai meletakkan tangannya agak lama di atas ressleting Yuda. Tidak ia rasakan getaran. Memang betul tidak ada reaksi diam saja. Biasanya Yuda junior langsung menegang dan keras. Tspi kali ini berbeda tidak ada reaksi sama sekali dari Yuda junior. Rara pun mengambil tangannya kembali.
Rara memiringkan badannya begitu pun dengan Yuda sehingga keduanya saling tatap dengan posisi menyamping.
"Kenapa Mas, enggak bilang jika Mas sakit?" tanya Rara menyelidik. Ingin tahu sebabnya sampai suaminya menyembunyikan penyakit baru darinya.
"Mas sedang mencari obatnya Neng, sampai-sampai Mas pergi ke tempat yang tidak seharusnya Mas datangi, karena hanya ingin mengetahui apakah betul ini sakit," ucapnya menjelaskan, sambil menunjuk kearah resletingnya.
Rara terdiam bingung, sedih, marah, bercampur semua rasa. Ya Allah mengapa nasibku seperti ini?aku masih muda, lagi seneng dan cinta-cintanya, tetapi malah datang masalah baru seperti ini!
Rara berbicara dalam batinnya sendiri.
Mengapa kau beri aku cobaan berat seperti ini ya Allah.
Ada apa dengan suamiku mengapa Yuda junior tidak mau bangun dan berreaksi ketika aku sentuh. Apakah ada yang menjailinya? apakah ada yang iri sama aku? apakah ada yang sakit hati karena aku atau suamiku? karena aku pernah menolak seseorang pemuda di kampung ini dan memilih Mas Yuda sebagai suamiku. Berbagai pemikiran berkecambuk di dalam hati Rara menyangkut pautkan sakit yang di alami Suaminya dengan kemungkinan yang pernah ia lakukan.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Yuda Saputra awalnya pria normal tidak memiliki masalah dengan organ reproduksinya. Ia juga sudah beristri dan memiliki dua orang putri yang cantik.
Yang
Ningroem seorang istri yang di kecewakan oleh Suaminya, sering curhat pada tetangganya. Ratna yang melihat kegigihan Ningroem dalam mencari nafkah ingin sekali meringankan bebannya dengan menikahkannya dengan suaminya. Ratna meminta Ningroem untuk menjadi madunya. Namun, Ningroem selalu menolak dengan berbagai alasan. hingga suatu hari Ningroem tidak dapat berbohong lagi dan menerima permintaan Ratna. pernikahan pun di gelar sederhana. Awal menikah ia merasa sangat canggung hingga malam pertama pun terlewat begitu saja. hingga suatu hari Ratna mengetahuinya. Ratna pun membujuk Suaminya untuk menunaikan tugas sebagai suami istri. Supaya Ningroem bisa mengandung anak dari Dani. Setelah Ningroem berhasil hamil pergolakan batin Ningroem dan Ratna kian menjadi keduanya menjadi ingin saling menguasai Dani sebagai miliknya. Pada akhirnya Ratna meninggal tinggallah Ningroem sendiri yang menjadi istri Dani satu-satunya. Namun, Dani yang terbiasa hidup dengan dua istri merasa ada yang kurang jika istrinya hanya satu. Endingnya Dani menikah lagi dan Ningroem memilih mundur. Ia lebih baik menjadi janda dari pada mempunyai madu.
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?