/0/7816/coverbig.jpg?v=a6aa06801d1e6333e837d876b43129de)
Edwin Yogaswara tak menyangka akan dinikahkan dengan paksa oleh lelaki bernama Gunadi dan disuruh menikahi putrinya. Yang lebih mengejutkan lagi, istrinya yang bernama Melati Anastasia itu ternyata selain sombong, angkuh, juga tengah berbadan dua alias hamil lima bulan. Kenyataan itu membuat Edwin syok, dan marah karena selain merasa di paksa juga merasa di tipu mentah-mentah. Bagaimana lika-liku perjalanan kisah rumah tangga mereka? Akankah tumbuh cinta diantara keduanya? Ataukah mereka akan berakhir begitu saja, dengan keegoisan masing-masing? Baca sekarang juga.
Bab 1
Edwin hanya bisa diam dan menurut saat empat laki-laki itu menyeretnya. Dia merasa tubuhnya lemas tak bertenaga pun dia merasa jika tubuhnya seolah melayang. Kakinya serasa tidak berpijak pada tanah.
"Tolong berhenti," ujar Edwin lirih, tetapi tak dihiraukan oleh empat orang lelaki itu.
"Diam dan jangan banyak bicara!" bentak salah seorang dari mereka.
Edwin yang mendengarnya terdiam. Ya, untuk saat ini dirinya lebih baik diam daripada tubuhnya dihajar habis-habisan oleh mereka. Dalam hati, Edwin berdecak. Tak tahukah mereka jika saat ini dirinya sangat lelah? Dia baru saja pulang dari perjalanan jauh, malah dibawa entah ke mana.
Edwin mengerutkan keningnya bingung, kala empat pria tadi membawanya menuju sebuah rumah yang dibagian depannya tampak mewah sekaligus ramai, seperti tengah ada sebuah pesta.
Edwin ditarik paksa hingga sampai di atas pelaminan. Di sana, seorang gadis duduk dengan wajah ditekuk. Dia masih tak mengerti dengan apa yang terjadi hingga saat tak sengaja mata keduanya bersitatap. Lama, mereka saling memandang, hingga Melati lebih dulu memutus pandangan dan beralih menatap ke arah lain. Sepersekian detik pula, wajah Melati berubah menjadi judes. Edwin yang pernah melihat gadis itu beberapa tahun lalu, hanya bisa menatap tak mengerti seperti orang bod*h.
"Apa lihat-lihat!" katanya dengan wajah kesal sambil berpaling muka. Edwin yang pada dasarnya seorang yang tak banyak hanya menghela nafas berat.
"Kalau nggak mau berada di sini, cepat pergi sebelum kamu dipaksa nikah." Edwin yang mendengarnya pun melengos. Beberapa saat hanya dihiasi keheningan, hingga pada akhirnya suara penghulu terdengar. Berseru karena akad nikah akan segera dilaksanakan.
"Apa kalian sudah siap?" Edwin hanya terdiam, sedangkan Melati seperti pura-pura tak mendengar apapun.
Edwin kembali diarahkan untuk duduk di kursi sebelah tempat yang gadis itu duduki. Di depannya sudah ada seorang laki-laki paruh baya yang Edwin tahu jika dia adalah ayah dari gadis yang berada di sampingnya.
"Baik, akad nikah akan segera dilaksanakan. Bagiamana kalian sudah siap?" tanya bapak penghulu sembari menatap Edwin.
Edwin yang ditatap pun hanya bisa mengangguk, menolak pun udah tidak bisa. Apalagi ketika di belakang sana, ibunya tengah berdiri dengan perasaan sedih. Ibu mana yang akan tenang melihat anaknya menikah secara paksa.
Apalagi Edwin datang ke desa itu untuk menjemput sang ibu agar kembali ke kota bersamanya, setelah wanita cinta pertamanya itu, menghabiskan waktu tiga tahun di desa demi mengenang suaminya yang kini telah tiada.
Tiga tahun yang lalu, Ernawati bersama dengan anak dan suaminya berniat untuk liburan di desa suaminya yang sudah sejak lama ditinggalkan olehnya. Naas saat dalam perjalanan, mobil mereka mengalami kecelakaan cukup parah hingga membuat suaminya-Amar meninggal dunia di tempat kejadian.
Sejak saat itu, Erna tak mau kembali ke kota dan memilih menenangkan dirinya di desa suaminya.
Sejenak, Edwin mengembuskan napasnya. Gugup menyapanya saat tangannya digenggam oleh laki-laki paruh baya yang berada di depannya. Setelahnya, ijab kabul dilaksanakan. Edwin sendiri cukup lancar saat mengucap kalimat kabul dengan satu tarikan napas.
Seketika seruan kata 'sah' menggema memenuhi ruangan. Kini Edwin dan Melati sudah sah menjadi sepasang suami-istri. Penghulu berdoa, dan diaminkan oleh seluruh tamu yang ada. Seusai itu, penghulu meminta keduanya untuk menandatangani surat-surat penting lainnya, setelah itu Melati diminta untuk mencium punggung tangan suaminya.
Melati menarik tangan Edwin dengan ogah-ogahan. Dalam hati, Melati menggerutu, kesal. Berbeda dengan Melati, Edwin merasakan ada sesuatu yang asing yang saat ini tengah dia rasakan. Sesuatu seolah sengatan listrik yang membuatnya tak karuan dan anehnya itu terjadi saat Melati, wanita yang telah menjadi istrinya itu mencium tangannya.
"Apa yang kupikirkan tentang gadis ini? Tidak! Tidak mungkin secepat ini!" ucap Edwin dalam hati. Batinnya menolak tapi pikirannya menerima dan menyimpulkan jika dia memang sentuhan Melati membuat debaran dadanya berdegup kencang.
Usai mencium tangan suaminya, Melati terkejut saat suaminya itu memberikan kecupan di keningnya. Melati melotot tak terima. Dia menggeram dalam hati ingin meluapkan amarahnya saat itu juga, tapi di tempat seperti ini yang mana sudah bisa dipastikan jika banyak tamu yang datang. Bisa-bisa dirinya mempermalukan dirinya sendiri dan juga keluarganya, terlebih ayahnya.
Edwin dan Melati digiring menuju pelaminan. Pelaminan yang dihias dengan begitu cantiknya, membuat sinar kebahagiaan begitu jelas terpancar. Meski sebenarnya, keduanya adalah sepasang anak adam yang tidak saling mengenal dan pastinya tidak saling mencintai. Mungkin, jika orang lain yang melihatnya, mereka adalah sepasang suami-istri yang begitu serasi. Edwin dengan wajah tampannya, serta Melati dengan wajah ayunya. Begitu serasi.
Para tamu berbaris dan berbondong-bondong untuk bersalaman dengan kedua pengantin baru itu. Tak lupa mereka juga memberikan ucapan selamat serta doa untuk keduanya. Mereka tersenyum manis dan membalas dengan ucapan terima kasih dengan terpaksa saat mendengar ucapan serta doa dari para tamu.
Pukul sebelas malam, rangkaian acara di pernikahan Edwin dan Melati sudah selesai. Keduanya langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri dan mengistirahatkan tubuh, karena rangkaian acara yang begitu banyak membuat keduanya kelelahan. Apalagi Edwin yang baru saja pulang dari berpergian jauh.
Edwin masih berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah tadi sempat menunggu orang yang dirinya mintai tolong untuk mengambil tas yang berisi keperluannya. Sementara itu, Melati duduk di meja riasnya. Membersihkan sisa-sisa make up yang menghiasi wajahnya. Melepas semua aksesoris yang terpasang di kepalanya. Tubuhnya sudah begitu lelah dan ingin segera beristirahat. Namun, tidak mungkin jika dia pergi tidur tanpa melepas aksesoris dan mengganti pakaiannya.
Tak lama, Edwin keluar dari kamar mandi dengan raut wajah segar. Rambutnya yang masih basah, dikeringkan dengan handuk kecil yang berada di tangannya.
"Kamu nggak mandi?" tanya Edwin. Dia mulai membuka percakapan, karena tidak ingin merasakan suasana canggung yang semakin mencekam.
'Bukan urusanmu, dasar pria aneh,' gerutu Melati dalam hati.
Edwin menatap Melati yang masih saja diam dan sepertinya tidak berniat untuk menjawab pertanyaan yang dirinya ajukan.
Tanpa kata, Melati masuk ke kamar mandi. Dia sudah lelah dan berniat untuk segera tidur setelah membersihkan tubuhnya yang lengket.
Dua puluh menit kemudian, Melati keluar dari kamar mandi dan sudah berganti pakaian dengan piyama panjang berwarna marun yang tampak longgar. Setelahnya dia segera naik ke tempat tidur yang mana di sana sudah ada Edwin yang tengah memainkan ponselnya. Melati pun segera mengisi tempat, tepat di samping Edwin. Lelaki yang sudah menjadi suaminya.
Edwin berdehem sebelum memulai percakapan, sedangkan Melati yang mendengarnya hanya mengernyit heran.
"Ada apa?" tanya Melati.
Edwin tak bicara, hanya saja baru kali ini dia satu ranjang dengan seorang wanita dan itu membuatnya tidak nyaman.
"Hei, siapa namamu? Kenapa kamu mau menikah denganku? Apa sebenarnya alasanmu?" tanya Melati tiba-tiba menatap wajah lelaki di sampingnya yang tampak tampan melebihi saat siang tadi mereka bertemu pertama kalinya.
Edwin yang mendapat pertanyaan tiba-tiba dari Melati sedikit terkejut. Namun dengan segera menyembunyikan kebingungannya. Edwin menatap wajah Melati yang ada di sampingnya, lalu berujar, "Lalu, aku harus bagaimana? Melawan dan berakhir dihajar oleh orang suruhan ayahmu itu? Kurasa kamu tahu akan hal itu tanpa harus kuceritakan lagi."
Edwin kembali merasa kesal saat mengingat hal itu. Di mana dirinya dipaksa oleh orang-orang suruhan Gunadi-ayah Melati. Mereka bahkan tak segan-segan menghajarnya jika dirinya memberontak. Rasa-rasanya, Edwin ingin balas memukul empat pria yang menyeretnya. Dia yang baru saja pulang dari berpergian tentu tidak akan mempunyai tenaga yang sama besar jika dibanding mereka.
Sementara itu, Melati yang mendengar jawaban Edwin tertawa. Tanpa Edwin menjelaskannya pun Melati tahu apa yang terjadi. Ayahnya adalah orang yang keras dan galak, tak heran jika Edwin tak akan mampu melawan anak buah ayahnya yang terkenal karena jago beladiri.
INI HANYA INSPIRASI. CATET YA! Pernikahan yang kujalani dengan suamiku tak seindah yang dipikirkan orang-orang. Lika-liku kehidupan sudah kujalani apalagi harus berulang kali memaklumi perselingkuhan Mas Raga dan wanita itu, hanya demi satu kata, buah hati. Tapi kata-kata dari pelakor itu seakan menamparku seolah aku wanita bodoh yang terus memaafkan sebuah pengkhianatan. Aku Nazeea Athaya, dan inilah kisahku.
Aku tidak masalah ibu datang berkunjung jika niatnya baik. Namun jika kedatangannya hanya untuk membuat perkara apalagi dengan memfitnahku, Maka maaf Bu, aku tidak bisa membiarkannya begitu saja. Baca novel kesekian saja di bakisah, happy reading!
Aisyah ditinggalkan oleh suaminya hanya karena kulitnya yang burik. Tanpa Andra tahu jika keadaan bisa berubah. Aisyah berubah dalam waktu sekejap dan itu membuat Andra menyesal telah membuangnya. Namun demikian mereka terlibat hubungan dimana mereka harus berpura-pura untuk baik-baik saja di depan kedua orang tua mereka.
Suami yang diam-diam tega membagi hati dan berselingkuh, bukan hanya harus diberi pelajaran, tapi juga harus ditinggalkan. Bagaimana cara Indira menghadapi Agung dan Zahra yang tak tahu malu. Simak kisah selengkapnya.
Christian Oliver adalah seorang CEO yang tampan, mapan, kaya dan juga terkenal karena kepiawaiannya dalam mengelola bisnis. Namun, hidup Christian sungguh menyedihkan. Di usianya yang akan menginjak usia 29 tahun, dirinya tidak diijinkan oleh Sang Ayah untuk berhubungan dengan wanita manapun.Alasannya karena dirinya sudah dinikahkan sejak remaja dengan Olivia, anak dari sahabat Sang Ayah. Masalahnya adalah, Olivia hingga saat ini masih belum ditemukan keberadaannya, walaupun Christian sudah mencarinya selama bertahun-tahun. Padahal tanpa Christ sadari, Olivia selalu berada dekat di sampingnya.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady". Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"