Menikah dengan Mantan Badboy

rena prinsip atau apa, tetapi sulit baginya untuk tertarik dengan laki-laki dan satu-satunya kaum adam yang mampu menarik perhatiannya ialah Satya Kumara,

ebut diwujudkan dalam bentuk cincin dari emas imitasi yang melingkar di jari telunjuk Naya. Mesk

Jakarta dulu, rencan

pastinya cari kerja. Kamu tahu sendiri 'kan, tang

lu. Ibunya bekerja hanya sebagai asisten rumah tangga, sesekali berjualan kue basah di pasar dengan pendapatan tidak seberapa. Ayahnya meninggal dengan meninggalkan hutang ratusan juta, itulah yang mem

di dosen, nggak kamu

s ini. Malahan, hal itu merupakan impianku sejak dulu, tapi aku

memasuki SMA di tahun depan, sifatnya pun manja. Yang bisa diandalkan hanyalah Satya. Maka dari itu, dia t

dahal, hal tersebut harusnya diam di pikirannya, yang kel

dari tatapan terheran yang terpanca

dnya? Memangnya ka

kspektasi yang ia miliki. Menarik napas panjang kemudian mengembuskannya perlahan, dia pun menata

rgerak mengacak-acak rambut Naya. "Kamu lucu. Sekarang j

raut wajah gadis itu. Bukannya berkaca ataupun in

u ini orangnya emang nggak pekaan. Jadi, bilang aja langsung, ng

asa juga, pertanyaanku tadi sudah cukup j

luh empat tahun memanglah usia yang sesuai untuk menikah bagi kaum hawa. Jujur saja, Satya menyayangi Naya, sangat sayang, kasih yang dipunya bahkan l

sekara

perlahan, dia mengelus puncak kepala gadis yang ia cin

kejelasan. Kamu memang

angnya masih kurang?" tanya Satya. Lelaki itu menatap kedua mata Naya berharap ketulusan yang ia punya dapa

mengangguk samar meski berbagai hal berkecambuk

gelar sarjana hingga magister. Jujur saja, Satya enggan melanjutkan pendidikan hingga S2, tetapi karena memeroleh beasi

anis ini. Namun, dia telah mendapatkan panggilan kerja di salah satu perusahaan dengan bayaran po

rlalu berharap. Toh, Satya juga sebetulnya sudah ikhlas jika nanti Naya harus bersan

, aku mau ngenalin k

nanti bisa jadi pupus. Akan tetapi, atas segala jasa serta ban

kemudian mengembuskannya perlahan. Ini adalah kali pertama dia berkunjung ke rumahnya Naya, pasti bertemu kedua orang tua gadis itu sebab ini h

at

u gerbang langsung terbuka lebar menampilkan sosok cantik yang mengenakan pakaian

, ma

sung,

nya kamu mau nunggu sampe ka

amaan. Nay, tapi aku

at gelengan dari Satya, dia pun melanjutkan, "Kamu datang aja

adus itu tampak begitu bahagia hendak mengenalkan pujaan hatinya kepada