ai Chandra seandainya pria itu tidak cepat mengelak. De
muka kamu! Aku muak! Muak!" Shil
rnah balik lagi ke sini!" ucap Chan
sudah membengkak dengan warna merah mendominasi. Seluruh wajahnya basah, campuran air
ah yang dipendamnya sedari tadi. Chandra seumur-umur tidak pernah membentak orang lain, apalagi i
an anak, karir yang sedang tinggi-tingginya sehingga semua hal dikorbankan, dan kecanduan obat-obatan terlarang. Semua itu ada pada Shila, dan Chandra bersedia
itu hanya bertegur sapa atau sekadar bersikap ramah dengan tetangga wanita, Shila akan langsung mengamuk. Masih
a sendiri sembari berjalan tanpa arah. Bah
gharapkan adanya pesan dari sang istri, tetapi notifikasinya ha
SMA A
is
umah lo, Fan.
r
DJ, mo bener
is
n2 nggak
r
gak dia
t dibaca oleh Chandra. Dia tanpa
ramaw
ik
is
ibang*
ajakin ngga
r
ampe ngemis kite,
ramaw
a
e rumah
a lalu memasukkan ponsel ke dalam saku celananya. Menghe
uar nongkrong. Namun, yang ada dalam pikirannya hanya
ampu remang-remang, dan aroma alkohol menyengat. Pening kepalan
Itung-itung perayaan akhirnya lo
eh elonya jual mahal. Sekarang, udah ke sini dengan sendirinya. Kita have fun
egera mendapat pelototan dari Chandra. Sungguh, i
rfan dan Daniel memaksa Chandra dudu
ndra bertambah Sekarang. Dia
nyediakan gelas ke masing-masing temannya dan diri sendiri. Setiap
eknya." Tristan terbahak-bahak dan
erasaan. Pilih istri kok yang kayak singa." Lagi, D
snya di meja. Ia kemudian menggesek tangannya di dagu sambil
tepuk tangan. Saat beberapa wanita menoleh, Tristan hanya perlu menunjuk wani
gan tinggi sekitar 157 senti, dan senyuman k
n Lo, Tris!" seru Dani
nggapi ringan. Ia lalu mengalihkan perhatian pada wanita
Making out 2 juta. Making love 3 juta per jam, keluar di luar, pakai
angkat suara. "Perawan aja
kan tubuh pada Daniel
gak puas, jaminan uang kembali. Lo nggak bakalan dapat s
polos itu." Tristan langsung menunjuk Chan
sangat lincah me
g mana? BJ
aja. Ntar bayaran
anita itu dengan cepat merayap di pahanya. "Plis, jangan dengerin dia. Saya sudah menikah." Namun, sia-sia saj
ita itu. Ia menahan dagu wanita i
a kamu?" ta
esal. Bibir merahny
erlihat setua itu,
amaan dengan itu, resleti
anita itu tidak memi
kannya di sini?" t
ng, dan wanita ini dengan sangat kurang ajarny
pada Tristan. "Di
dengan wanitanya, mendorong wanita itu
Chandra langsung
sukkan Chandra ke dalam masalah, dan wanita itu dengan sa
tanya wanita i
a memperbaiki cela
a langsung berbalik, meninggalkan semuanya yang te
sap rambutnya secara kasar. Seputusasa bagaimanapun Cha
a. Chandra tertegun sebentar. Wanita itu benar-benar seperti berusia belasan tahun saja. Matanya menyirat
ga bersandar di mobil. Ia baru
ang," kata
mun, wanita itu begitu sigap mencari saat Chandra le
n bantu gue dapat duit. Jadi
aha mencari pertolongan, dan berusaha membuka pintu mob
ahan bahu t*lanj*ng Wanita itu
ue yakin, kalian bertengkar pasti bukan karena bosan atau
. Hanya bisa merasakan sensasi yang entah harus dibilang buruk, te
menaik-turunkan kepalanya dalam tempo yang sangat pas dengan kebutuhan Chandra, tentang lidah panjang nan lihai milik wanita itu yang seakan
ng menyesak. Ia segera bangun dan me
ng mau santai-santai tidur! Lo nggak kerja?" S
n sampai tengah malam kemarin, serta menyesal sudah mengkhianati istrinya. Tapi sungguh, Chandra su
nya: terlalu marah sehingga bingung harus mengeluarkan dengan cara apa; atau benar-benar ingin mengubu
aja. Gue bantu cariin istri. Lagian, gue kayak semalam itu kasihan banget sama lo, terlalu cinta buta
ak b
Berjalan sempoyongan menuju kamar mandi. Dia harus membersihkan semua jejak-jejak semalam
han daftar tersebut, nama Mishal Afifah yang memiliki frekuensi masalah paling banyak. Entah itu tidur saat jam pelajaran, selalu terlambat datang ke sek
, Pak?" Aksa, Ketua OSIS t
a. Ia memandang murid kepercayaannya itu dengan senyum tipis. "Hasi
a 17 tahun itu menunduk penuh pen
ngan sebagai isyarat mempersilaka
t bulan terakhir ini, catatan masalahnya lebih banyak dibanding catata
arah kiri. Suara bel tanda masuk berbunyi. Chandra tiba-tiba berhenti sebentar ka
lakang, serta tas kulit berwarna ungu. Pandangan Chandra turun ke bawah, m
dituju Chandra. Saat masuk, semua penghuni kelas la
u-persatu. "Yang bernama M
, dan belum sempat duduk di tempat
ikan. Membiarkan detik demi detik berlalu mengulang perb
ah wanita yang ia pakai semalam. Bahkan, setiap ekspresi ken
tanpa diduga ada di depannya. Me
angkat suara, yang benar-benar m
i. Dia benar-benar tidak tahu, sudah melakuk
uaranya yang sedikit bergetar akibat terkejut
tahu betapa kuatnya kepalan tangan pria itu. Tidak ada yang meny