img LIES AND TRUTH  /  Bab 7 WAWANCARA KERJA | 53.85%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 WAWANCARA KERJA

Jumlah Kata:1105    |    Dirilis Pada: 16/05/2023

an kepada barista. Suaranya. Ya Tuhan, suaranya. Ini bodoh, tapi satu-satunya cara agar aku

nda mengikutiku?" tanyaku, sambil memindahkan kopiku ke tanganku

diri, Tuan Putri. Aku h

seorang putri. Dan

l ap

ku menatapnya. Aku tak yakin apakah itu karena kaget, atau karena aku

atkannya, kepalaku memiringkan kepa

berpura-pura bingung, dia menata

marin, menghancurkan kesempatanku untuk mendapatkan pekerjaan impianku, dan aku tidak akan membiarkan kejadi

a?' tanyanya, meng

uku yang saat ini sedang aku cari-car

etujui. "Kitab suci

a.

u menge

gkin

, tapi aku terlalu sibuk untuk menjaga ketenanganku. Dia mendekatkan mulutnya ke telingaku, dan mataku terpejam, paru-paruku terasa berat, membuatku sulit bernapas. 'Aku akan mengajakmu makan malam,' bisiknya provokatif, jelas bertujuan untuk terdengar seksi. Berhasil. Terlepas dari k

kan oleh pantatnya yang layak mendapat

aku mengejarnya, tidak siap untuk ditinggalkan dalam keadaan bingung sekali lagi. Oh tidak. Dia su

ara segar. Aku melihat punggungnya di kejauhan dan berjalan mengejarnya. 'Mari kita luruskan satu hal.'' Aku berjalan di belakangnya, k

utri.'' Dia melontarkan kata-kata itu di bali

dia pikir

, aku tidak akan mak

ah pergi, tapi aku tetap mengikut

dia tertawa, meskipun dia tidak b

tipe setia

ngejarnya di jalan untuk menunjukkan penolakanku terhadapnya, ada wanita di setiap kesempatan

a menyesap kopinya, terse

nariknya untuk berhenti. Sekejap saja aku merasa bodoh, dan aku terlempar k

an pandanganku ke tanah, seperti aku bisa bersembunyi darinya atau semacamnya. Aku tidak bisa menahan kontak mata kami lagi. Saya merasa dia membaca pikiran saya. Akibat dari kontak kami masih membekas dalam ingatan ku. Aku sadar bahwa ini adalah pikiran yang tidak pantas, mengingat pria itu adalah orang asing yang sempurna, tetapi tidak m

snya membuatku khawatir. Mungkin aku telah dikurung di kampung halamanku oleh rasa bersalah selama masa dewasaku, tapi aku tahu

Dan kemudian aku mengerutkan kening saat aku menganggap bahwa aku menganggapnya sebagai daerah yang berbahaya. Kenapa tidak liar dan mengasyik

ngat dekat. Dan senyumnya yang nakal tidak terlihat. Ini memberik

bah

bertanya, bergeser di baw

ngubah kebiasaanku dan mengajak p

tulus. "Kamu adalah pria pali

rambutku dan memainkannya sementara aku tetap diam, nafasku memburu. Mat

pikiranku melayang-layang, bertanya-tanya tentang kemampuannya di ka

Aku akan mengatakan it

a mengedipkan mata. "Tapi j

adalah kebohongan terbesar yang p

dekatnya dan mengulurkan tangannya, dan aku menatapnya dengan hati-hati, mencoba menguatk

dan segera merasakan api berkobar d

ru saja," katanya

h melewatinya, gerakanku terburu-buru dan

l, selamat dat

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY