img Sang Dekan Terjerat Nafsu  /  Bab 5 Sang Penolongku | 8.93%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Sang Penolongku

Jumlah Kata:1151    |    Dirilis Pada: 17/09/2023

a dipukul menggunakan laptop oleh Verent. Dan se

. Apakah anda baik-

ingsut mundur menatap tajam pada wanita den

anglah, semalam Anda pingsan

lam, dia memegang kepalanya yang terasa sakit dan

Adeline sangat bingung. “Tidak

erlebih dahulu dan obatnya diminum. Tua

lipat dan menyimpannya di atas kasur, kemudian sarapan langs

m meminta saya untuk memastika

menatap wanita yang t

i” ucapnya kemudi

mansion yang sangat mewah. Bahkan Adeline bisa melihat halamannya yang begitu luas di bawah sana, kasurnya jug

Agam kan? Karena ada kissmark di pinggulnya yang dilakukan pria itu di malam s

a itu pasti gara-gara kissmark. Adeline tidak pernah me

belum me

ir saja menumpahkan makanan di d

ah rapi dengan kemeja hitamnya. Aroma tub

makan!” t

ang mela

bah posisinya jadi berhadapan dengan Adeline

berkuasa adalah Agam. Karena semua keputusan, selalu sesuai dengan pertimbangan dari pri

anya Agam

” jawab

berap

bih unggul darinya” jawab

idak mela

engulum b

a itu sepupu d

khawatir dalam masalah, jadi

undungmu lagi, segera melapor. Minggu depan kau harus sehat dan

menjadi kebanggan fakultas. “Sekali lagi terima kasih atas ban

akan” Agam berdiri dari duduknya. “Nanti supirku yang akan menganta

a,

Bahkan, Adeline akan diantarkan oleh supir yang ada di mansion itu. Begitu keluar kam

, siapa yang menggan

na saya melakukannya

segera masuk ke dalam mobil dan

terkekeh. Wajahnya begitu buruk, berbeda dengan dir

*

London. Sebelumnya, dia pergi ke rumah s

buh, pasti Ibu akan

kesehatan Ibu. Dokter bilang, bulan depan Ibu su

ghabiskan bany

deline memeluk sang Ibu, meyakinkann

yang utama. Ketika lemari terbuka, Adeline diam sejenak menatap koper merah miliknya. Adeline menyeretnya keluar dan membuka koper itu.

pendiam, pemalu dan juga cupu, tapi disisi liar Adeline ia menikmati perasannya menjadi

di sana ada pesta. “Tapi, bisa bahaya kalau ketemu dengan Pak Agam.

bunyi, Adeline segera mengambilnya dan menerima panggilan itu. “H

Aleisa dan Adeline bahkan memiliki ponsel yang berbeda. Kali ini, Ponsel Ade

lo,

dah ada

Dibawa

kamu, Cepat tu

sebuah koper besar di tanganya. Agam menjemputnya, bahkan sopir itu

f yang duduk di sana juga. “Pak” ucapnya menyapa deng

u berterima

kan kacamatanya, “Terim

s bandara di sana. Aneh sekali, kenapa justru mereka di perlakukan dengan begitu spesial? Bahkan k

ini” ucap Asra

ampai seorang pelayan datang membawa

yak” sahut Adelin

hal yang saat ini ia dapatkan? Lamunan Adeline seketika terhent

” Tanya Adeline setel

erbukti telah memukulmu menggunakan laptop. Dan kau juga tau? Dekan y

tau akan seperti ini, dia aka

m dengan dingin saa

Tapi dia tidak berani untuk mengadu, karena Agam terlihat beg

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY