img Tuan Mafia dan Gadis Desa  /  Bab 4 San Slub | 13.33%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 San Slub

Jumlah Kata:1345    |    Dirilis Pada: 25/09/2023

besar dengan blouse bercorak bunga. Setelah selesai menyiapkan makan malam, ia mendapat pesan dari Deby untuk datang ke tempat kerja. Aw

ta itu sembari menguncir rambutnya asal. Setelah mengambil totebag pe

oleh penggunanya. “Naik ojek saja.” Tidak jauh dari tempat pemberhentiannya, Mika melihat segerombolan pria dengan pakaian sama. Di bagian punggung jaket para pria itu t

tanya

. Kernyitan muncul di dahinya, “apakah ojek di s

uah benda segi empat denga layar dalam keadaan menyala. M

membaca alamat yang dituju, pria itu menoleh dan menatap lekat waj

ia tidak memedulikannya. “Bisa berangkat sekarang, Om?” tanya M

ntuk keselam

ia itu, ia akhirnya tahu bagaimana cara memakainya. “Makasih, Om,” ujarnya polo

ai. Mata Mika menyipit setelah melihat pakaian yang dikenakan para wanita. “A

g mengantarnya. “Setiap orang yang masuk ke

n helm pada pria itu. Jawabannya membuat tukang ojek bingung n

i hidung belang.” Setelah memperingatkan Mik

h salah satu penyakit hidung?” Mika memonyon

tat selutut. Wajahnya dipenuhi riasan. Belum lagi teli

apa banyak sekali wanita menyiksa dirinya

an ikut

Mika karena tidak

ine, tema

memerintahkan seseorang untuk menjemputnya. Namun dahinya kembali

kerja jalan masuknya lewat sini.” Wanita itu menunjukkan sebuah loron

dan berteriak. Namun suaranya tidak berhasil keluar karena sudah terlebih dahulu ditutup oleh kain putih denga

ijual oleh ka

*

musik dan cahaya berwarna-warni mengisi di udara serta para penikmat musik dan dunia malam menari mengikuti irama musik. Diantara kerumunan yang berdansa dan bersenang-senang, ada tiga orang pria duduk di sud

ggol lengan Mark sembari mengarahkan tatapannya

ark mengarahkan eko

akan luluh?” bisik

saja

ni kedua lelaki itu menghampiri seorang wanita yang sedang mengenggak segelas vodka. Gera

kirinya. Sedangkan Mark tersenyum sinis sembar

odka yang telah kosong. Tidak lama kemudian ia mengarahkan gelas kosong itu pada Leon agar segera d

buah kursi dan merebahkan bokongnya di sana. Mendapat kepercayaan dari Mark

memulai aksinya. “Apakah kamu melihat pria yang

aura yang tidak diperlihatkan sebelumnya. Lelaki yang dilihatnya kini mengenakan jas hitam yang m

g wajahnya cantik dan mampu mengelabui tiap pria yang hanya memandang fisik saja. Namun tidak berlaku baginya. Bagi Leon, memilih wanita s

a. Jawabannya membuat Mark hampir kesedak minumannya sendiri. Leon menyipitkan matanya sembari

AN

rang langsung tertunduk dan sebagian lagi memilih pura-pura tidak mendengarnya. Meja di hadapan Luke kini berakhir di dinding. Beberapa gelas dan b

emarahan singa.” Mark berdecak kesal dan men

s matanya. “Dia menyetujuinya, jadi

lagi di sisi wanita itu. Kini bahkan sosok lelaki dingi

tinya

berontak tidak pernah habis, bahkan terdengar sampai toilet pria. Tidak lama kemudian terdengar perkel

iri menghadap ke sebuah menara yang berdiri tegak di tengah kota. Lampunya membias ke sekitarnya sehingga menampilkan pemandangan y

ar negeri. Dimanapun ia berada dan menarik napas disitulah bahaya menghampiri. Dahi lelaki itu mengernyit, tangan yang semula berada di dalam saku celana kini perlahan keluar. Dalam satu gerakan, dirinya su

ma i

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY