img CLBK(Cinta Lama Biar Kembali)  /  Bab 2 Lamaran menyakitkan hati | 3.28%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Lamaran menyakitkan hati

Jumlah Kata:1662    |    Dirilis Pada: 15/10/2021

***

Ayu buat nikah sama Desi. Kok bisa gitu ya

orang tua masing-masing,

nja, gak menghargai Irfan sebagai laki la

sama Ayu mah main-main. Irfan

orotin, makanya orangtua Irfa

ana, teman-temannya sedang ramai menggosipkannya. Sepertinya mer

bisa mereka membicarakannya di belakangny

epertinya kini mereka menyadari kehadiran dirinya. Wajah mer

sini yuk, biar rame," celetuk

ti aja. Mau makan baso dulu

yang dia harapkan? Mereka berbalik simpati padanya, padahal mereka bar

alaman rumah Desi yang sudah dihias seadanya. Jarak rumahnya dan rumah Desi yang terpisah lima rumah, me

ang mengiringi acara lamaran. Karena tradisi masyrakat di sini, apabila ada yang melamar, maka dari pihak calon mempelai laki-laki akan diantar banyak orang. Apalagi bila sang calon mempela

Bodoh sekali ia pake acara keluar rumah tadi. Gara-gara ingin membeli baso super pedas. Lihatlah akibat perbuatannya sekarang. Ia harus menelan

nya berubah semakin pucat. Ia y

memasuki rumahnya. Bergegas menutup pintu, jendela dan gorden rap

tak besar di sampingnya untuk meminum air dingin guna menyegarkan isi ota

duk manis sambil makan reng

engong? Bukannya

Emak

ngsung diterima Emak dengan senang hati. Dari tadi wanita itu menahan liurnya melihat baks

knya menuang baso ke dalam

rang. Kayak gak ada cowok lain aja." Asih, emak Ayu, memu

kirin A Irfan?

. Kamu masih mikirin si Irfan itu, kan? Buktinya dari tadi

apaknya tiba-tiba datang da

anya kalah terus. Sengaja dia milih Desi biar kamu sakit hati trus gila. Balas dendamnya

m mulu sama uwa Dicky? Jadinya N

aja ke orang-orang. Itu sih Dicky-nya aja yang dendaman soalnya domba jalunya

in bukannya menghindar, giliran kalah, musuhan. Efeknya ke hubungan Ayu

apak sukses dikit langsung nantangin aja. Bapak mah sebenarnya suka menghindar. Dia-nya yang suka deketin karena pengen ngalahin

capan Ayu di

a ngapain kamu sampe segitunya dibelain terus. Udah lupain, ca

terjatuh." Siapa juga yang masih inget Irfan?

ahtangga orang. Awas aja kalau sampai kamu jadi pela

uman gak suka digosipin macem-macem. Ayu kan gak pernah berbuat kasar sama

inggalkan kedua orangtuanya yang

g, bagaimana pun lisannya keras mengatakan sudah melupakannya, ny

*

ung lancar meski Irfan lebih banyak terlihat diam. Kedua orangtua kedu

sanan. Bukan gitu?" Ka

ia begini. Gak bakal j

n ayah Irfan. Semua juga tahu Irfan masih muda, 2

ponselnya kala mendengar bunyi pesan masuk. Dalam sekejap, ia hanyut dengan pons

arena Irfan lebih memilih bercumbu dengan benda mati itu da

ngkah lagi akan menjadi suami istri. Seharusnya Irfan memfokuskan perhati

i empunya hajat dibantu sanak saudara mengeluarkan makan malam di luar ruangan supaya bisa makan bersama-sama dengan para

kan ponselnya. Desi sungguh marah, tapi ia tak berkutik. Tak mungkin, kan, memarahi

nya Desi sambil tersenyum manis. Ia hara

manglingi. Ia memang sudah ke salon dari jauh-jauh hari supaya hari ini ia bisa tampil memukau banyak orang. Hasilnya tida

a, me

rse

ah hati karena meninggalkan Ayu. Seiring waktu ia yakin bisa meraih hati Irfan. Toh dulu, setiap Ayu berhala

n?" Desi berkata lagi. Ia pegal dari tadi memegangi p

njawab ketus tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel membuat kesabaran Desi hil

gan senyum manis. Berbanding terbalik dengan hatinya yang be

tan orang-orang. Desi mulai gelisah saat beberapa oran

iknya. Yang lelaki sibuk memainkan ponselnya, yang perempuan duduk disampingnya, gelisah sendiri. Harusnya di acara sepenting ini, sang lelak

menggenggam jemari Irfan yang satu lagi. Seolah-olah ingin mengatakan kalau

etkan badannya ke lengan Irfan, sehingga buah dadanya menempel di lengan Irfan. Untung

namun Irfan mematikan ponselnya, sehing

i kambing !" Irfan menyahut ketus memb

berpura-pura percaya. Namun jauh dilubuk hatinya, pikirannya te

masih menghubungi I

***

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY