yang menembus celah dedaunan memberi sedikit penerangan pada sosok pria yang berjalan tegap di antara pepohonan, seragam militernya sedi
Awalnya, ia hanya ingin membantu seorang pria tua yang meminta bantuan medis untuk pendud
i balik semak-semak, seorang wanita terduduk dengan wajah pubertanya, suaranya tegas
las ketakutan. "Siapa kau?" suaranya serak, t
ng dalam perjalanan kembali ke desa
elum menjawab. "Aku... aku tersesat. Aku berpisah dari
apnya dengan saksama.
erat pada kakinya, tubuhnya langsung limbung. Leon deng
wamu ke desa," kata Leo
emah membuatnya tidak punya pilihan. Dengan enggan, i
bersandar pada dirinya saat mereka berjalan kembali ke desa. Namun
ang desa, obor-obor dinyalakan, wajah-w
ua dengan janggut putih berdiri di de
Dia butuh bantuan," jawab Leon sing
asana justru semakin tegang. Bisik-bisik
ma di tengah malam?" seorang wanita se
ening. "Ya, karena
ninggi. "Seorang pria dan wanita tidak boleh berada di tempat sep
Itu tidak masuk akal! Aku hanya
il kesimpulan sendiri. Seseorang berteriak,
rdetak. "Tidak! Aku sudah bertunan
an kesabarannya. "Aku tidak bisa menik
bisa membiarkan kehormatan desa ternoda. Jika kalian menolak, k
anik. "Kita harus mencari car
ahangnya mengeras. Tidak ada p
an yang tersisa-apakah mereka akan tunduk pada tradisi atau melaw