nya walaupun itu tak akan mungkin bisa hilang. Ciuman Dave semakin lama semakin terasa liar. Namun tak lama ia mengeram k
rsebut dengan buas. Namun kali ini Nania mencoba untuk membalasnya, menirukan gerakan b
mat bibir tipis itu atas dan bawah seolah tak mau sedikitpun berpisah. B
angsung dimanfaatkan oleh Dave untuk menerobos mulut gadis itu dan mencari lidahn
adilah gadis itu hanya menghembuskan nafas tanpa tahu cara menghirupnya kemba
afas gadis itu terengah-engah. Bibirnya bengkak dan wajahnya memerah. Ini lumatan pertam
karena ulahnya. Bukannya iba, Dave just
s yang ada dihadapannya saat ini. Jangankan yang tertutup, yang terbu
sebelum akhirnya Dave melumat bibir itu kembali. Dave mendudukkan Nania di atas
leher dan semakin turun menuju titik sensitif Nia yang kedua setelah belakang lehernya. Nania tersentak saat Dave mulai melonggarakan mini dress yang ia kenakan dan menurunkan bagian atasnya sampai bagian sensitif gunung kembarnya terlihat. Dave ba
ap tubuh bagian atasnya itu penuh minat sampa
Nania. Belum sempat Nia menjawab, Dave segera menggelitiki dengan mulutnya tubuh bagian a
um pernah seumur hidupnya ia merasakan hal seperti ini. Dan hal pertam
jeda untuk hanya sekedar beristirahat. Bagi Dave mendengar desahan s
merasakan sesuatu akan mendesak keluar dari bagian bawahnya membu
r dari bibir Dave. Tapi ini belum seberapa, setelah ini ia
*
ung. Namun itu cukup membuatnya tak nyaman. Mereka baru saja selesai melakukannya setengah jam yang lalu. Dan setelah melakukan itu, ada rasa bersalah yang Ni
u tidak, Dave sempat mengatakan Nia jalang pertama yang bisa memuaskannya. Dan itu sungguh membuat Nia begitu
ampai menyentuh pintu rahim Nia. Perasaan Nia yang tadi berkecamuk kembali nikmat saat Dave menyentakkan dalam miliknya. Bukan hanya Dave, Nia pun ikut mengerang nikmat walaupun
ata, membuka seketika saat mende
s air mineral dan satu butir ob
" Tanya N
n tentang anak dalam perutmu. Jadi minumlah ini!" peritah
kan ke dalam mulutnya lalu dilanjutkan dengan meraih gela
ni bukanlah seorang gadis lagi. Dia sendiri tak paham kena
dia punya. "Kau tidurlah dulu di sini! Besok kita bicarakan perihal tarifmu malam ini!" Dave k
l*cur?. Menjual tubuh sendiri demi uang. Seketika air mata Nia lolos turun begitu saja dari mata cantiknya. Di
arang. Hanya keperawanan ini yang bisa dia serukan yang akan menjadi pembeda dia denga
n setelah ini Tuhan?" bi
Nia yang makin membuatnya menangis. Ia melirik
endapatkannya setelah ini?" B
*