Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Secret Of Love
Secret Of Love

Secret Of Love

5.0
5 Bab
6 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Demi melunasi hutang pinjol yang melilit serta cicilan apartemennya yang sudah menumpuk, Nania rela menjual mahkota yang sudah ia jaga sejak ia lahir pada seorang CEO kaya raya bernama Dave. Awalnya ia merasa keputusannya ini adalah hal yang sudah tepat, namun siapa sangka ia salah besar. Ternyata berurusan dengan Dave adalah sebuah kesalahan besar. Kesalahan dari cinta pertama, luka dan trauma

Bab 1 1. Terlilit Hutang

"Namanya Dave, dia seorang CEO kaya raya namun gila wanita. Kamu bisa mencoba denganya kalau kamu mau. Tentunya keperawananmu akan dibayar mahal olehnya."

Nania menatap Andreas intens. Terlilit hutang PinJol puluhan juta membuat Nania memutuskan untuk menemui Andreas yang bekerja di sebuah bar ternama di Jakarta. Ia tahu keputusannya menemui Andreas akan membawanya dalam dunia hitam seperti ini. Namun ia tak punya pilihan lain. Selain hutang Pinjaman Online yang menjeratnya, Ia juga punya hutang dari cicilan apartemennya yang belum lunas. Jadi mau tidak mau, jika apa yang Andreas ini katakan benar, Ia bisa mendapatkan uang sekalipun harus menjual satu-satunya hal berharga yang sudah ia jaga sampai saat ini.

"Coba dulu hubungi dia. Aku yakin akan ada jalan keluarnya." Lanjut Andreas.

Nania melirik kartu nama yang kini ia pegang. Ia lalu kembali menatap Andreas dan tersenyum, "Aku akan menghubunginya." Ucapnya yakin.

Sementara itu, di tempat lain dengan waktu yang sama, pria yang tadi sedang dibicarakan baru saja mendapatkan pelepasannya. Ini adalah surga dunia yang paling nikmat bagi Dave. Ia tak bisa melepaskan kenikmatan ini walaupun hanya sejenak.

Setelah semua cairan yang ia punya tertumpah di atas tubuh wanita bayarannya, Ia pun langsung beranjak dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi. Tak terlalu lama berada di dalam sana, Ia keluar dengan tubuh yang sudah segar dan wanita yang tadi ia tiduri sudah tak ada lagi di kamar tersebut.

"Cih! Uang bisa membeli segalanya." Ucap Dave dengan bangganya.

Ia meraih pakaiannya lalu memakainya kembali dengan rapi. Saat Dave hendak keluar dari kamar hotel, ponselnya tiba-tiba berdering. Ia langsung mengangkatnya karena yang menghubunginya adalah Damian, sang sahabat sekaligus orang kepercayaannya di perusahaan.

"Ada apa?" tanya Dave lebih dulu.

"Kau ingin seorang perawan?" Tawar Damian tiba-tiba.

"Perawan?"

"Yup. Baru saja ada yang menghubungiku. Namanya Nania. Dia butuh uang dan ya, kau tahu kan lanjutan dari ucapanku." Ucap Damian namun sedikit kalimat itu membuatnya langsung tertantang.

"Berapa bayaran yang diminta?"

"500 juta."

"Ha? Dia gila? berapa umurnya?" tanya Dave tak percaya.

"25 tahun." Jawab Damian di seberang sana.

Dave seketika menyipitkan matanya, "25 tahun?"

"Ya."

"Kau yakin dia masih perawan?"

"Itu yang dia katakan padaku. Kau bisa menuntutnya lebih jika dia membohongimu soal identitasnya." Jawab Damian.

Terjadi keheningan sejenak dari Dave. "Baiklah. Kau siapkan dokumen yang harus dia tandatangani soal pemberian uang itu. Aku ingin tahu, seberapa besar nyalinya untuk berbohong." ucap Dave.

panggilan dimatikan sepihak oleh Dave. tak lama notifikasi masuk dalam ponselnya dan lagi-lagi Damian, namun kali ini hanya pengiriman sebuah foto dan beberapa data tentang Nania.

Dave menatap lamat foto perempuan yang sedang tersenyum itu. Untuk beberapa detik, Dave dibuat tertegun. Senyum Nania terlihat manis dan itu semakin membuatnya tertarik.

*****

Nania baru saja sampai di apartemennya dan waktu sudah menunjukkan tengah malam. Sedari tadi otaknya tak pernah berhenti memikirkan perihal kegilaan yang baru saja ia lakukan. Ia menghubungi asisten Dave dan menyampaikan maksudnya pada pria tersebut.

"500 juta?" gumamnya lagi.

Nania mengusap wajahnya kasar. Ia nampak kacau. Di satu sisi, ia tak ingin melakukan ini, namun di sisi lain, hutangnya selalu menerornya kapanpun dan dimanapun. Ia tak bisa lepas tangan juga karena ia akui, ia meminjam uang itu dalam keadaan sadar dan paham akan resiko yang akan datang di kemudian harinya.

Nania menggelengkan kepalanya kuat, "Tak apa Nania. Toh apa yang akan kamu harapkan lagi perihal hidupmu. Hidupmu itu sudah lama selesai. Dan kamu juga tak bisa melawan takdir Tuhan. Yang bisa kamu lakukan sekarang adalah bekerja dan berusaha walaupun harus melakukan hal gila seperti ini. Semangat." Ucapnya menenangkan dirinya sendiri.

*****

Nania mematut dirinya di cermin. Raut wajah tak percaya kini masih nampak terlihat di wajahnya. Tadi pagi Damian menghubunginya dan mengatakan jika permintaannya disetujui oleh Dave dan Damian akan menjemputnya malam ini.

Jangan ditanya bagaimana perasaan Nania saat ini. Semua terasa campur aduk baginya. Hutangnya sebentar lagi akan lunas, namun ia juga harus merelakan kegadisannya di renggut.

Ia menghela nafas berat. Setengah jam ia menunggu, Damian pun datang. Mereka tak terlalu banyak bicara karena Nania memilih fokus untuk menenangkan detak jantungnya. Dan perjalan menuju tempat Dave berada tak terlalu memakan waktu. Damian membawanya ke sebuah apartemen mewah yang ia tak tahu itu milik siapa. Yang jelas Nania hanya mengikuti Damian dari belakang dan Damian membawanya masuk ke dalam sebuah kamar.

Persekian detik, Ia terpana dengan kamar apartemen yang ia masuki. Kamarnya begitu luas, sangat jauh berbeda dari kamar yang ia punya di apartemennya.

"Kau tunggu di sini! Sebentar lagi Dave akan datang." Ucap Damian.

Nania hanya mengangguk menjawab perintah tersebut. Sepeninggalan Damian, Nania memilih mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar sambil melangkah mengikuti hal-hal yang membuatnya tertarik.

Kamar itu cukup luas untuk sekedar kamar tamu. Interior yang ditawarkan juga sangat lengkap dan menarik. Kalau dilihat dari besar dan mewahnya tempat ini, tak masalah sih jika kamar tamunya seperti ini. Kamar yang disugukan dengan warna putih mendekati krem itu cukup Memanjakan mata.

Ia tersenyum saat netranya melihat sebuah patung sepasang angsa dengan kepala angsa yang membentuk lambang hati. Ia menyentuh patung kecil tersebut. Ia suka angsa. Baginya, Angsa melambangkan kesetiaan dan keindahan. Angsa itu filosofi cinta sejati. Cinta yang melambangkan satu pasangan sampai mati. Karena itu ia sangat menyukai angsa dari semua binatang yang ada di dunia ini.

Saat ia sedang menikmati keindahan patung angsa yang ada dalam kamar tersebut, Ia dibuat tersentak saat telinganya mendengar suara pintu terbuka. Ia segera memutar tubuhnya mengahadap pintu masuk. Namun setelahnya, Nania justru dibuat melongo tak percaya saat matanya menatap sosok lelaki yang bahkan kata tampan saja tak cukup untuk mendeskripsikannya. Lelaki itu sangat sangat dan sangat tampan. Dengan rahang yang tajam serta tatapannya yang nyaris menyerupai tatapan elang, Sangat tajam.

Apa ini yang bernama Dave?, tanya Nania membatin sambil terus menatap wajah Dave.

Dave melangkah masuk ke dalam, dan semakin memperpendek jarak keduanya. Dave tak mengucapkan apa-apa bahkan saat jarak mereka hanya berjarak 30 sentimeter saja. Tatapan Dave seperti menguliti Nania hidup-hidup dan entah kenapa, Nania tak merasa takut sedikit pun. Ia justru dibuat tertantang dengan tatapan Dave padanya.

*****

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 5 5. Trauma yang Muncul   04-19 15:00
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY