ng dan tidak percaya. Ia melangkah satu langkah mendekat, seolah ingin memastikan
ada tenang, namun mengandung ketegasan yang tak bisa
ar tak percaya. "Tidak... Tidak mungkin aku salah. Kau... Kau Georgeku..." isak
op!" teriak seorang pria lain samb
n sekitar. Beberapa orang mendekat, dan se
r membuat kekacauan di sini," ucap p
tertuju pada pria yang diyakininya adalah George, kekasih yang telah lama hilang.
ya, sebelum memutar tubuhnya dan be
icardo menoleh ke salah satu pengawaln
enatap kepergian Risa dengan pikiran penuh tanya. Te
tt
Bel
itu. Seorang wanita cantik langsung
pon dan pesanku? Apa aku sudah tidak
Siska. Apa yang kamu in
nkanmu! Ayolah, datang k
datang ke sini untuk tugas penti
benar-benar merindukanmu,"
Ia melirik para rekannya, lal
nya. Aku akan da
teriakny
s Ricardo. Tak lama, sebuah notifikasi p
. Kenapa dia tidak menge
sak. Sepanjang jalan, ia terus bergumam, me
George, kenapa dia melupakanku? Apa salah
gku pinggir jalan, menatap kosong ke arah jalan yang mulai sepi. "Kalau dia George, ke
di atas kakinya. "Dia bukan George,"
ng basah. "Hanya karena mereka mirip, bukan berarti dia ora
malam. Rasa lapar pun
embali, Nona," sa
k ke lantai 3 untuk beristir
i
lift t
rena lelah, ia ingin segera makan sesuatu m
kl
elemparkannya ke sofa. Ia membuka koper, ingat
duduk di sana, menikmati ang
atuh. Ia memang tidak pernah bisa menahan
aku masih belum bisa melup
foto lama kenangan abadi ya
terisak. "Aku merindukanmu... sungg
manggil nama George, hingga akhirnya
drttt
a perlahan. Matahari sudah terbi
elnya yang masih menyala. Nama
er Le
, saya tidak meliha
isa. Saya hanya ingin me
yang bisa
pagi ini. Ada urusan menda
era bersiap dan bera
apalagi ini hari pert
, saya senang
asih, Dok
u
lu bergegas bersiap. Hari ini
-yang bahkan belum dibongkar isinya. Ia merasa sia-sia
i
dan turun ke lobi. Ia sudah m
kasih," ujar Risa sambil men
da menyenangkan
ke dalam mobil. "Terima kasih," ucap
nnya. Ia segera turun dari mobil dan berjalan cepat menuju li
t, Risa, kau pasti bisa!" gumamnya pe
ftar pasien yang harus ia tangani pagi ini. Jumlahnya cukup banyak, dan beberapa di antaranya tergolong
panjang, lalu memasukkan kode akses. Begitu pintu terbuk
ersiap. Dalam waktu kurang dari lima belas menit, Risa sudah kembali dalam balutan jas dokt
eralatan medis ringan di dalam tas
a diri sendiri, lalu segera meninggalkan apartemen m