A
TAN M
ragu, Lisa menggelengkan kepalanya lemah.
mengatakan kami sama-sama subur dan tidak a
ia pernikahan, kalian belum bisa memberi ma
pinta Farhan. Sementara itu, Lisa
a lama lagi mama harus menunggu? Sampai
seperti itu," ujar
an nafas kasar, lalu men
alam tiga bulan kamu belum hamil juga, kamu ha
erti itu pada istri yang sangat dicintainya. Lisa pun mendongak
mama tidak bisa mentolerir lagi." Usai mengatakan hal itu, wanita paruh ba
awal menikah, sang mertua memang sudah tidak menyukainya. Dia yang nota Bene h
mampu meyakinkan bahwa seiring dengan berjal
dua, sikapnya semakin menjadi karena Lisa tak kunjung hamil. Berbagai macam pengobatan dan terapi tel
a ya!" ujar Farhan dengan lembut. Perlahan, Lis
kah lagi kan?" tanya Lisa dengan mata yang berkaca-kaca. Dada
ma-sama mengatasi masalah ini," sahut Farhan ser
ambur ke dalam de
, lebih baik kita berikht
tanya Lis
anan mama," bis
sudah lama menikah, namun dia tetap saja mera
, Farhan segera membopong
*
berkunjung ke rumah. Sebagai gantinya, sang suami rut
rumah Mama ya!" pamit Farhan s
a acara, Mas?
" sahut Farhan memberikan penjelasan. Memang, mereka tinggal di kota yang sama, hanya saja berbeda wil
sih kabar ya, kalau sudah sam
, Farhan pun segera melajukan
n berbunyi. Dengan menggunakan satu tangan
lo,
a?" seru sebuah sua
ah di ja
ini, Mama
ar lagi sampai k
ah panggilannya dimatikan, Farh
. Sesampainya di rumah mamanya,
Arum. Selain mamanya, di mobil tersebut
gout bersama Dista, sahabatnya. Dia biasa menghabiskan waktu bersama teman-temannya ketika tida
sudah tiba di cafe tempat dia biasa
Sudah lama?
di sudah aku pesankan maka
i menunggu makanan datang,
ya mengangsurkan ponselnya. Mata Lisa membeliak sek
dari mana?" ta
aku. Apa cuma kebetulan miri
, keberadaan sang mertua dan adik iparnya me
sta. Dia merasa kasihan meliha
long gak?" tanya Lisa d
Apa yang bi
mastikannya," ujar Lisa. Tanpa terasa,