sepuluh malam, Divya masih betah berlama-lama di sana menemani Sheril
ius menghampiri Divya yang ma
"Kamu sendiri, kenapa belum
epan Divya. "Suamimu ke mana? Sepertinya
r kota. Beso
, dengan pernikahan kamu?" tanyanya ingin tahu. "Kalau
Tidak ada kata baik-baik saja, bagi orang yang sama sekali
an pernikahannya dengan Zion. Dan memang seperti itu kenyata
kan segera datang menghampirimu," ucap Darius
tersenyum tipis. "Thank
ar sebab melihat hujan turun
, ya?" tanya Dar
mengangguk.
nanya aja.
enggunakan kata itu deh. Saya. Terlalu fo
anggilan tersebut. Ia mengingi
alanya. "Oke. Lagi pula, kita sudah lebih dari k
aat tubuhku rontok, tidak mengenakan apa pun dan tidur di dal
worry. Hanya kita yang tah
a aku kenal sama kamu sementa
tfriend. Aku yakin dia b
keluar lagi. Rupanya hujan masih mengguyur dengan de
ing menyewa perempuan
kup kemarin malam ya
rutkan keni
an sebenarnya aku hanya minta ditemani saat itu. Bukan untuk
tersenyum tipis. "Dan tidak aka
ya. Pikiranku sedang kacau karena dia harus menikah den
dengan nasihat Mami Papi. Yang akhirnya aku dihu
Kamu yakin, itu bukan an
bukan anakku. It's just was to end. D
egitu rupanya. Aku pikir kamu yang mem
ng masih berada di sana menikmati gemercik air hujan di l
mencintaimu?" ta
ah, sepertinya aku gagal dalam membina rumah tangga ini. Yang seharu
masih berharap orang tua Zion membuangku. Tidak menganggapku la
eri mereka cucu, penerus harta kekayaan yang mereka miliki
erkejut mendenga
ari anak seorang pembunuh? St
kamu, bukan kamu. Jadi, tidak ada alasan bag
alau kamu masih ingin di sini, silakan." Divya be
depan mobilnya. "Divya? May i ask somethi
nyanya de
wajah perempuan itu. Bukan hanya menarik w
akan matanya kemudian menari
kemudian mengusap bibirnya d
kita sudah melakukan lebih dari ini? Ba
tkan aku tentang itu.
uh kamu juga merangsang setiap belaian yang aku ber
Divya dan melambaikan tangannya, meninggalk
ya kemudian mengusapi dadan
itinggal tunangannya pergi." Divya geleng-g
n memilih melajukan mobilnya dengan
aru selesai meeting sama yang lain
bab memang perempuan itu ti
au pulang. Sorry, ya. Gak
emenin gue sampai toko tutup. Kalau butuh ku
ah mau sampai soalnya." Divya ke
i rumah. Baru saja tiba di rumah, Divya suda
Zion ada
in membalas pesan itu, ia memilih untuk mengaba
Agatha menghubungi Divya s
pelan kemudian meneri
mau ke sini, besok aja. Dia baru balik!" u
panjang. Mematikan lampu kamarnya sebab sebentar
i
n mengambil ponselnya kembali dan mel
" ucapny
ve a nice d