img Teman Tidur CEO Kejam  /  Bab 1 Teman Ranjang | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Teman Tidur CEO Kejam

Teman Tidur CEO Kejam

Penulis: vio femio
img img img

Bab 1 Teman Ranjang

Jumlah Kata:1432    |    Dirilis Pada: 22/05/2025

penampilan sederhana, tampak sangat terintimidasi ketika ber

nya terdengar lirih dan bergetar saat berkata, "Maaf tuan, saya... sepertinya tidak bisa membayar

ria dengan aura yang mengintimidasi, mata ge

ikenal sebagai pria yang tidak kenal ampun, ditakuti oleh b

p rokoknya dengan tenang sebelum mematikan putungnya di

melepas jas dan dasinya, menciptakan suasana yang semakin tegang. Dengan langkah mantap, ia mendekati Beatrice yang

bercampur aduk dalam dirinya. Ia tak tahu apa yang akan dilakukan oleh pria ini

seorang penguasa yang tak memberikan ruang untuk kes

yang langsung menindih tubuh Beatrice d

membayar lunas beserta bunganya," kata Beatr

son yang kembali mel

menyentuh dada bidang pria itu, mencoba memberikan jarak di antara mereka. Na

ng menyiksa, sementara napasnya terengah-engah m

mberinya celah

angkap pergelangan tangan Beatrice, men

mbuat Beatrice semakin terguncang. Ia tidak bisa menggerakkan tanganny

h mengamati setiap reaksi yang muncul darinya. "Jangan melawan,"

t dan canggung, sementara ia mencoba mencari kata-kata untuk menghentikan situasi ini. Namun, Tyson tidak memberinya ruang untu

tu gerakan tegas, ia meraih kerah kemejanya, dan dalam satu hentakan kuat, kemeja itu terlepas dari tubuhnya, memperlihatkan dadanya yang bi

nggenggam pakaian Beatrice. Dalam satu tarikan cepat, kain itu robek tanpa perlaw

tidak ada celah u

kaget dan takut hanya bisa merasakan

enuh ketegangan yang tak terucapkan. Mata Beatrice yang berkaca-kaca hanya mampu memandang pria itu dengan kebingungan dan

Tyson mulai merambah mengecupi basa

ah di hadapan Tyson. Entah ada apa dengan dirinya, namun tubuhnya se

tu Tyson menghentakkan ke da

han suaranya membuat Tyson menghentikan h

buat Beatrice hanya bisa memejamkan mata dengan

ngakkan kepalanya berusaha untuk mengontrol dirinya yang

an Tyson dengan bisikan serak

yson dengan menggigit bibir ba

kembali menghujam Beatrice dengan

*

matanya, pandangannya samar-samar menangkap cahaya

Ia mengerjap beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan suasana yang asing. Saat matanya beral

hnya, menutupi dada dan tubuhnya yang polos tanpa sehelai kain. Pipinya merona pa

, rasa malu dan kebingungan

tannya, pintu ka

it pinggangnya, memperlihatkan tubuh atletisnya yang masih basah dan berkilauan oleh sisa air. Dengan satu tangan, ia

on berjalan mendekat dengan sikap yang begitu santai namun memancarkan aura mendominasi. Dalam hati, ia bertanya-

dari meja kecil di sudut ruangan. Tanpa berkata apa-apa, ia melemparkan kartu itu

knya terasa berat bagi Beatrice. Ia menatap kartu itu dengan penuh

engan suara dingin tanpa emosi. Ia melirik Beatrice sekilas sebelum

Hatinya mencelos, tetapi ia tahu bahwa Tyson adalah pr

eraih kartu hitam itu dan menggenggamnya. "Terima kasih, Tuan," ucapnya lirih, meskipun ada kegetiran yang t

kamar. Gerakannya cepat namun tetap penuh kehati-hatian, memastikan dirinya terlihat rapi dan tidak meninggalk

masih berada, dan mengetuk pintu dengan ringan sebel

ketika ia menyadari keberadaan Beatrice di ambang pintu. Dengan nada d

n pakaian formal sederhana, menjawab dengan suara

kontrak, lalu nanti malam ada makan mala

tah kata pun. Beatrice, yang memahami isyarat itu, melanjutkan d

hnya teratur meski terasa beban di dadanya. Saat ia melangkah keluar dari kamar, Tyson menoleh sekilas, pandangannya mengik

t dengan gerakan yang tenang namun mantap. Saat pandangannya tertuju pa

i dingin dan pikiran yang terpendam. Namun, seperti biasa, ia tidak membiarkan pikirannya terbaca, hanya menghela na

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY