ibandingkan yang sekarang. Kamu gak pernah ngeluh, ga
p, G
i Gina berbi
tong
nggi hingga membuat hati Gina terhentak keras. Dadanya terasa sesak, hatinya bak tersayat sembilu d
mati, kita berdua saling mencintai. Kenapa kamu tega benta
engan perasaan marah. Gina terus saja menatap suaminya yang tanpa pamit
u kesabaran dalam men
dert
ebuah panggilan telepon dari ibu mertua
," jawab
n tapi, dia gak angkat.'' Terdengar sua
ja berangkat kerja
nta kalian untuk hadir nanti malam. Keluarga kita ya
kan tetapi, dia tidak kenal dengan wajahnya. Pa
i aku sampaikan
malam ini. Kamu bilang seka
aku bilangin s
egitu, ibu tutup
na. Gina menekan to
lupa. Hari ini, ak
motor yang tergantung di dinding. Sebentar lagi mau lebara
, Gina tidak sengaja
r
motornya. Untung saja lukanya tidak terlalu p
Gina terdengar panik. Dia membuka helmnya sembar
kira di atas suami Gina. Dia menatap intens
?'' Gina melambai-lambaikan
Dia merasa telah jatuh cinta pad
h Arya Ajinomoto, pamannya Gabut. Dia seorang CEO sekaligus pemilik perusaha
negeri setelah peresmian caba
a Ajinomoto melihat asisten pribadinya hendak menghampi
tangan Arya terluka. Darah yang kelua
dengan wajah panik. "Ayo, saya
ain?'' ta
masa mau shoping,"
a dingin me
kit dari atas jalan hitam itu. Ternyata celananya juga robe
ggir jalan. Dia merobek sedikit gaunnya dan me
deg
halus Gina menyentuh tangannya. Kedua b
egini, kamu gak akan
dikit t
akula, sampai-sampai darahku ma
agi, semua aman terkenda
arah motornya.
. Aku minta nomo
?" tanya G
Kamu kan yang harus tanggung jawab?'' ucap Arya y
i handpho
a. Gina pun memasukkan nomo
da apa-apa lagi, ap
apa-apa, aku hubungi
pergi dulu." Gina menarik gas motornya,
rgi, Bajak berl
, Tuan?'' tanya Baja
's
pun masuk ke dalam mobil. Piki
wanita itu," ucap
anya?'' tanya Bajak. Dia menatap bo
tajam. Raut wajah yang sangar
kalau saya s
ngkapan yang dia butuhkan untuk menjahit baju
u, semua perlengkapan yang
or Mas Gabut saja. Dite
ke kantor Gabut. Dia ingin me
t dan memarkirkan motornya di tempat yang semestinya. Dia yang
a sekretari
a suami saya ada
u," jaw
na pun berjalan ke a
pergi. Pak Gabut sedang bersama Bu R
egitu tuh," sambung sala
ersama pak Gabut. Kalau aku tahu, mana mu
alau ketahuan, gimana? Pak Gabu
uhannya ke sini kalau memang tida
itu si Nekat. Nekat kali pun kau kasih tau Bu Gi