ruang ker
kulit sawo matang, rambut pendek, dan mengenakan pakaian setengah jadi sed
ekati pintu. Gabut bergegas melepaskan Rosletin
ini." Gabut menunju
uk di bawah meja. Gina langsu
ng!'' serunya
apkan kehadiranmu,
rusan, kamu n
u masuk itu biasakan ketuk pintu dulu atau
kok kayak mau jumpa sa
gar, dia tidak sakit hati. Dia malah meng
in malah ngelawan,"
gitu lihat aku sekarang. Bukan hari ini saja,
ngapain kamu datang?'' Gabut
esai bicara, Mas. Kenapa kam
ekan saja," jawab Gabut. Sesekali matanya melirik ke bawah
ra melihat ja
i pergelang
aku gak punya banyak waktu. S
u hanya takut hubungan gelapnya
seperti dulu
?'' uca
uamiku yang dulu. Yang sangat menyayangi
menikah tapi, kamu
adi bersedih. Dia juga sangat menginginkan hadirnya seorang anak di dala
enatapnya heran. Dia merasa disalahkan atas hal ini p
padahal, belum tentu kejelasannya. Belakangan ini, Gina pernah mengaj
mu gak mau. Kenapa sekarang
dah jelas kalau yang m
narik nafas panjang dan mencoba
ong itu jangan ngegas? Malu t
kantor tanpa bilang dulu," cercah Gabut yang tidak mau
ngkat juga. Makanya,aku datang ke sini langsung. Kata ibu
ilang ibunya menelepon. Dia baru sad
pon aku dan bilang kalau nanti malam kita harus
Paman Arya
Gabut men
u bilang
ngomong dari
ngomong, Mas. Kamu langsung m
begitu, nanti ma
uangan itu. Dia merasa kalau itu buka
anti parfum?
emangnya
i. Seperti aroma parfum perempuan. Ap
e
ya berubah menjadi gelagapan. Rosleting yang mendengar perb
dalam hatinya. Mendengar nanti malam mereka ada acara, Rosleting semaki
nyum untuk menutu
a parfum karyawan lainnya. Apalagi Nekat, dia sering masuk-keluar ruangan aku."
ina pun bahagia dan luluh. Gina mengesampin
alau begitu, aku
," ucap Gabut. Gina terperangah mendengar kata maaf dari suaminya. Sudah beberapa
ja Gabut. Rosleting bergegas
kas Rosleting. Wajahnya ter
yang," uc
Panas banget tau, hampir saj
gak mau malaikat maut menjemput
ak tong kosong nyaring bunyinya. Gina datang aja, kamu udah ket
ta bisa bersama. Keluargaku tidak akan setuju kalau aku mencer
erkara sulit, bagiku semua itu sangat gampang."
n, tidur terpisah, masih saja sabar. Apa mungkin
ku, aku gak suka," utas Rosleting.
rtemu dengan Pak Gabut?'
permisi dulu ya."
nggung Gina sembari berkata di dalam hati, "Apa Bu Gina gak bert
ng kepala udah ka