akarta. Kehidupannya bisa dikatakan cukup bahagia, dimana Johan sendiri mempunyai Istr
i dirinya, tetapi ikatan Cinta dan saling mengasihi telah menyatukan keduanya. Disisi lain, Anak anaknya juga sudah besar, ada
ang cukup besar. Sebab Anaknya yang sulung yang bernama Nael bekerja di luar Pulai juga, yaitu di Papua. Nael bekerja di PT Preefort,
rga Pak Johan ingin berhenti bekerja, karna dia ingin pulang kekampung halamannya
mah dengan baik, termasuk melayani Istri dari Pak Johan yang memang setahun belak
rsiap serapan pagi, memang Diana, Putri Bu
walau hatinya meresa tidak enak, sebab selama lebih 6 tahun dia bekerja di rumah ini,
aaf seb
kenap
pung sebentar lagi akan melah
a, berapa ha
mengira kalau pembantunya itu ingin i
ut Ibu teh mau
a Bi? (Tiba tiba Di
bu harus membantu merawat calon Cucu Ibu, s
untuk gantiin Ibu juga susah sekaran
Pak,
ananya berh
Pak, Neng Mingg
, Bapak juga gak mungkin menghalang hala
mencari pembantu yang sebaik dan setulus Bu Darsi, apalagi dengan keadaa
ingguan nih sebelum Ibu berhenti, mungkin ad
nti Ibu coba deh hubungi saudara
n kalau bisa Ibu juga bisa nga
, Insyal
i kerabatnya di kampung dengan Ponsel miliknya, Ponsel pemberian dari Keluarga Majikannya untuknya. Dalam pembica
r gembira pun Bu Darsi dapat dari kerabatnya di kampung,
hampiri Majikannya yang terlihat sibuk di meja kerjan
k,
Pembantunya itu, sebab dia sedang serius menc
epon, katanya ada yang mau
cap Johan dengan senang dan sp
uju gak ya, soalnya, katatanya mas
sih Bi, dan tentu Bibi juga harus kasih
a P
mong Bibi ke
kok, dia soalnya sangat butuh p
g kesini, kan biar Bibi bisa membimbin
asih tau, katanya n
ada waktu dua hari
a P
ng dua ratus ribu dari dalam dompe
kerja itu, manatau gak ada buat ongk
namanya
hh
, Bibi mau jemu
i, mak
yang cukup melelahkan di rumah ini, melelahkan karna harus merawat seorang yang lupuh, yang seka
inya akan kabar baik itu, yang
anti Bu Dar
Dapat dari man
ekampungnya Bibi, nant
r de Pah, Puji
dia betah nanti
kalau perlu gajinya
nantilah Nak,
a P
gama dengannya, apalagi itu adalah keluarga Pendeta. Tentu hal itu cukup berat di pertimbangkan oleh Nisa sebelum akhirnya menerimanya karna kebutuhan ekonomi. Bagaimana
sman itu pun mendukungnya, dan justru menyemangatinya melalui obrolan telepon mereka. Usman sesungguhnya tidak tau dan tidak diberitahu oleh Nisa,
ninggalkan Putri tercintanya bersama Neneknya, yaitu Ibu Mertuanya. Putri cantik dan lucu yang masih sanga
inya, sebab untuk pertama kali dalam hidupnya harus terpisah dengan Putri cantiknya. Beru