img Pemuas Birahi Setengah Baya  /  Bab 2 Hasrat Anisa - 2 | 12.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Hasrat Anisa - 2

Jumlah Kata:1338    |    Dirilis Pada: 15/06/2025

o yang kini mulai lengang. Anisa sudah bersiap menutup, meski te

gah baya melangkah masuk dengan aroma minyak rambut dan pa

di tangan kirinya ada gelang batu akik yang memantulkan cahaya senja. Ia tersenyu

. Masih buka, ya?" suarany

aya bantu?" jawab Anisa rama

ya menelisik rak mainan, tapi sorot

n. Tapi, sejak tadi siang kok gak tenang ya. Rasanya ada ya

ak menanggapi. Tangannya tetap

besar, dan alhamdulillah proyek-proyek suda

ekilas, masih m

anan, Om. Silakan d

i tak berge

. Ya Allah... cantik, ayu, anggun,

aimana bisa kesepian?" ucap Anisa lan

tutup mata terus." Om Erdi mendekat sedikit, suaran

p hari sendirian di sini? Dipajang, tapi gak dijaga.

ng. Tangannya berhenti me

ng ingin dibeli, silahkan keluar karena aya mau tutup!" tegas Anisa, walau sejatin

putus urat malunya i

api cinta dari dalam dada saya-api yang gak akan padam, seperti sumber

enatapn

ahu cara memadamkan orang yang nyebelin, berm

tap Om Erdi deng

on jangan kembali kalau cum

oba mencairkan suasana dengan candaan yang makin basi, tapi A

uk, akhirnya si fl

, sampai jumpa, Mbak Ani

ertutup. Udara

ggelegak. Marah? Jijik? Terhina? Atau luka lam

k, lalu menarik napas panjang. Sisa aroma parfum Om Erdi ma

miring terbentuk di bibir. "Asal waktu ada Tante Maya,

a dan geng janda Ganjen-nya. Baru jadi pemborong aja udah ketinggian. Aku bukan

n sudah diambil Tante Maya tadi siang, sehingga dia tak perlu mampir dulu ke rumah Tante May

ramai dengan kendaraan pulang kerja. Sinar matahari mulai merambat ke

buah motor matic berhenti tak jauh darinya. Helm hit

lana seragam SMA, kali

a, tak banyak bicara. 'Untung saja Tante Maya, belum pernah melihatmu, Kal. Kalau

" tanya Haikal samb

angkot, tapi... ma

kan? Baren

gguk, dadanya terasa hangat. "Y

inggir jalan. Tak banyak kata yang terucap, hanya suara motor, suara kota, dan... suar

ecak tiba-tiba muncul dari g

spontan menarik rem. M

nya menempel dan buah dadanya menekan punggung sang pengendara.

masih dalam posisi yang sama. Anisa cepat-cepat mel

fleks," uca

wab Haikal, sama pelan

. Lebih kikuk. Tapi hati keduanya seperti dibaka

ap, walau tak ada hujan yang mengguyur. Anisa membuka pagar rumah dengan hati yang bera

ian sambil masuk kembali ke ruma

pas aku sedang nyari ojek," balas An

aru mateng," kata Pian sambil mengan

sa mengganti bajunya, mencuci tangan, lalu duduk di hadapan suaminya. Mereka makan berdua, se

nya, Anisa justru

melirik Pian, mencoba menebak apakah pria itu bisa meras

Pian sambil tersenyum, "Muka

pusing aja mungkin,

tiwa mimpi yang menghadirkan sosok yang tak seharusnya muncul Dan peras

istri yang sudah mengkhianati, meski tidak dalam tindakan. Tapi mimpi itu... rasanya begit

bersama. Sesekali Pian menggoda atau bercerita tentang sawah,

rnya mereka

ang wajah suaminya dalam senyap. Tak ada yang berubah darinya. Tetap lembut

ang. Bukan untuk membangunkan, tapi

au kalau pun bermimpi... semoga bukan mimpi yang

*

ATAN K

t syarat hingga tubuh panas dingin secara mendadak hingga tiba-tiba sesuat

asanya sederhana, lugas, tegas, penuh makna namun asik mengalir laksana Sungai Ciliwung yan

ita ini dalam daftar bacaan atau pustaka

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY