img Pemuas Birahi Setengah Baya  /  Bab 1 PBSB (Pemuas Birahi Setengah Baya) | 16.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Pemuas Birahi Setengah Baya

Pemuas Birahi Setengah Baya

Penulis: Petualang
img img img

Bab 1 PBSB (Pemuas Birahi Setengah Baya)

Jumlah Kata:1648    |    Dirilis Pada: 15/06/2025

rutinitas: seragam kerja, rapat dinas, laporan tahunan, dan kadang-jika mood mengizinkan, bisnis sa

nawan Ariwijaya, sahabat lama masa kuliah. Sudah lebih dari dua dekade kami tak bertatap muka, meski komunika

birokrasi, PNS eselon di Departemen Perdagangan. Mapan dan stabil, kata banyak orang. Tapi dalam dia

berpelukan. Pelukan yang masih hangat seperti dulu. Tubuh Gunawa

ut bersamanya. Penampilannya anggun, wajahnya bersih dan tenang, ada wibawa ya

nawan dengan senyum khasnya. "Bia

tu atau dua tahun terakhir, Gunawan tak perna

usi soal startup ketimbang duduk dalam urusan tekstil. Apakah benar

n dan tersenyum sopan. Hangat, tapi menjaga

punya porsi bicara. Beberapa kali Gunawan justru memintanya menjelaskan rincian proposal. Ternyata, dia lulusan bisn

ikit terpesona, d

kan iri, tapi lebih pada kesadaran tentang bagaimana waktu

iki tiga menantu dan satu anak yang masih lajang. Tetap bergelut antara kewajiban dan keinginan, antara b

kan ampas, dan udara di ruangan itu mulai mengisyaratkan perpisahan. Tapi sebelum benar-benar beranjak, Gunawan menoleh,

salnya, "Vero siap bantu kamu. Dia bahkan siap kalau harus tinggal beberapa hari di

maksud sebenarnya. Tapi kemudian dia menam

untuk keperluan apapun. Aku sudah bilang sama dia, d

kembali pura-pura ba

kan memberimu layanan istimewa, bahkan mungkin yang tak p

egun dan

yum tipis, tetap menatap ke arah jendela, seolah tak terganggu oleh kalimat yang baru saja dilontarkan

?" tanyaku berbisi

ku, tapi kami sudah lama bekerja sama. Vero

u lagi makin pelan. "Ma

njutkan S3 d

ng tunai. Aku tahu cara mereka bekerja. Selama ini aku memilih fee dalam bentuk yang lebih terhormat dan aman, uang.

ustru dijadikan bagian dari "paket" negosiasi. Apakah ini bentuk kepercayaan penuh dari seorang mertua, atau

encoba bebas dari batasan yang diciptakan oleh sistem yang membesarkannya? Apakah suami Vero tahu? Sepertinya aku

i usia senja ini, apa sebenarnya yang sedang kucari? Kekuasaan? Ketenangan? Kekayaan atau pengakuan? Atau hanya sekadar ingin me

y anak bungsuku-yang baru tingkat dua kuliah, dan kebetulan sedang ada di rumah, tampak asyik di balik lay

mpelks, sambil jalan menyapa beberapa tetangga, berbasa-basi seperlunya. Ini bagian dari

ai muda dari pesantren di pinggiran kota. PembaHastonya materinya sederhana: "Menjaga hati dalam

tetap melayang. Di hadapanku, sang ustaz menjelaskan tentang fitnah dunia, tentang pentingnya

berputar. Cara ia menunduk sambil membaca dokumen. Cara ia melirik dengan mata penuh isyara

, yang kini menjadi mitra bisnis, dan-dalam satu waktu yang absurd-ju

nyalah permainan hasrat birahi para manusia setengah baya yang dibun

ali mendengarkan ustaz Arif yang kini

ainan dan senda gurau, perhiasan dan saling berbangga antar

arpet yang lembap, aku merasa sedang dikuliti oleh suara sendiri. Tak be

erjalan berdampingan menyusuri jalan kecil menuju rumah masing-masing. Lampu-lampu jalan

mbat, tapi semangat untuk hadir di pengajian dan bersilaturahmi tak pernah surut. Kami sama-sama PNS, pada instansi berbeda. Hidup kami cuk

topik yang s

ewalahan," katanya pelan, t

napa?" tanyak

mang masih muda, apalagi dibanding saya. Kadang saya udah ngo

il, mencoba meng

al begitu. Alasannya, sudah menopause, nggak punya gairah, sudah merasa tua

ng memahami dan menghormati atas realita hidup di usia senja. Tak ada saling men

ol lengan Hasto pel

kita tukeran, Pak

lisnya naik satu, mata

da suaranya agak nyolot, tapi aku tahu it

lah... masa tukera

masjid yang mulai sepi. Hasto sampai menepuk jidatnya sendiri, ter

ja. Yang ada malah kena

i maksudnya, kita kan cuma berc

kini lebih ringan, seperti beban-beban yang tadi se

nya pelan. "Hidup itu aneh. Bapak kekurangan,

jalan setapak menuju rum

Pak. Biar kita nggak sombong dengan apa yang kita puny

ejenak, lalu me

Tapi tetap aja, mulutnya kadang ngeres. Pake

ahwa di usia senja, persahabatan dan tawa bisa jadi

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY