img Turn Back Time  /  Bab 5 Mata Kecil | 55.56%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Mata Kecil

Jumlah Kata:1103    |    Dirilis Pada: 13/12/2021

n putrinya telah selesai. Ketiganya masuk ke dalam ruangan dan melihat ada makhluk kecil yang baru di kehidupan mereka.

g ibu yang tersenyum kepadanya. Dia ikut tersenyum. Di sebelahnya, Fajar ikut berjinjit untuk melih

h yang melihat Fajar syok ikut terkejut. Memangnya ada apa deng

io menggendong putrany

ik kembarnya, mengerjap tidak mengerti ucapan sang adik. Baginya adiknya yang baru

an menjauhkan terlebih dulu Fajar adik putra kecilnya. Bagaimanapun putranya memang masih k

a ibunya. Dinda yang semula fokus melihat Fajar ya

a. Dia sedikit membenarkan posisi tidur putra kecilnya seka

enangan mendapat persetujuan untuk menyentuh sang adik kecil. Dia berjing

kan tangan menyentuh pipi cucu kecilnya. Tama mengangguk dan terseny

tidak mengerti, "apa dia juga bisa berlari?" tanya Ta

Sekali lagi dia membenarkan posisi si kecil agar lebih nyaman, "setelah dia tumbuh, dia akan bisa berlari seperti kakak dan adek," lanjutnya mem

noel-noel pipi adiknya. Bayi itu bergerak gelisah mendapat s

cuma boleh lihat," jawab Dinda den

ar Sarah melihat tangan kecil cucunya

tidur?" tanya Tama menatap w

Tama sama Fajar juga dulu tidur terus. Hanya bang

ari, kok bisa capek?"

ntun dari putranya. Tapi, apa boleh buat. Anak seusia Tama mema

s menghindari pertanyaan dari Tama. Dinda terkekeh dan membiarkan kedua orang

lang. Hal pertama yang ia lihat saat masuk rumah adalah perkelahian si k

tidak habis pikir dengan kedua cucunya itu. Untungnya mereka

ri merengek minta dikeluarkan dari pagar di ruang tengah. Gio membuka pagar setinggi lututnya itu agar si kembar bisa keluar.

duk di sofa ruang tamu. Dia bisa melihat bay

awab Dinda dan sedikit memperlihatnya

biasa dengan rupa sang adik. Dia akhirnya memilih bermain sendiria

nda tersenyum melihat si sulung tampak begitu pe

rbuka selebar mata ade

erdengar. Gio yang baru kembali dari dapur m

. Bocah genit itu mengatakan kalau dipanggil adek itu tandanya dia

kakak!" lanjutnya d

knya ikut-ikutan dipanggil kakak. Baginya kakak itu or

gadu tentang kakaknya yang menyebalkan. Sementara Tama tidak peduli dan sibuk melih

up mata, kemudian m

ah terpesona putra sulungnya. Sejak awal Tama memang belum pernah melihat adiknya

et saat di dalam kain ada yang bergerak. Dinda ikut terkejut melihat reaksi putranya, "tidak apa-apa, ini tangan adek bayi," jelasnya. Dia

erti itu?" tanyanya m

u menyentuhnya?" tanya Dinda. Tama menatap ibunya ragu-ragu. Mendapat anggukan dar

hanya duduk di pangkuan bapaknya dan bersandar di perut keras bapaknya. Memperhatikan kakaknya yang tertawa lirih tampak

mata kecil itu mere

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY