img Turn Back Time  /  Bab 7 Menjaga Adik | 77.78%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Menjaga Adik

Jumlah Kata:1180    |    Dirilis Pada: 22/12/2021

belakang yang diambil dari rencana awal. Tama terlihat senang mendengar nama itu dan mengecup bibir adiknya yang tampak asik de

dan putra kecilnya, bahkan istrinya. Dia mengambil cuti sampai dua bulan ke depan. Melimpahkan pekerjaan di kantor kepada sekret

ajar maka

tempat duduk di halaman belakang agar si bayi bisa berjemur segera berlari. Dia menarik putranya y

i dan menunggu putra sulungnya mendekat kepadanya. Dia menangkap tangan Tama yang akan

dalam rumah hanya ditanggapi Dinda dengan senyuman. P

angan dan kakinya. Dia menggunakan sandal kali ini d

nya bayi kecil yang mengerjap-kerjapkan matanya. Sangat menggemaskan dan membuatn

g tadi ketahuan makan tanah oleh si sulung. Fajar yang sudah akan bermain di pasir mengerucutkan bibirnya sebal

ang pipi dan menyentuh tangan kecil yang sesekali menggenggam jemari tan

ras-keras saat di sebelah El. Meskipun berkali-kali dia lupa dan memb

El. Dia tersenyum dengan bangga dan menatap bapaknya, seolah mengatakan bahw

cemberut. Kakaknya akan asik berm

ertekuk. Dia tidak suka El. Orang dengan mata kecil yang men

yangkan tangan saudara kembarnya

masuk ke kamar. Pintu kamarnya dibanting sekuat tenaga meskipun akhirnya pintu itu tidak menimbulkan bunyi gaduh karena diberi busa di sia

Kakaknya sudah mengingkari janji malam itu. Mereka semua menyebalkan. Tidak mengerti perasaannya sed

kena

antal. Gio yang baru masuk cukup terkejut mendengar bentakan putr

ang. Dia mengelus punggung putranya yang sedang ngambek.

han hatinya. Gio jadi tahu itu karena Tama yang mengabaikan Fajar da

usaha menyentuh putranya guna menenangkannya. Fajar kembali menjauh namun Gio tid

ar," ujar Gio membujuk. Hampir saja dia keceplosan memanggil adek. Bisa-bisa bujukannya tidak

h itu pasti merasa tak bersalah, pasti dia mau meminta maaf kepada adiknya

n tatapan mata, namun hanya dibalas senyuman oleh sang suami. Tama yang sedang asik bermain dengan adiknya menge

amar. Dia mengekori langkah bapaknya sampai di dalam kamar dia bergeser melihat ad

i atas ranjang. Wajah sembabnya cukup membuat Tama bertanya-tanya. Apa yang membuat adiknya menangis? Apakah bapaknya

k ke atas ranjang. Dia memeluk adiknya yang langsung me

kakak menatap tajam pada bapaknya. Yang ditatap meringis ke

mau dipanggil adek!" tegas

udah berdiri di ambang pintu menatap ketiga orang ter

anggil adek!" adu Tama masih dengan wajah galak memandang Gio. Gio

alahkan hal lain," bisik Gio menjelaskan. Dinda menggigit bibir bawahnya menahan gelak tawanya. Dia lantas berba

era mendapat tatapan dari Fajar yang sejak tad

la keluarga begitu saja. Apalagi Tama, dia memandang keji pada bapaknya seolah memperi

ahu kalau nantinya Tama akan bisa menjaga adik-adiknya dan bertindak sekejam itu pada orang yang

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY