udaranya, cahaya hampir tidak berani masuk. Martín tidur di sampingnya, napasnya samar seperti bisikan
nya masihmeja perpustakaan.
instr
rhana. Sang
nya yang rapuh. Dia memejamkan mata sejenak. D
n mengenakan seragam pembantunya yang usang. Dia membetulkan celemeknya di a
gi, ibunya
bih awal hari ini?" tanyanya,
undukkan pa
embaran besi tempa, menjulang seperti monster yang sedang tidur. Beatriz menarik napas dalam-dalam. Ia berpura-pura percaya diri. Ia berpura-pura menjadi salah satu dari banyak orang. Kepala pelayan, Don Matías, mengawasinya saat ia melewati pintu masuk. Seorang pria kekar, dengan ekspresi tegas, dan mata terlatih untuk mendeteksi kejanggalan apa pun. Beatriz menundukkan kepala dan melangkah maju, menyembunyikan amplop
a, menakutkan, besar, diukir dengan mo
untuk terakhir kalinya. Tid
ang pintu. Pin
an berlari untuk menangkapnya. Namun
a lain. Rak buku yang tak berujung, aroma kertas antik yang mem
lakang, sepotong kay
gan langkah ring
ci tengah terkunci. Ia men
terbuka
i dalamnya. Ia meletakkannya dengan penuh hormat, sti cambuk. Keranjang jatuh dari tangan Beatriz, menebarkan pakaian kotor di kakinya. Dia tergagap. "N-Nyonya... Saya datang untuk membersihkan... Kepala pelayan menyuruh saya..." Doña Estela melangkah maju, setiap langkah bergema seperti kalimat. "Bersih? Di perpustakaan?" tanyanya, alisnya terangkat. "Aneh sekali. Sa
anya setajam pisau dapur. "Di rumah ini, mereka y
tu sang
n hanya dia, tetapi keluarganya
keranjangnya, dan meninggalkan per
akan tantangan bagi
yeberang kembali ke aul
dinding, merasaka
n sekada
h pernyat
kalinya dalam hidupnya, Beatri
agian, seora
in pion ya
ya adalah, pertempur