pernah dia lakukan dan dia pun telah minta maaf dan bersumpah untuk tidak mengulanginya lagi. Sebaliknya aku pun demikian, menyadari bahwa semua itu bukan semata-
ng yang membacanya, supaya kejadian yang kualami tidak terjadi pada orang lain, disamping hal terseb
ngan istriku. Hal itu aku lakukan, karena awalnya aku ingin menggoda sampai dimana ketahanan nafsu seks istriku bila tidak kusentuh selama seminggu. Karena perlu diketahui pembaca, bahwa istriku dan aku umumnya tiga hari sekali
runan dari kota kembang, rambut lurus hitam lebat dan ini sama dengan bulu kemaluannya yang hitam dan lebat, umurnya baru 34 tahun dan hidung mancung, lalu ada dua orang laki-laki lagi yang tinggal di rumahku, yaitu Dani, anakku yang ba
g aku bisa nikmati, yaitu aku melihat perubahan tingkah dari istriku, tingkah laku yang serba salah, tidur tidak tenang dan banyak lagi hal-hal yang sebelumnya tidak pern
yakin istriku tidak lama pasti menyusul masuk kamar seperti biasanya. Pada jam-jam segitu, umumnya kami masih nonton TV bersama di rua
i. Awalnya hanya tangannya yang terlihat bergerak, digesek-gesek naik turun dengan irama yang teratur tapi setelah beberapa saat kemudian, kulihat istriku melepaskan CD-nya dan gerakan tangannya semakin tidak beraturan dibarengi nafas yang semakin ngos-ngosan. Darahku berdesir dan h
striku tidak masuk kamar seperti biasanya dan aku sengaja menunggu reaksi selanjutnya karena aku sendiri belum merasa me
utnya dan bebarapa menit kemudian, aku mendengar pintu kamar sebelah, yaitu kamar Wisne keponakanku ditutup, tapi suara TV masih menyala. Aku pikir keponakanku pergi tidur dan istriku masih nonton TV sendiri. Sekitar lima belas menit, aku ingin melihat apa yang dilakukan istriku dengan car
ng dilakukan istriku di kamar keponakanku sendiri, hatiku berdebar-debar dan aku sadar tidak boleh ceroboh dalam bertindak, maka secara perlahan kuambil kursi untuk melihat sedang apa mereka di kamar keponakanku. Astaga apa yang kulihat, istriku sedang berciuman mesra dengan Wisne, hampir aku langsung mendobrak pintu kamar keponakanku, tapisangat bernafsu, terutama istriku. Sambil tangan kanan tetap meremas dan mengocok batang kemaluan Wisne, tangan kirinya melepaskan kancing dasternya dan dalam beberapa saat, dasternya merosot ke lantai, sedang tangan Wisne terlihat berusaha membuka kaitan BH istriku, lalu mulut Wisne beralih ke puting susu istriku. Terlihat istriku menggeliat keenak
bergeser ke arah ranjang dan sambil masih bercium
riku pada Wisne, "Wisne cepat
Wisne terlihat menyibakkan bulu-bulu kemaluan istriku. Batang kejantanannya digesek-gesekkan ingin masuk, tetapi terlihat agak susah. Perlu
tanannya, lalu istriku sedikit membuka selangkangannya
mat dan dengan daya tekan ke depan batang kepe
keluh kenikm
Wisne sendiri dengan posisi berdiri dan tangannya bertopang pada ranjang, terlihat mereka menikmati kocokkan-kocokkan yang dibuatn
n dulu.. Aku belum apa-a
ihan nikmat Wisne, "Ehh.
ya dan dalam hati, aku bersyukur bahwa istriku tidak mendapatkan kenikmata
u memukul-muku
berapa menit sudah keluar.. Aku
menjawab, "Maaf Tante,
n spermanya dan lendir dari liang senggama istriku. Terlihat istriku mengambil kain untuk membersihkan kemaluannya dari sempr
n lentik istriku. Akhirnya terlihat mulai mengembang lagi batang keperkasaan Wisne. Biasanya aku kalau habis main dengan istriku, batang kejantananku tidak b
r posisi jongkok, persis di atas batang keperjakaan Wisne. Otomatis, dalam hal ini, istriku yang berperan. Tangan kanannya memegang batang keperkasaan Wisn
ar rengekkan nikmat istriku,
a semakin kencang dan, "Ooohh.. oohh.
., Aku mau kelu
-butir kemaluan Wisne. Istriku terkulai lemas di atas dada Wisne. Hal itu dib
tepat di atas liang senggama istriku. Lubang kemaluan istriku terlihat mengkilap karena lendir yang dikeluarka
aluanku kukocok sendiri karena tidak
ti-berhenti dan terdengar istriku minta dipercep
is..!" sampai terdengar suara kocokan batang kejantanan Wi
uh lagi, "Ohh.. ee
, "eehh.. eehh.. eehh.. eehh.. teruuss..! ter
tangan istriku merangkul pantat Wisne untuk ditekankan ke arahnya. Aku pikir, Wisne
creett.
ngar istriku bicara pada Wisne
ggama istriku. Istriku berbalik tengkurap, mau apa lagi
lmu Wis.. cepaatt..!
k, dimasukkan lagi ke
enikmatinya, "Wis.. terasa me
aju mundur mengaduk-ad
., oohh enak sekali kalau begin
uuss Wis..! Aku merasakan kont*lmu semakin
. cleepp.. plookk.. oohh.. oohh.. nikmat Tante. Memek Tante semakin hangeett Tante, oohh.., plokk.. plo
ngkuhan istriku deng