*
sadar?" tany
di depannya. Senyum yang baru ia lihat di
sebuah suara lembut te
r. Wanita itu mendekat, dan sebelum Maximilian bisa berkata apa-apa, ia merasakan tangan halus menyentuh dahiny
embali dan meletakkan punggung tangannya di pipinya. "Kamu kelihatan sedikit pucat,
atau rasa tidak nyaman yang biasa ia alami saat disentuh wanita lain. Kulitnya tidak terasa panas atau gatal, seolah sent
memahami situasi. Kenapa ia tidak bereaksi? Ia men
emeriksa suhu tubuhnya sekali lagi. Kali ini, sebelum tangannya sampai ke kening pria itu, Maximilian refle
t, suaranya lebih tegas daripada yang ia n
nyiratkan sedikit keterkejutan. "Namaku Anastasia Noire. Aku menemuka
elalu memiliki masalah dengan sentuhan fisik dari wanita. Alergi yang aneh dan tak dapat dijelaskan oleh medis membuatnya hampir tidak pernah bersentuhan langsung de
ndiri daripada kepada Anastasia. Matanya tetap terpaku pada
Kamu sudah tergeletak di dekat mobilku, bagaimana tubuhmu? Apa masih sa
ng dengan apa yang terjadi. "Dan kamu bisa
reka kalah dariku. Aku hebat, buk
ngan, hanya kepedulian tulus. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya yang kacau. Mungkin ini
yang berbeda. Wanita ini, dengan caranya yang sederhana dan sikapnya yang perhatian, entah bagaimana tela
alam," kata Maximilian, pura-pura mencoba menga
engan luka yang seperti ini," balas Anastasia. "Apa perlu a
kan kepalanya, "Aku b
emberikan ponselnya. "Ini pakai saja, ini ponsel yang tidak aku pakai. Tapi nomornya masih aktif dan sebentar lagi aku mau
resi. Ia beranjak dari kursinya dan mencoba menca
*
erasaannya bercampur aduk antara khawatir dan marah. Sudah lebih dari setengah jam ia menunggu untuk bertemu dengan Rafael Draven, produser rekaman yang dulu dengan antusi
eorang asisten masuk. "Tuan Draven s
berdegup kencang saat ia melangkah masuk ke dalam ruangan yang fami
alatan rekaman, tangan bersedekap di dada. Wajahnya yang
atanya tanpa senyum, men
ya. "Ada apa, Rafael? Kenapa kamu memanggilku? Bukannya kita sedang dalam proses rekaman untuk
ang mencari kata-kata yang tepat. "Itulah y
jantungnya semakin c
langsung ke hatinya. "Aku sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek album
capnya dengan suara bergetar. "Kamu... kamu tidak mau memproduseri albumnya? Dan memutus kontr
tegang. "Bukan soal kamu melakukan kesalahan, Anastasia," jawabnya dengan suara yang lebih rendah. "Ini soal mas
tis dengan penjualan album terbaik di label ini! Bahkan albumku terjual jutaan copy. Kamu ya
tanpa emosi. "Benar, tapi itu dulu. Sekarang aku punya penyany
inya, tatapannya penuh dengan kemarahan dan rasa sakit. "Penyany
i. Anastasia menoleh dengan cepat, dan apa yan
bibirnya. Rambutnya yang panjang dan bergelombang tergerai indah, seolah-olah ia baru saja keluar dar
ngan suara manis yang penuh kepalsuan. "
a. "Elora...?" Ia hampir tidak bisa berkata-
sayang. Dan di dunia ini, yang kuatlah yang bertahan. Elora memiliki semua yang dibutuhkan unt
di dalam diri Anastasia. "Bagaimana bisa kamu
h, Anastasia, kamu terlalu naif. Dunia ini tidak berputar di sekelilingmu. Kamu han
oleh padanya, berharap ada sedikit simpati dari pria yang dulu begitu memujanya. Namun, yang ia lihat
isa sekejam ini," kata Anastasia, suaranya bergetar d
. "Ini bukan soal kekejaman,
tidak akan bertahan lama dengan cara seperti ini," katanya dengan suara penuh kepastian. "
akut pada karma, Anastasia. Kami memiliki semua yang kami butuhkan untuk menang. Dan
gis di depan mereka. "Kalian boleh mengambil apa yang kalian inginkan sekarang, tapi ing
ng anggun, hatinya patah. Semua y
embuat kali
*