*
lihat konferensi pers
rian ada syuting, tapi semua kru maupun staff membicarakannya dan m
ya padanya dan menganggap konferensi pers yang dilakukannya hanya upaya dia menarik simpati publik, tapi nyata
kannya, karma buruk sudah b
na lima tahun lalu bisa terwujud. Kita bisa mencap
a pun naik berkali-kali lipat. Kalau dulu aku tidak mengikuti saranmu, mungkin aku ha
saat ini dia sudah jatuh dan hancur, tempatnya di industri hiburan sudah tidak ada, d
ah kamu sudah menyelidiki
x Stone, dan pria itu hanya pria miskin yang sering bermasal
h kamu
sayang. Pria itu memang pantas dengan Ana
ana rencanamu
ini. Aku tidak sabar membuat gebrakan baru, aku yakin lagu-la
sti akan mendukungmu," ucap Leon, i
onselnya dan itu dari Anya Calisto, sahabat baik An
*
cah. Ponselnya terjepit erat di tangannya, menunjukkan layar kosong di mana file-file albumnya yang berharga seharusnya ada. Semua file yang telah ia ciptakan, yang berisi lagu-la
sudah mendidih dalam dadanya. Tanpa menunggu jawaban, ia membuka pintu dan masuk, mendap
rah dan putus asa. "Semua file albumku hilang! Apa
si, seolah ia hanya gangguan kecil di tengah rutinitasnya. "Oh, Anastasia," jawabnya d
ng baru saja didengarnya. "Apa? Kau menghapusnya? Rafael, itu
gu-lagu itu mungkin kau ciptakan, tapi mereka ada di bawah labelku. Dan sejak kau keluar da
ukan sekadar karya bagi Anastasia, tapi bagian dari jiwanya. Mereka adalah refleksi dari setiap emosi yang pe
ergetar. "Kita pernah bekerja bersama. Kau tahu betapa pentingnya l
nya dihiasi senyum sinis yang membuat hati Anastasia semakin terjepit. Elora, kakak tiri yang selalu berada
a mengejek. "Anastasia Noire, mantan bintang yang terpuru
aha keras untuk tetap tenang. "Aku tidak mengemis be
ekali, tapi sepertinya kau sudah kehilangan semua itu. Kau tidak tahu malu
kecil terukir di wajahnya saat ia berkata, "Elora, kau benar. Anastasia seharusnya tahu kap
kerja, sekarang berpihak pada Elora, tanpa sedikit pun memperhatikan bagaimana perasaannya. Luka di hatinya semakin dalam keti
perti bisikan. "Ini tidak adil. Kau tahu betapa ker
pun. "Adil atau tidak, Anastasia, itu bukan urusanku lagi. Kau sudah kel
engar, Anastasia," ucapnya dengan nada merendahkan. "Kau bukan siapa-siapa lagi. Kau hanya seorang
ari mulut Elora adalah seperti pisau yang menusuk hatinya. Namun, ia menolak un
, suaranya tegas meski hatinya bergetar. "Aku akan mendapatkan kem
ngan dingin. "Kau sudah cukup bicara, Anastasia. Seka
selain meninggalkan tempat itu. Tanpa mengatakan apa-apa lagi, ia berbalik dan berjalan keluar dari
membanjiri hatinya. Namun, di balik semua itu, ada sebuah api kecil yang mulai menyala-api tekad yang tidak akan padam. Anastasia tahu bahwa ia tidak bisa kembali
lainnya sejenak. Ia menghela napas pendek, ia tak peduli dengan pria baj
pas
*