ulit. Tapi, bukankah air yang paling tenang a
mencari masalah dengan Arini. Pengantin baru itu seolah ingin menunjuk
kau menikah, ya, meski aku nggak diundang," jawab Arini
a Mbak Arini juga melakukannya? Sampai-sampai tidak ingin aku mengembalikan uang yang Mbak kirim dulu?" Alma dengan sengaja memanc
-laki hidung belang, barulah boleh kamu bilang dan buat berita. Tapi, jika tidak, aku akan membawa masalah ini ke meja hijau. Pencemaran nama baik dan fitnah keji. Aku tid
yang menyakitkan saat wanita itu bercerita pada Arini. Namun, lagi dan lagi Arini masih ber
Arini dengan sang adik. Namun, lagi dan lagi, Arini naif dan memilih tidak percaya. Kemar
-laki jahat." Kalimat menohok itu keluar da
tetapi berhasil dihentikan oleh Aksa
a penyesalan luar biasa di hati Aksa saat ini. Arini tampak sangat tenang p
Aksa meminta waktu pada Arin
a, kau memanggilku dengan sebutan, Mbak. Sama dengan Alma. Aku kakak iparmu s
kirannya sangat kalut karena kedatangan Arini yang mendadak. Andai ka
Mereka sering dikirim barang-barang bagus dari Taiwan. Namu
an masuk ke dalam kamar. Ia ingin beristirahat sebentar. Bukan. Lebih tepatnya Arin
kan dari luar membuat Arini te
saya kunci," kata Arini dari dala
ngat merasa bersalah saat ini. Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi jika
dan Ibu minta
langsung menyela ucapan sang ayah tanpa memberikan kesempatan pada sang ayah untuk mengatakan apa pun. "Kenyataan ini mungki
k menunjukkan ekspresi amarah. Wajah perempuan dua puluh s
usnya peka sejak awal karena menghidupi ular berbisa. Kini gigitan ular itu membuatk
am masalah. Yang tidak mereka sadari adalah, manusia yang sangat tenang itu jus
ah ini mau aku balik nama?" Alma
no berteriak dengan nada suara penuh amarah saat ini. "Dari awal, rumah ini milik
Dia itu perempuan nggak bener. Pakai logika saja, mana ada kerja jadi TKW trus bisa nyekolahin aku dan Satria j
aat, kesombonganmu akan ada balasanmu. Arini tidak pernah membuat masalah denganmu,
ma dan Aksa sebelumnya satu kantor. Namun, Aksa dipindah ke Badan Kepegawaian s
ra pada Bapak. Rumah ini harus kita balik n
sama sekali atas rumah ini."
, kini masalah itu semakin merembet. Arini paham, Alma memang serakah. Sejak kecil, Alma su
Cuti yang saya ambil memang sedikit. Saya harus menyelesaik
Ranti menatap Rasman sa