kamar Aruna. Aiden masih meringkuk di pelukannya, napa
ang sulit ia dapatkan sejak kemarin sore. Kata-kata Dion
ak akan
a tahu siap
Tiga tahun ia berjuang sendirian, dan sekarang... dua pria muncul seka
-arik, roti panggang, dan segelas susu untuk Aiden. Bocah itu duduk di kursin
panggi
say
ang rambutnya hitam dan pakai
"Itu... teman Mama yan
i kecilnya. "Kenapa m
una kehilangan kata-kata. "Karena..
angguk, lalu kembal
k ke interkom-dan hatinya langsung berdebar. Dion berdiri d
tanyanya ketika
memberi jalan. "Aiden
k. "Aku nggak datang untuk memaksa kamu, A
at ragu ketika pria asing itu muncul di ambang pintu, tapi mata Dion yang
en sambil menunjuk k
lantai. Saat tutupnya terbuka, mainan kereta api e
n berbina
u dalam diam. Ada sesuatu di wajah Dion saat melihat Aide
m keluar, ia menatap Aruna dalam. "Aku ak
a mengangg
berbunyi lagi. Kali ini, Revan yang berdiri di sana.
katanya tanpa basa-basi. "B
pas. "Revan, ini
i aku mau dia
Revan muncul di kamarnya.
guk. "Iya, in
leh aku ajak kamu ke
minta izin. Setelah ragu sebentar,
ta tentang taman, kolam ikan, dan es krim. Revan berdiri di belakangnya, menata
amu. Aku cuma mau dekat sama d
njawab dengan
ruang tamu sendirian. Ia membuka laptopnya dan
struksi terbesar di Canberra, pewaris tunggal keluarga Alverado, dik
uat Aruna berhenti membaca. Foto Dion tiga tahun lalu, di depan se
uln
do Terlibat Keributan di Hotel
el itu. Isinya memang samar, banyak detail yang disembunyikan, tapi cbih jauh. Ia menelepon sahabat lamanya, Vina, yang
lepon. "Ada pria mabuk yang dibantu naik ke kamar sama dua orang staf. Mereka bilang di
anya. "Nggak apa-
menyatu. Dion bukan hanya pria yang tiba-tiba muncul m
ion benar-benar tidak sadar malam itu, berarti ia juga korba
a semua ini bukan
di hidup Aiden, ia harus tahu kebenaran seluruhnya. Bahkan jik

GOOGLE PLAY