img Sang Mantan Kembali  /  Bab 2 saling kenal | 4.88%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 saling kenal

Jumlah Kata:908    |    Dirilis Pada: 13/08/2025

tru terasa sesak di dada Aruna. Tatapan Dion dan Revan saling mengunci, baga

mencekam. "Kalian... saling kenal?" s

sedikit ke arah Aiden, seolah secara naluriah ingin melindun

an penuh penilaian, lalu berpindah pada Aruna. "Aku j

hati Aruna. Ia menatap keduanya secara bergantian-dua

a akhirnya. "Aiden nggak seharusnya ada di

bicara sama... mantan suami kamu ini." Nada suaranya menekankan

ikir aku bakal kasih anak itu

ya tajam. "Aku bukan o

sahnya!" b

gang. "Cukup!" serunya, membuat

Ia menatap mamanya, lalu dua pria di depannya. "Mama

ludah. "Dia.

bantah. "Baik. Kalau kamu nggak mau bicara di s

tong, "Kalau dia ik

gila. Hidupnya yang selama tiga tahun terakhir tena

n ia tahu itu bukan ide terbaik. Namun ia tidak bisa membia

nya. Aruna sengaja membiarkan pintu sedikit t

jan yang menetes di kaca. Revan duduk di sofa, bersanda

rasa seperti terdakwa yang

an berdua tahu, aku nggak mau ada pertengkaran di sini. Ka

kenapa kamu nggak pernah bilang soal Aide

? Aku bahkan nggak tahu siapa kamu waktu itu!

ernyit. "M

a mengendalikan diri. "Bukan urusan

una, kita baru sehari cerai waktu itu. Dan sekarang, tiga tahun kem

evan. "Jangan mimpi. Anak itu nggak puny

aku pernah jadi suaminya saat a

dapat Aiden?" suaranya bergetar, tapi matanya memancarkan amarah. "Aiden bukan

merayap d

lunak. "Aku nggak mau merebut dia darimu, Aruna. Aku cuma ma

. Aku nggak peduli dia anakku atau bukan, aku m

membuat hati A

us?" tanya

an Ibu mengatur segalanya. Aku pengecut. Tapi tiga tahu

gak tahu kenapa aku sampai di kamarmu. Tapi sekarang aku tahu, itu bukan

g anak sendirian. Melahirkan tanpa ada tangan yang menggenggam. Membangun hidup dari nol

i luar. Air mata yang sejak

amu mengambil keputusan sekarang. Tapi izinkan aku... mulai besok.

aku juga. Aku mau ada di sini, bantu kamu, ent

mau kalian ada di sini kalau cuma untuk saling

pelan. "Aku ak

m akhirnya berkata, "Baik. T

amu. Hujan sudah reda, tapi pikirannya masih badai. Di kamar, Aiden

alu yang pahit merusak masa depan putranya. Tapi ia juga

harus siap berd

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY