img Tiga Tahun Menjadi Pengganti, Satu Hari Hancur  /  Bab 5 rencanakan | 22.73%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 rencanakan

Jumlah Kata:1987    |    Dirilis Pada: 14/09/2025

mahnya, Arina duduk di ruang tamu, menatap cermin dengan mata yang tegas dan penuh tekad. Ia tahu malam ini akan menjadi malam yang menentukan. Segala s

ahnya selama ini-setiap senyum yang memikat Rafael, setiap pesan yang menyinggung masa lalu-tidak lagi memberikan hasil yang sama. Arina kini bukan se

u. Setiap langkahnya terasa berat. Ia tahu malam ini akan menentukan-antara memilih masa lalu b

akan gaun elegan, sederhana tapi memancarkan kepercayaan diri, dan tatapann

gan nada hangat tapi tegas,

Arina. Ia mengira Arina lemah, mudah digantikan, tapi kini... ia berdiri di de

ngan kariernya, dan keberanian yang ia temukan dalam hidupnya sendiri. Rafael mendengarkan, kagum, tapi juga bingung. Setiap kata Arina bukan hanya menunjukkan kek

coba menyela. "Rafael, kita punya seja

n masa depan, Nadira. Dan aku di sini bukan untuk menjadi bagian dari ma

kata manis yang ia gunakan selama ini kini gagal menembus kete

pribadinya selama tiga tahun terakhir-bagaimana ia merasa sendiri, bagaimana ia menghadapi ras

angan atau hasrat lama. Ia melihat Arina bukan hanya sebagai istri, tapi sebagai wanita yang telah

atku sebagai aku-bukan pengganti, bukan bayangan Nadira, tapi diriku sendiri. Dan jika ka

rina. Ia ingin mencintai Nadira karena nostalgia, tapi hatinya mulai terbuka untuk sesuatu yan

senyum, rayuan, bahkan ancaman halus tentang masa lalu mereka. Tapi setiap langkahnya dibaca oleh Arina dengan c

aligus membuat Rafael menyadari bahwa Arina bukanlah wanita yang bisa ia abaikan atau kendalikan. Setiap s

ntuk berbicara dari hati ke hati dengan Arina setelah

ra hampir patah. "Aku tidak tahu har

gi menunggu. Aku hidup untuk diriku sendiri. Aku ingin kau melihatku bukan sebagai pengganti, tapi sebagai diriku sendiri. Dan jika k

ra karena memori dan kebiasaan, tapi cinta sejati, yang ia lihat sekarang, adalah y

lum sepenuhnya selesai, tapi untuk pertama kalinya ia merasa menang-menang atas dirinya se

ari bahwa lawannya kali ini berbeda. Arina bukan lagi wanita pasif yang mudah dit

ati dan melihat seseorang tumbuh. Ia mulai menyadari bahwa Arina bukanlah wanita yang ia anggap lemah; ia adalah wa

makin cerdas dalam strategi dan emosinya. Pertarungan hati, ego, dan strategi kini berada di p

asanya. Malam ini bukan sekadar malam biasa-ini malam yang akan menentukan arah hidupnya. Setelah mi

hnya, menyapu segala keraguan yang tersisa. Ia tersenyum tipis. Perasaan lega ber

rasa hening, tapi di udara ada ketegangan yang tak terucapkan. Rafael tahu ia tidak bisa lagi

uaranya pelan tapi tegas.

i tenang. "Aku siap mendengarnya

... tapi karena aku menyadari bahwa kau adalah wanita yang aku hormati, yang aku kagumi, dan yang membuatku ingin menj

a menahan diri. Ia menatap Rafael, menegaskan kekuatannya. "Rafael... aku menghargai kejujuranmu. Tapi kau harus tahu, aku tidak lagi hidup untu

bersamamu, Arina. Aku memilihmu karena itu yang

encana dan langkah agresifnya kini gagal menembus pertahanan Arina.

a alami sebelumnya. Selama ini ia terbiasa mendapatkan apa yang ia inginkan dengan strategi halus-senyum

merasakan putus asa. Ia tidak bisa lagi mengendalikan sit

gan Arina, menatap matanya. "Aku ingin memulai semuanya dari awa

kemenangan emosional. Ia telah melewati semua luka, pengkhianatan, dan tekanan, dan kini ia berdir

tapi dengan satu syarat: kita saling menghormati, saling pe

enyum lebar. "Aku setuj

a menghubungi Rafael, mengirim pesan yang memohon dan menuntut penjelasan, tetapi Rafael tetap teg

ina bukan sekadar wanita pasif yang menunggu; ia adalah wanita yang mengendalikan hidupnya s

, berharap membuat Rafael ragu. Tapi Arina, dengan kecerdasannya, selalu berada satu langkah d

i ke hati. Mereka duduk di balkon, memandang kota yang bersinar di bawah mereka. Angin mala

wanita sepertimu. Aku mengira aku mencintai Nadira, tapi sekarang aku tahu... aku mencintaim

ur kau bisa melihatku bukan sebagai pengganti, tapi sebagai dir

mereka rasakan sebelumnya. Tidak ada bayangan masa lalu, tidak ada t

ih percaya diri, menghadiri acara publik tanpa rasa takut, dan selalu berdiri tegak dalam setiap interaksi dengan Ra

menghormati dan mengagumi kekuatan Arina. Setiap senyum, setiap kata, setiap keputusan yang mereka ambil b

kembali. Strategi agresifnya gagal. Kekalahan itu pahit, tapi ia tahu bahwa ia harus mundur. Untuk pertama kali

k hanya mendapatkan Rafael, tapi ia juga mendapatkan harga diri, kekuata

ta yang berkilauan di malam hari. Tangan mereka saling menggenggam, h

... malam ini bukan sekadar kemenangan kita atas orang lain, ta

. "Aku juga, Arina. Bersamamu, aku belajar arti kekuatan, k

, menyadari bahwa ia telah kalah-bukan hanya atas Rafael,

a tidak lagi menjadi pengganti, bukan korban, tap

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY