img Pasangan Rahasia  /  Bab 2 Satu Kantor | 7.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Satu Kantor

Jumlah Kata:1128    |    Dirilis Pada: 13/01/2022

aat ini, Erin masih pulas dalam pelukan. Takut sang istri terbang

gi wajah yang begitu cerah itu sedikit lebih lama. Jantungnya tidak dipungkiri

, hmm

bibir. Dia membawa jarinya untuk mengusap bibir lem

pati sang suami yang tersenyum. Terutama jar

kukan?” Erin seger

puas sampai harus memimpikan aku? Kita bisa men

Mereka tidak memakai obat-obatan untuk mencegah kehamilan, tetapi alat kontrasepsi dalam bentuk lain

harus membuat

au suaminya ingin melakukan sesuatu yang lebih dari hubungan intim

gi tengkuk sebelum menghadiahkan sebuah kecupan kecil di sana. "Ak

*

ma keputusan terbesar di

baginya. Perkataan Hansel tadi pagi terus terngiang meski dia sudah be

nya. Perubahan Erin sangat signifikan dibandingkan har

lam sangat m

apuccino hangatnya sedikit t

ngat melelahkan. Malam kedua mana mungkin dibiarkan lolos. Wajahmu sangat cerah sampai m

rkataan barusan. Setelah kemarin menyinggung pernikah

a?” Gina mendadak

di malam bukan pertama bagi mereka. Jadi, dia hanya

teman itu terus mengikuti dan menanyakan hal yang bersifat pribadi. Jika tidak m

erja. Tidak akan ada yang mendengar jika dia berbicara deng

tanya Gina

Erin, hampir hilang s

mengatakannya lebih spesi

untuk didengar oleh orang lain. “Saat tubuhmu disentuh,

i yang tercipta dari rangkaian kata-k

g kepala. Rasanya jika tidak mendapatkan

narkah?! Sampa

nangkan respons berlebihan yang

ta ada yang memperhatikan dari belakang. Langsung saja dua

Hansel." G

e ruangan.” Setelah berkata, Hansel b

Erin begitu gelisah. Sejak kapan

a raut wajah seramnya tad

ru kali ini dipanggil ke ruangan atasannya dan sungguh sang

pa yang terjadi t

nya memecat karyawan hanya karena alasan sepele. Ap

uangan kepala sekolah, setibanya di sana hanya

ansel, menunjuk salah seorang da

ng. Dia baru beberapa

ngin lebih lama tin

epan. Tidak mungkin. Dia seharusnya senang

na membalikkan badan, lalu menyemangati Erin melalui

alam ruangan. Hansel memijat pangkal hidungnya dengan tidak b

nap

mendengar cerita panas d

na Kau men

melingkarkan tangan di pinggang Erin. “Rasanya jika ti

reka sama sekali tidak menghilangka

i Gi

alau kita bisa menambah satu putaran lagi jika Kau benar menginginkannya. Kau

ah salah

kan namaku di pagi hari? Kau juga tahu

s bermimpi tentang suaminya tadi pagi. Sekarang dia

awanya panas terasa, membuat Erin langsung menatap terkejut. Apalagi k

eser tangannya dan membuat tali tersebut jatuh

hu dengan lembut, menciptakan sensasi yang mengge

g,” ucap Erin, menahan gerakan tangan yan

jaki leher putih itu dengan bibirnya,

Hanse

nya hilang semua. Dia merapikan pakaian dalamny

ia tidak menaikkan pandangan, berharap dapat menyembunyikan rasa

iliki kepentingan masuk ke ruangan. Sebelum melanjutkan pe

rin yang marah atas sikapnya tadi. L

ungguh tidak ber

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY