uda itu merasa bahwa dia baru saja menyelesaikan lari marathon sepanjang sepuluh kilo meter. Meski lelah, tetapi kalau dia
nya dia tidur juga," ujar
k di teras seolah memang sudah menungggu Angga keluar dari kediamannya dan terima kasi
m minta tolong katakan padaku inti dari pertolongannya. Buk
inya aku benarkan? Kau hanya perlu melihatnya langsung dan bo
uk Angga sambil mengusap wajahnya. Dia tidak habis pikir dengan isi kepala orang ini. Biasanya orang normal ya
kau ataupun dia kalian ber
k berkomentar so
omong aku jadi punya
hank
mulai pekerjaan baru? Kita bisa berbagi penghasilan. Kau untung aku pun juga. Setidaknya dengan itu aku
u-A
hutangku. Dia cukup berbakat dalam hal itu, jadi kami saling membantu. Dia mendapatkan
ga tidak percaya dengan pola pikir kawannya. Bisa-bisanya dia meman
kau mau bekerja sama kan dengan bisnisku? Aku rasa
dengar mencurigakan, tetapi Angga pada akhirnya menyerah dan mulai mendengarkan orang itu. "
ng begitu haus akan seks. Dan melihat bagaimana kau bisa memuaskan Riri, aku merasa bahwa aku sudah
i itu tawarkan sesuai dengan apa yang dia pikirkan.
ya padaku sekaran
iarkanmu menjualku kepada per
ing di pinggir jalan. Dan lagipula ..." Dia melirik ke arah toko. "... bisakah kau berkata dengan serius sekarang kalau kau tidak menikmati hubungan seksmu dengan Riri. Kau bisa bayangkan kesenangan yang kau dapatka
*
ang baru saja di dengar dari seorang pemuda. Riri mengenal lelaki itu, karena dia melihat wajahnya saat
ngingat moment gila yang terjadi padanya beberapa saat lalu. Pria itu berhasil mengesankannya, dan ternyata meski awalny
ng menjadi pengalaman pertamanya. Selain itu, katanya pula si pemuda baru saja dicampakan pacarnya saat dia hendak melamar. Informasi itu tiba-tiba saja jadi terdengar penting bagi Riri dan dia mulai tertantang untuk
menimbang kotak cincin ditangannya. Dan kemudian ketika dia melihat lebih jauh soal gadis yang berada di sosi
pakaian khas kantoran. Riri jadi teringat dengan penjelasan Doni soal hubungan Angga dengan mantan pacarnya. Tentang seberapa insecure-nya Angga
"Cincin ini pasti u
nyum ke arah kamera. Mereka tampak serasi dari yang terlihat, tetapi dibalik it
iduri. Tidak ada bedanya sama sekali!" Riri berseru, ditatapnya sekali lagi profil picture si pemuda. "Tapi anehnya aku
harta karunnya. Namun pandangannya langsung nanar menyadari ada banyak koleksin
selnya dan menghubungi orang yan
at kau masih tidur di toko. Dan aku lihat ada
ialan! Itu se