img Sangkawang  /  Bab 1 Bukan sekedar Mimpi | 4.76%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Sangkawang

Sangkawang

Penulis: Wilda Puspita
img img img

Bab 1 Bukan sekedar Mimpi

Jumlah Kata:1156    |    Dirilis Pada: 10/10/2025

ang tak kasatmata. Tubuhku basah oleh keringat dingin, tapi udara di dalam kamar justru menusuk sep

beraturan. Tenggorokanku kering, seolah segal

ti lukisan yang belum sempat memudar. Saa

unan, tak ada tanda kehidupan. Hanya hamparan tanah kering dan padat y

engan bintang-bintang yang bertabur sepi. Tak ada suara lain selain detak ja

aku melihatnya, seseorang berdiri di tengah halaman yang sunyi. Diam. Tanpa suara. Namun

. Namun anehnya, cahaya bintang enggan menyentuh wajahnya, seakan alam pun tak ingin

n yang pucat. Rambutnya tergerai panjang, terombang pelan ditiup angin malam. Gaun panjang

namun wajahnya menyuarakan segalanya sebuah

itu... adalah wajahku. Sama persis. Namun lebih tirus. Tatapannya ko

ang terlalu dalam untuk dijelaskan dengan kata-kata. Rasa k

..." Bukan, itu bukan suara yang keluar dari bibirnya melainkan gema halus yang menyelinap

ah tidak

yang ingin kuucapkan. Siapa dia? Apa maksud ucap

Seolah dunia enggan memberiku celah u

per satu redup, padam seperti lilin kehabisan harapan. La

suara lain, terdengar begitu dekat, begitu ding

bagian dar

li. Jantungku berpacu liar, seolah ingin lepas dari dadaku. Napasku terceka

menyapu sudut kamar dengan sinar keemasan. Dengan tangan gemetar, aku memijat

emui. Bergegas, aku berdiri, masuk ke kamar mandi, lalu berpakaian dengan ter

itu menyambutku. Ia sedang duduk di tengah-tengah anak-anak didiknya, seperti biasa, d

kesultanan dan kerajaan ya

satu anak, suaranya mengambang

asih menjadi misteri. Para arkeolog telah mencoba mencarinya, menelusuri catatan-catatan kun

an itu ada di

senyum sam

tidak masuk akalmu itu?" Potongku

rat. "Dan bisakah kau berhenti menyela ceri

matanya dalam-dalam. "Aku

dan menarik lenganku, menyeretku keluar dari

tolong jangan seret-seret aku terus ke dalam urusanmu

n, tak peduli pada k

ya merogoh saku celana, lalu menyodorkan kun

an kamu terus j

, 'kan, apa yang harus kamu lakukan setelah ini

erakhir kalinya aku membantumu!" teriak Zayden d

k peduli. Tid

lalu berjalan mantap menuju Yamaha YZF-R6 kesayanganku. Motor yang ker

, Re. Berperilakula

erus menyusahkan Ayah da

nah menyusulku ke kantor polisi, wajahnya merah padam, suaranya

ak mengubahku. Mungkin aku memang keras kepala. Atau mungkin aku hanya s

da motor kesayanganku, lalu mengenakan

entuman suara mesinnya membelah malam, dan aku melesat keluar tanpa ra

erang. Deru mesin, sorak-sorai liar, dan cahaya neon jala

kecepatan dan kegilaan. Dan, ya, seperti bi

Seorang pria bertubuh tegap, mengenakan jaket kulit g

a, suaranya dalam dan datar tapi ada se

n, bukan?" godaku, melengkungkan s

gkuk sedikit, menyamakan tinggi wajahnya dengan wajahku, begitu dekat hingga aku bisa merasakan

yum tenang, namun sorot matanya bicara lain. "Bagiku

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY