img Karena Aku Ingin Mati, Aku Jadi Belok  /  Bab 2 Pagi Itu Dan Segala Yang Tidak Kusukai | 18.18%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pagi Itu Dan Segala Yang Tidak Kusukai

Jumlah Kata:1026    |    Dirilis Pada: 16/10/2025

ahu sudah pagi saja. Aku beranjak

untuk bertempur, bukan hanya dengan pelajaran sekolah, tetapi juga

juga sedang menuju ke arah yang sama. Jantungku hampir lompat dari dadaku

an tak terduga selalu menyimpan teror tersendiri pada diriku. Tapi yang lebih menakutkan dari amarahnya adalah tatapan itu. Tatapan yang seolah men

kacau itu cukup untu

angkat tanganku sekadar membe

lama. Seolah matanya ingin membakar tubuh

otomatis, aku mengucapkan doa yang tak selalu kuingat

ahi, la haula wa la quwwata i

emberiku ketenangan.

a jadi anak pintar, apalagi berprestasi di sekolah. Tidak ada optimisme

at dalam pikiranku. Tatapannya mengekori langkahk

arnya aku ingin men

k Ibuku

ahkan

ar keji

rmasuk dalam daftar manusia yang ingin sekali kuumpati habis-habisan. Aku benci perasaan ini.

padahal belum tentu mereka seburuk itu. Tapi... prasangka buruk ini seolah sudah menjadi bagian dari da

lain, seolah-olah kutukan balik mengenai diriku sendiri. Kutukan yang

i, mengacaukan pikiranku, membuatku ingin menjerit tanpa su

jika itu t

njadi nyata. Takut jika kelak aku menjadi seperti yang kubenci. Takut jika

tang lagi dan lagi, seperti monster dalam kege

menyalahkan siapa pun. Karena pera

ditanamkan oleh keluarga, tanpa mereka sadari... adalah kanker. Ia tumbuh diam-diam,

kehilangan

menerima semua ini sebagai bagian dari takdir dan hidup). Mungkin... saat itu se

ain PR PAI belum? Har

" jawab

h belum kukerjakan, jadi kutulis dan mengerjakannya saja dengan asal-asalan. To

." Sebuah suara terdengar di depan kelas. S

ullahi wabarakatuh," jaw

uk menulis. Masih ingin menyelesaikan

menulis, bisa

itu menga

tergesa-gesa. Duduk tega

u 0,02 detik,

ungku berdetak tak ka

. Gur

ng dari dunia. Bahkan jika harus ke nerak

ya?" tanyanya s

l, berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Seo

, dia akan menggantikan guru sebelumn

seolah

ggu putusan hakim. Dihukum mati, dib

ai mana pelajaran sebe

ni

" katanya lagi, me

k guru mau lihat buku salah satu dari kalian.

nit kem

diam t

g mau maju, biar Pak Guru saj

" seru beb

n tajam. Kenapa dia malah semangat begitu?

u mencondongkan tubuh ke ara

gak lo aja

justru aku y

sebelah situ! Ay

diriku sendir

u! Ayo

Guru," jaw

PR yang tadi kukerjakan asal-asa

sekarang. Tapi Pak Guru p

hela nap

idak mengungkit k

rasa syukur dalam hatiku. Setidaknya, dia tidak membuka aibku

ingin memberi pen

ri ini... kau tidak menambahi luka di

belumnya walaupun yang mengajar ini guru

uru penggan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY