img Gigolo Kampungan  /  Bab 1 Gk | 9.09%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Gigolo Kampungan

Gigolo Kampungan

Penulis: Bugis cek
img img img

Bab 1 Gk

Jumlah Kata:1022    |    Dirilis Pada: 19/10/2025

ninggal dalam sebuah kecelakaan, dan tubuhnya tak pernah ditemukan, lenyap terbakar oleh api. Dalam penat, aku memutuskan kembali ke pulau seberang, mengadu nasib, karena des

k mengenal siapa mereka, namun tanpa banyak pikir, aku melangk

**

....t

ali membuat ku Terbangun

l merenggangkan tubuhku yang sedikit l

ah terpaksa

api rasa heran kembali menerpaku. Karena sebelumnya di kost k

uk muti yang tengah duduk sa

wabky tanpa menunggu respon dari wanita di ha

dengan cipika - cipiki dengan me

ex ? " tanya dia sambi

wabku singkat, kemu

n lanjut menawarkanku, awalnya enggan tapi dengan sedikit paksaan m

ee

hhh

cap Mutiara kem

, kok ngga kelia

artemen pemberian almarhum

ingka mana ?"

ex, " jawab muti seketika

barusan saja keluar dari kamar

anita pertama yang berhasil membuatku jatuh cinta secara a

iara menunjukku, dan wajahnya langsung berusaha mel

is seolah membuatku melup

nya tanpa berkedip. Apalagi ketika pandanganku t

Mutiara menyadark

aku Alex, "

ri Kamar yang dulunya di huni oleh Pingki, al

mudian melangkah ke

h kurus tinggi tapi wajahnya itu yan

Muti kembali

" sahut wanita di depanku t

tubuh Agnes yang memancing keperkasaanku

anya yang mencuat menantang, bibirnya yang tebal, serta perutnya yang begitu seksi,

a masih mengenakan ba

oh, " kali ini Agnes sendiri yang menegurku

di dalam, " ucap wanita yang tadinya mengetu

upu aku Lex, dia sekamar den

dengan tubuh kakak kandungku. Hanya saja monica leb

ta juga ?" Tanyaku pada Mu

ng lowongan kerja di sosmed, jadi ban

uk tapi keduanya memilih tinggal di A

enarnya ada rasa sedikit cemburu mendengarnya, mesk

kan segera pindah kalau sudah mener

a setiap hari aku akan bertemu dengan wanita - wanita cantik

tuskan untuk kembali kekama

g menenangkan, aku t

tan gaun putih yang berkilauan. Rambutnya terurai lembut mengikuti alunan angin yang tidak terl

apkan selamat tinggal. Detik berikutnya, ia perlahan menghila

n sekaligus terhibur. Dengan suara yang penuh emosi, aku memangg

mimpi. Namun, meski hanya sebentar, mimpi itu memberinya sem

ku selama beberapa jam terakhir. Kepalaku terasa ringan, berputar-putar, dan r

kit terpulihkan. Aku mengenakan pakaian yang nyaman, dan sepatu yang siap mengantarku menjelajahi kota. Perutku keroncongan, meminta segera diisi. Maka, aku pun kelua

mengembang. Aku terpaku sejenak, terdiam, dan sedikit canggung. Pandanganku menelusuri wajahnya, mencoba mengingat siapa dia. Wanita itu, dengan ram

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY