img Kembaran Obsesinya  /  Bab 2 | 11.11%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2

Jumlah Kata:1149    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

yang kasar di apartemen yang sunyi.

i," kataku, s

yang tajam dan terkendali. "Begitu cepat? Aku t

ataku dengan hati-hati. "Dia sudah menemukan sesuatu untuk difoku

mpaikan kepuasannya. "Kamu melakukan

a-kata itu terasa seperti racun. Dia telah menyelamatkan studio se

itu dimaksudkan untuk membuatku terkesan, untuk menempatkanku pada posisiku. "Setelah itu, aku harap kamu m

suaraku lebih dingin

Sambungan tel

ergema di telingaku. Sebuah alat. Sarana untuk mencap

mendapatkan uang itu, aku akan menghilang. Aku t

gemerlap. Pemandangan yang indah dan sepi. Sangkar kaca dan baja ini telah men

lagi. Kali ini s

arta. Jam 10

dari Baskara. Dia tidak pernah mengirim pesan. Dan dia tidak

sekarang? Setelah memberitahuku

an penuh harap yang kukira sudah mati, ingin pergi.

ntar dari diriku berteria

ersembunyi. Lela

yang disukainya, yang katanya membuat bibirku terlihat seperti "luka yang sempurna." Tanganku berh

fitur alami wajahkulah yang menariknya. Sekarang aku tahu itu karena itu

uman bass dan lampu yang berkelip. Udar

alah satu rekan bisnis Baskara mengh

u dengan seringai penuh arti. "D

ui sesuatu yang memb

teredam di sini, pencahayaannya lebih intim. Dan di sana ad

dak se

ngar sesuatu yang dikatakannya, ad

ihat seperti malaikat. Sangat kontras dengan gaun hitamku. Dia

nya meneteskan kemanisan palsu.

ataku, suaraku nyaris berbisik. "Ke

nya benar-benar bingung

a kamu yang minta. Aku pakai ponselmu. Kupikir akan jadi kejutan y

orot matanya adalah kedengki

seseorang di meja itu. "Memastikan si

lain, suaranya sedikit cadel. "Dia

ngatakan apa-apa. Dia hanya menatapku dan Karininia, ekspresinya topeng

beberapa bulan setelah pemakaman ibuku sendiri. Karininia, dengan wa

mpai aku menjadi penjahat dan dia adalah pihak yang terluka. Ayahku, seo

pengertian," katanya. "

Dia seoran

lebih halus, kebohongannya lebih bisa dipercaya. Tapi aku mas

ku pada Karininia, suaraku rendah

satu wanita tertawa. "Ooh, gal

tu adalah tatapan obsesi yang sama yang kulihat di wajahnya ketika

i. Aku bukan lagi putri di rumah itu; aku adalah tamu yang tidak diinginkan. Hari ketika aku akhirnya mengemasi tas dan pergi, tidak ada yang

adi bekas luka yang kusam. Tapi melihat Karininia di sini, berjemur dalam perhatian B

ng membicarakan pernikahan

hebat. Keenan Adiwijaya itu jenius, meskipun d

u malu. "Kami s

erak karena kecemburuannya. Perasaan yang aneh, melihatnya cemburu pada wanita yang dia

h dekat waktu SMA?" salah satu w

lsu. "Oh, astaga, tidak. Baskara dan aku selalu

a datar. Dia menatapnya, dan di matanya, ak

a sudah hancur berkeping-k

Aku tidak bisa bernapas di r

kataku enta

tegak, kepalaku terangkat tinggi. Aku tidak

ift, tanganku gemeta

gitu cepa

ik menghadapnya, pintu lift terbuka. Kami berdu

adanya?" tanyanya, nada

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY