Pandan
n tatapan mata yang bisa membekukan neraka. Selama sepersekian detik, otakku menolak memproses pemandangan i
panjang, tapi aku tidak memeluknya. Lenganku terasa seperti timah. Naluri pertamaku, naluri bod
ta lagi, suaraku serak. "Ap
dan datar, dan dia memanggilku dengan formalita
lang mau datang?" Aku meraih kopernya, sebuah gerakan canggung
n," katanya, nadanya datar.
akang kami. Aku bersandar di pintu, mengusap rambutku. "Kyra, tolon
terlihat berbeda dari yang kulihat di panggilan video kami-lebih berkuasa, lebih mengintimidasi. Wanita lelah dan lembu
u harus menebak?" Aku mencoba nada ringan,
h pantai di Lombok. Sekarang, bingkai itu berisi foto tim baruku, sebuah foto candid dari pesta peluncuran pr
aku tergagap. "Itu tim proyek. Kyra ada di dalamnya." Pe
n momen ini selama dua tahun, Revan." Suaranya pelan, tapi menembus alasan-alasan menyedih
lnya. Dia tidak perlu mengatakan sepatah
i kantor yang steril. "Balapan sampai p
ka, ini tidak seperti
nar
saja. Itu... itu urusan panjat tebing. Dia
amu sebutkan dalam dua tahun?" tanyanya, suaranya diwarnai kelelahan yang lebih
lama berhenti, dan Kyra butuh pekerjaan. Itu hanya... kebetulan." Aku melangkah ke arahnya, tanganku
hun, Erika," bisikku di rambutnya, suaraku sarat dengan keputusasaan. "Kita sudah me
ngnya menempel di dadaku, dan aku bisa merasakan basahnya air matanya merembes mela
menunjukkan konfirmasi penerbangan. Tiket pulang-pergi ke Surabaya untuk akhir pekan depan. "Aku pesan ini mi
ingin dia tanyakan-tentang motor, tentang malam itu, tentang foto-menggantung tak terucapkan di
ri pipinya dengan ibu jariku. "Mari k
knya ke arah pintu. Aku harus melakuk
tapi jelas-jelas mendengarkan. Dia mendongak saat kami keluar, matany
tuk didengar oleh siapa pun yang berada dal
ganmu. Revan sering sekali membicarakanmu." Matanya kembali melirik ke tangan kami. "Hai, Erika. At
n tapi tegas. "Dia akan bekerja dengan tim perangkat lunak di la
at dia berjalan pergi, bahunya terkulai, aku merasakan tusukan
dan Kyra sudah berdiri
nada pura-pura tersinggung. "Serius, Van?
gan di bahuku sedikit mereda. "Yah, me
anja. "Mungkin jangan pegang tangannya seolah-olah dia anak anjing
ang nyaman setelah badai yang bernama Erika. "Aku t
isa ikut nonton. Pasti seru." Dia mengedip.
"Baiklah. Tapi k
g menakutkan merayap di perutku. Aku mencoba mempertahankan dua dunia yang
Pandan
sentuhannya, ketulusan palsu di matanya-itu semua adalah sebuah pertunjukan, dan aku adalah penonton yang te
di sampingku. Aku menatap layar komputer yang kosong selama berjam-jam. Kejutan yang telah kuren
Itu mentorku, Pak
yambutannya?" tanyan
a. Isak tangis terta
danya langsung berub
ja," aku berbohon
-baik saja. Apa
video itu, Kyra, kebohongan-kebohongan, ekspresi
n panjang di
Edi
cam. "Begitu. Sepertinya Tuan Adriansyah sudah lupa siap
a mataku dengan punggung tanga
ra mempelajari perbedaannya. Kamu adalah pencipta 'Aura.' Perusahaan ini, kariernya, semuanya dibangun di atas ke
Ini bukan tentang kekuasaan, atau uang, atau karier. Ini tentang lima tahun yang telah
u benar-benar hilang. "Aku tidak mau peker
hari. Lihat bagaimana keadaannya. Tapi ketahuilah ini, Erika. Kamu tidak sendiria
g telah kubangun, masa depan yang telah kubayan
ndaki? Baiklah. Biar
an membuat panggilan lain, panggilan ya
aku, suarak
i saingan terbesar kami. Suaranya tenang dan profe
n lalu?" tanyaku, memejamkan mata. "Tawaran untu
" katanya perlahan.
ran itu datang
seperti abu di mulutku. "Sebuah kemitraan. Dalam s
bisa mendengar suara napasnya
ika?" tanyanya, suaranya me
sudah muak menjadi pemain kedua dalam hidupku sendi
berarti merunt
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY