/0/29163/coverbig.jpg?v=c354ec2c6aed2db5390990818807a52d)
n, tapi aku segera sadar posisiku. Aku adalah kuda pekerja yang membiayai kehidupan saudari kembarku yang sempurna, K
orang tuaku bersekongkol dengan orang tuanya. Mereka mengatur agar Bima menikahi K
depan semua orang, Bima be
selku bergetar dengan pesan
nemukanku adalah sebuah kesalahan. Aku hanyalah aib yang harus mereka u
tangga dan berteriak bahwa aku telah mendorongnya. Ayah
datang bahwa aku adalah penyerang yang kejam. Mereka ingin menghapusku, te
a
sing dari Dunia Fantasi. Usiaku empat tahun. Selama sepuluh tahun, panti asuhan adalah hidupku
rga P
angkan selama satu dekade. Kuberikan setiap rupiah yang kudapatkan dari dua pekerjaanku, berharap bisa membeli ja
ah anak emas, yang tidak pernah hilang. Dia kuliah di Univers
acarku. Dia baik, atau begitulah pikirku. Dia menggen
g dikenal Bima, jenis orang-orang kaya lama dengan gigi yang sempurna. Orang tuaku sendiri ada di sini, berbaur
ang gelas-gelas sampanye. Aku mencoba menarik perhatian Bima, tapi dia
at rapi untuk mengambil lebih banyak gelas dan aku mendengar s
. Sangat ambisius. Pasangan ya
risi gelas-gelas itu tiba-ti
eorang pensiunan kolonel, suaranya rendah
mi sudah meyakinkannya. Kirana adalah menantu yang sel
Tapi mereka tidak se
Bima, ada sedikit kekh
tentang Nadia. Dia... hidupnya sulit. Dia akan mengerti. Dia tidak begitu c
tahu Kirana adalah pilihan yang tepat. Dia hanya mela
n. Aku tidak bisa bergerak. Aku hanya bisa mendengarka
ikrofon di tangannya. Dia tersenyum, senyum menawan yang terlatih yang sekarang
auan di bawah lampu pesta. Dia terlihat pe
at agar semua orang bisa mendengar. Dia
an. Aku berdiri di balik pagar tanaman, lumpuh, menyaksikan hidupku
pan itu terlepas. Kaca pecah di jalan setayang mem
an yang sempurna. Orang tuaku memeluk orang tua Bima. Kirana
r di saku. Sebua
tus. Orang tuaku pik
h kata untuk meng
ya berlari, menjauh dari tawa, menjauh dari dunia mereka yang sempu
kemudian. Kunciku berdecit di lubang kunci. Ruang tamu ge
ajah mereka memerah karen
enyumnya tidak cukup mencapai matanya
. Dia mungkin masih merayak
mereka. Pengkhianatan itu
bali," kataku, suar
lenyap. "A
ntuk biaya kuliah Kirana. Untuk mobilnya. Untuk rumah
yol, Nadia. Itu adalah kont
keluar dari bibirku. "Keluarga yang
sar, dan dia menggunakan ukurannya untuk mengintimidasi. "Kamu
ta itu terasa seperti racun
suaranya tajam dan kejam. "Kami memberimu rumah. Kam
amu? Karena tidur di kamar terkecil sementara Kir
Dia adalah sumber kebanggaan yang konstan. Kamu
karena ke
enemukanmu," kata A
da harapan bahwa jauh di lubuk hati, mereka mencintaiku. Bahwa mereka hanya... pu
ian dihentikan setelah dua tahun. Mereka telah move on. Mereka telah memulai hidup baru, kehidupan yang sempurna deng
impikan mereka, mereka mengha
dih. Itu adalah api yang panas dan membersihkan
araku bergetar karena amarah. "Kalia
at. "Siapa yang m
ng pecah menggelegak dari dadaku. "Ak
ya adalah topeng kemarahan yang dingin. "Kirana butuh kehidupan normal. Dia ti
hidupku," bisikku. "Ka
seolah-olah itu adalah transaksi bisnis. "Itu mengangkat
reka ingin
anku ini. Mereka bukan orang tuaku. Mereka ad
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY