PANDAN
ada di sana, lengannya melingkari pinggangku dari belakang, dagunya bertumpu di bahuku. Aromanya murni, hanya pinus dan badai m
an tumpul di kepalaku, api tajam yang m
g kudengar adalah
da satu pun bekas luka di wajahnya. Dia adal
ku, tetapi dari kebanggaan atas kepemilikannya. Aku adalah b
ejamkan mata,
n tempat tidur. "Ini semua salahku, Alpha. Aku ceroboh
afi
ah. Itu kecelakaan. Berburu itu berbahaya; cedera bisa terjadi. Kau adala
bahkan tidak lagi menimbulkan secuil rasa sakit. Itu hanya
kecil Arka, penuh kekhawatiran. Bukan u
" Serafina bersenandung. "Ay
ni," kata Kaelan, dengan nada geni
erasa
iliar bergema di b
uruh kawanan membicarakan bagaimana kau m
mkan pikiran itu kembali, suara mentalku
seekor lalat pun. Dia gadis yang manis. Kau harus belaj
itu t
an Kaelan duduk di tepi tempat tidurku. Dia
encoba terdengar penuh kasih, tapi aku bisa mendengar ke
Wajah tampan, rahang yang kuat, mata yang dulu adalah s
serak. "Aku ingin kau me
uh, bersemangat. "Apa
suaraku mantap. "Usir dia. Kelu
aat menyadari apa yang baru saja dikatakannya. "Maksudku-Lyra, ti
an tawa kecil yang r
lega. "Oh.
ngubah topik. "Kue madu dari toko roti di desa. Yang de
cara sederhana untuk menunjukkan "kesetiaannya." "Tent
ih kecil, aku sudah duduk di tempat tidur. Dia
seperti yang kuingat-madu manis dan a
embawanya untukku telah berubah. Rasa m
tan terakhir yang kurasakan untuknya, gema terakhir dari cint
ang tersisa
-
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY