ang Elara
bih kuat, lebih cepat, lebih pintar. Kamu menang atau kamu kalah. Rencanaku untuk kejuaraan adalah tali penyelamatku, satu-satunya hal yang bisa kupegang. S
sa kuabaikan muncul di hadapanku. Anda te
digital. Di seberangku berdiri seorang pemain dengan baju zirah merah muda berkil
nya, suaranya manis memuakkan. "Adrian sudah banyak b
rna untuk baju merah muda Dahlia. Mereka berdiri berdampingan, parodi mengerikan dari pasangan kuat fantasi. Sebuah geraka
Ad
A.' Riwayat partynya menunjukkan dia secara eksklusif bekerja sama dengan 'Dalia' selama tiga bulan
hasia mereka. Dia telah menyelesaikan quest 'Lompatan Asmara' bersamanya, sebuah quest khusus pasangan yang terkenal sulit yang memberi hadiah pemai
saraf dari kepalaku dan berteriak
ah terakhirnya adalah 'Air Mata Phoenix.' Adrian bilang itu bisa secara permanen menin
oenix adalah item legendaris, drop satu kali. Itu bisa memotong bulan,
aku ketus.
mbuk punggungku, dan sengatan rasa sakit yang nyata dan membakar menjalar di tulang belakangku. Setelan haptic dikalibrasi untuk memberikan umpan balik realistis, sebuah patapan membatu, pedangku menjadi kilatan perak, dan bersiap untuk seranga
ilauan mengelilingiku. Mantra 'Stasis Ilahi.' Hanya palad
avatarku. Rasa sakitnya luar biasa. Aku bisa merasakan robekan otot hantu, remuknya
yang," katanya,
nar ke jantung gorgon. Monster itu larut menjadi hujan caha
ksel merah. Di dunia nyata, wajahku puc
aku serak, baik di dala
perpaduan sempurna antara kasihan dan kemenangan. "Oh, bodoh. Tidakkah kamu lihat? Dia mencinta
ir mata itu," desisku, pandangank
enyesal sama sekali. "Sudah terika
bibir virtualku. Sirene peringatan meraung di telingaku dari diagnostik p
me, hal terakhir yang kudengar a
n tahun lalu? Yang kamu bilang kamu rancang untuk Srikandimu?
buah tusukan di jantun
cintaku. Ap
menelusuri jalur di pelipisku yang
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY