ang Elara
a, Adrian pulan
saat dia mengangkatku dari tempat tidur dan mendudukkanku di kursi roda. "Aku sangat
"Aku sangat, sangat menyesal atas apa yang terjadi di dalam game, Elara," katanya, bergegas ke s
ebih dalam. Saat itulah aku melihatnya. Di pergelangan tangannya, sebuah gelang perak halus, dite
berhenti
untuk ulang tahun terakhirku. Dia memberitahuku manik-manik itu adalah pecahan me
egitu hebat hingga terasa fisik. Aku terkesiap, tan
a khawatir. "Ada apa? Kamu baik-b
is tangannya. "Tidak perlu dokter. Ak
pi tempat tidurku, tubuhku gemetar. Aku mengangkat tangan kiriku, di mana kembarannya-sebuah rant
alus itu putus, manik-manik perak berserakan di lantai seperti bintang-b
eberapa sakitnya. Sambil gemetar, aku berdiri dan berjalan, tanpa kursi rodaku, keluar dari kamar. Aku masih tidak percay
ihat ke dapur dari lorong. Dan apa yang kuli
utnya saat dia menciumnya, dalam dan lapar. Itu adalah ciuman
isik rendah. "Kita harus hati-h
tidak tinggal bersamaku semalam. Dan kamu membiarkannya mendapatkan Air Ma
an mencium ujungnya. "Itu sebuah kesala
. Dia mengaitkan satu kaki di pinggangnya, m
elangan tangannya berkedip saat dia bergerak. Itu m
hun-tahun tidak kudengar darinya. Dia menggendongnya dan
esiran pakaian-tidak jelas, kabur, seolah-olah aku mendengarn
. Kita akan punya pernikahan sendiri di Nusantara Saga. Yang
ra Dahlia adalah
jan
Mimpiku. Masa depanku. Aku berdiri di sana, membeku di lorong, memaksakan diri untuk menonton, unt
patah manapun, merobekku, dimulai dari dadaku da
dalam keadaan linglung, dunia m
muakkan dan parfum Adrian menempel padanya seperti kain kafan. "Aku ambil cuti s
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY