/0/29671/coverbig.jpg?v=2eb3ef6fdd7aa2ebb101153735772eaa)
iarder teknologi bernama Kian-satu-satunya o
penyelamat nyawa itu kepada selingkuhannya untu
kanku yang berdarah-darah dalam kecelak
cerai dan menemukan bahwa seluruh pernikahan kami adalah kebohon
a untuk memastikan aku tidak akan pernah bisa pergi,
utolak bertahun-tahun lalu dan memulai rencanaku u
a
Pandan
tama, kelemahan itu seharusnya adalah aku. Aku adalah jangkarnya, satu-satunya orang yang bisa menambatkan jiw
itu bukan l
p yang tidak pernah kubaca tapi selalu dikirimkan oleh teman-teman yang "peduli". Kian, yang pernah membeli sebuah pulau priba
ya karena terkenal, dan mimpi buruk pribadiku saat SMA. Dia adalah alasan di balik bekas luka samar ke
u, benar-benar t
g dibuat khusus untukku, hanya untuk melihat sebuah foto muncul di ponselku: Kian, dengan tangan posesif di pinggang Dahlia, kepala
jalanan pulang yang sunyi dengan taksi, k
isi sakral yang kami pertahankan sejak kami miskin dan berbagi sepotong pizza. Pesan singkatnya menjadi lebih pendek, tel
menandai lokasi jet pribadi Kian. Dia "tidak sengaja" mengirim paket ke rumah kami berisi foto berbingkai dirinya dan Kian, sebu
engubah dukaku menjadi sesuatu yang dingin, keras,
bungannya
gobatan eksperimental baru menawarkan secercah harapan. Biayanya sangat mahal, membutuhkan sumber daya dan koneksi yang hanya dimiliki Kian. Dia sudah
ada janji itu seperti orang tengge
watan itu perlu didanai segera, peralatannya harus diamankan dalam waktu tujuh puluh
ya. Kita butuh dana
mendengar suara samar kucing mengeong di latar belakang, suara yang kutahu milik an
pernah m
lku. Kedermawanan Kian Adhitama Tak Terbatas: Miliarder Teknologi Danai
ing-keping, meninggalkanku tenggel
inggal
lir daftar kontakku. Ibu jariku berhenti di sebuah nama yang tidak pernah kuhubungi selama delapan tahun. Sebuah nomor yang
aat mengetik. *An. Itu adalah upaya putus asa
atu menit kemudian
i mana kamu berada.
cur di pipiku dan jatuh ke layar. Itu ad
dia. Kian. Dia sedang berada di konferensi pers untuk suaka kucing itu. Dia tersenyum, senyum tulus yang langka yang tidak pernah kulihat se
unyi: Sebuah Kehidupan Baru: Dahli
tidur, satu-satunya barang milik Leo yang belum sanggup kubereskan. Kotak itu
sempit satu kamar di atas laundry kiloan yang selalu berbau pakaian lembap dan pemutih. Kian saat itu adalah hantu, seorang anak laki-l
il membuat sketsa kode rumit di atas serbet. Aku mulai meninggalkannya sisa makanan, lalu menawarkannya sofa
berbagi portofolio senilai miliaran. Kehidupan kami be
kaca yang sekarang kami sebut rumah. "Keluarga sungguhan. Sesuatu yang tidak pernah kita miliki. Aku akan
ia sedang membangun dunia untuk Dahlia, sebuah suaka un
ut dari jiwaku. Aku mengambil kotak musik Leo, kayunya yang m
terakhirku dengan Kian. Permohonan putus asaku agar dia menelepon rum
ib
i ra
bisa ng
amarku di sebuah tebing di Uluwatu, menjanjikanku pengabdian seumur hidup. Dia telah menghabiskannya bers
dalah dua hari yang lalu. *Leo makin
k pernah

GOOGLE PLAY