img Pahitnya Menjadi Pilihan Kedua  /  Bab 4 dekat perapian yang hangat | 15.38%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 dekat perapian yang hangat

Jumlah Kata:2024    |    Dirilis Pada: 09/11/2025

suasana tenang yang tampak dari luar sama sekali menipu. Di ruang utama, Nadira Arsyad duduk di kursi empuk dekat p

dekat, dan Nadira tahu satu hal: dunia ini bukan tempat untuk orang yang lemah. Bahkan keb

at bermain siang tadi masih membekas di pikirannya. Anak itu polos, tapi ia a

Nadira berdiri di dekatnya, hatinya berdebar. Dari dalam mobil, dua pria berpakaian serba hitam keluar dan mengh

utup rapat. Rafhael mengambilnya dengan hati-hati, menatap N

"Apa isinya?" tanyan

orang yang Nadira tidak kenal. Beberapa foto menunjukkan Alfian dalam situasi yang jel

Nadira bertanya

a yang selama ini kau tidak tahu. Musuh kita... mereka masih mengincar kita, dan

akut, marah, dan penasaran. Dunia yang ia masuki t

fhael duduk di ruang kerjanya, membaca dokumen yang diterimanya.

ael bertanya, matanya t

ikiran tentang Alfian, tentang dunia

daku. Aku akan melindungi kalian-Arka dan kau. Tapi kau juga harus siap menghada

api bagaimana aku bisa percaya sepe

ut. "Percayalah sedikit saja. Itu cukup untuk se

pesan misterius melalui amplop tertutu

elakaan. Ada tangan lain yang mengatur s

an belum sepenuhnya terungkap. Musuh Rafhael mungkin sedang m

"Ini... lagi," katanya sa

bagian dari perang yang tidak pernah kita pilih. Tapi kau harus

hael datang membawakan selimut hangat dan duduk di sampingny

ingin kau tahu satu hal. Apa pun yang terjadi, aku akan melindungimu. Ark

rgetar. "Aku... aku takut. Semua i

tuk bertahan, kita harus menghadapi ketakutan. Dan perasaan... tidak selalu

nuh rahasia ini, ada satu hal yang jelas dan terang-perasaan yang mulai t

di halaman belakang, membuat kaca jendela bergetar. Rafhael segera memerintahkan semua tim ke

"Musuh kita tidak main-main lagi. Mereka ingin kita panik, tapi ki

dan marah. Ia tahu satu hal: hidupnya sekarang bukan

kerja, lampu redup menciptakan bayangan panjang di

ian," kata Rafhael. "Tapi denganmu di sini... aku merasa se

ga... tidak tahu harus bagaimana. Aku taku

nya. "Kita akan melewati ini bersama. Apapun ya

ta mereka mungkin lahir di tengah dunia gelap, tapi itu nyata. Dan cinta

nia Rafhael. Setiap langkahnya kini diperhitungkan, setiap gerakannya dipantau. Ia sadar bahwa musu

sia, dan intrik, ada satu cahaya yang membuat Nadira bertah

han rahasia, ketakutan, dan perasaan yang mulai sulit dikendalikan. Dunia mereka mungkin

uang utama, Nadira Arsyad duduk termenung di sofa, menatap cangkir teh yang sudah dingin. Pikirannya melayang jauh-ke ancaman

Nadira tersenyum tipis melihat anak itu, tapi di balik senyum itu tersimpan rasa gelisah. Ia tahu, musuh Rafhael tidak han

mobil, membawa kotak misterius yang diikat dengan tali kulit. Rafhael, yang baru saja keluar dari ruang

berapa foto lama Alfian dan dokumen yang tampaknya berkaitan dengan transaksi rah

Nadira bertanya

a. Dan ini adalah bagian dari rahasia yang selama ini kau tidak ketahui. Musuh ki

intrik, rahasia, dan bahaya yang nyata. Ia tahu, untuk bertahan, ia harus belajar bert

afhael duduk di ruang kerja, membaca dokumen yang baru diterima.

ya Rafhael, matanya te

ikiran tentang Alfian, tentang dunia

daku. Aku akan melindungi kalian-Arka dan kau. Tapi kau juga harus siap menghada

pi bagaimana aku bisa percaya sepe

ut. "Percayalah sedikit saja. Itu cukup untuk se

ma pesan lain melalui amplop tertutup

kan mengubah segalanya? Masa lalu Alfian

an belum sepenuhnya terungkap. Musuh Rafhael mungkin sedang m

"Ini... lagi," katanya sa

bagian dari perang yang tidak pernah kita pilih. Tapi kau harus

dengan seorang pengusaha misterius bernama Davin Hartono, yang tampaknya menjadi dalang di balik sebagian be

ng. "Davin... ia bukan hanya mengincar bisnis. Ia menginc

an ludah. "A

adi." Rafhael menatapnya dalam-dalam. "Kau harus tetap dekat denganku, tetap aman, dan belajar menghadapi dunia

l datang dengan dua gelas anggur, duduk di sampingnya. Suasana t

ulai, suaranya rendah. "Tapi aku percaya kau bisa

aku mencoba. Tapi rasanya sulit percaya sepenuhnya.

an, kita harus menghadapi ketakutan. Dan perasaan... tidak selalu bisa

nuh rahasia ini, ada satu hal yang jelas dan terang-perasaan yang mulai t

i halaman belakang, membuat kaca jendela bergetar. Rafhael segera memerintahkan semua tim kea

"Musuh kita tidak main-main lagi. Mereka ingin kita panik, tapi ki

dan marah. Ia tahu satu hal: hidupnya sekarang bukan

kerja, lampu redup menciptakan bayangan panjang di

ian," kata Rafhael. "Tapi denganmu di sini... aku merasa se

ga... tidak tahu harus bagaimana. Aku taku

nya. "Kita akan melewati ini bersama. Apapun ya

nia Rafhael. Setiap langkahnya kini diperhitungkan, setiap gerakannya dipantau. Ia sadar bahwa musu

sia, dan intrik, ada satu cahaya yang membuat Nadira bertah

han rahasia, ketakutan, dan perasaan yang mulai sulit dikendalikan. Dunia mereka mungkin

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY