hujan yang memukul jendela. Angin membawa dingin menusuk hingga ke tulang. Hatinya terasa berat, dipenuhi ketegangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Setiap tetes hujan seol
ras, senyum riangnya tak pernah pudar. Nadira menatapnya, hatinya luluh. Ia sadar bahwa
luar jendela, bayangan yang bergerak cepat di taman-ia tahu ini bu
lap, penuh konsentrasi, sementara tangannya mengetik cepat menca
ni?" tanya Rafha
adira, suaranya sedikit gemetar. "Aku
nya. Dan kau benar. Musuh kita... mereka sedang
siap. Segala sesuatu mulai bergerak, dan ini b
menginstruksikan semua keamanan untuk bersiap. Nadira menahan napas. Dari balik jendela, ia
enatap tajam. "Apa maksud kedatangan kal
si ancaman dan bukti-bukti lama. "Rafhael Satrio... kau pikir kau bisa sembunyi dari masa lalu? S
ngan masa lalu Alfian dengan Rafhael, dan mereka memanfaatkannya untuk menyerang. Ia m
dari jaringan bisnis dan keamanan. Nadira ikut serta, meski hatinya takut. Ia melihat
kan hanya rival biasa. Ia menggunakan semua informasi yang bisa ia dapat, term
tap berada di sini. Ia aman, tapi juga harus belajar menghadapi kemun
pi ia mulai mengerti bahwa untuk bertahan, ia harus belajar
alkon bersama Nadira, memandang kota yang basah dan be
eras. Tapi kau... kau membuatku merasa ada manusiawi di da
a takut dan penasaran. "Aku... aku juga taku
ahan, kita harus menghadapi ketakutan. Dan perasaan... tidak selalu bisa
p ini, ada satu hal yang jelas dan terang-
, membuat kaca jendela bergetar dan suara sirine terdengar dari kejauhan. Rafhael segera memerintahkan s
"Musuh kita tidak main-main lagi. Mereka ingin kita panik, tapi ki
dan marah. Ia sadar satu hal: hidupnya sekarang buka
g rahasia di mansion, tempat dokumen-dokumen Alfian tersimpan.
... sebagian besar terkait dengan Davin Hartono. Ia licik, berbahaya, dan ta
up kencang. Semua yang ia pikir sederhana ter
harus mengerti, untuk bertahan, kita harus berani
an Rafhael duduk di ruang tamu. Lampu redu
ian," kata Rafhael. "Tapi denganmu di sini... aku merasa se
ga... tidak tahu harus bagaimana. Aku taku
nya. "Kita akan melewati ini bersama. Apapun ya
nia Rafhael. Setiap langkahnya kini diperhitungkan, setiap gerakannya dipantau. Ia sadar bahwa musu
sia, dan intrik, ada satu cahaya yang membuat Nadira bertah
han rahasia, ketakutan, dan perasaan yang mulai sulit dikendalikan. Dunia mereka mungkin
angkan. Nadira Arsyad berdiri di balkon lantai atas, tangannya menggenggam pegangan logam dingin. Jantungnya berdegup tak menentu.
ah polos anak itu, merasakan campuran cinta dan ketakutan. Setiap kali Arka tersenyum, hatin
amera di seluruh area, dari gerbang utama hingga taman belakang. Rafhael menunduk, matanya meneliti setiap g
tanya Rafhael, suaran
jawab Nadira. "Semua ini
. Musuh kita... mereka tidak akan berhenti sampai mereka mendapat ap
dari mobil, membawa tas besar. Rafhael segera memberi perintah kepada tim pengamanan, sementara
s-jelas dimaksudkan untuk menakut-nakuti. "Rafhael Satrio... ini adalah pesan dar
hana ternyata penuh intrik dan bahaya nyata. Ia menatap Rafhael,
a orang kepercayaannya. Nadira ikut serta, meskipun hatinya tegang. Ia melihat bagaimana Ra
enar berbahaya. Ia menggunakan rahasia Alfian untuk menye
berada di sini. Ia aman, tapi juga harus belajar menghadapi kemungk
rtahan hidup, ia harus belajar cepat, berpiki
mbuat darahnya membeku: rekaman video yang menunjukkan Alfian di lokasi rahasia yang ternyata dimanfaa
ael. "Ini... lagi," kabukan hanya mengincar bisnis, tapi juga ingin menghancurkan kita secara pri
atu hal: ia tidak bisa lagi hanya menjadi penonton. Ia harus belaja
duduk di ruang tamu, lampu redup menciptakan bayan
ndah. "Tapi kau... membuatku merasa ada manusiawi di dal
a takut dan penasaran. "Aku... aku juga taku
an, kita harus menghadapi ketakutan. Dan perasaan... tidak selalu bisa
gelap ini, ada satu hal yang jelas dan teran
jadi di garasi, dan beberapa jendela pecah. Rafhael segera memerintahkan semua tim keaman
n. "Musuh kita tidak main-main. Mereka ingin kita panik, tapi kit
t dan marah. Ia sadar bahwa hidupnya sekarang buka
di mansion, tempat dokumen-dokumen Alfian tersimpan. Ia i
... sebagian besar terkait dengan Davin Hartono. Ia licik, berbahaya, dan ta
up kencang. Semua yang ia pikir sederhana ter
harus mengerti, untuk bertahan, kita harus berani
n Rafhael duduk di balkon. Suasana hujan, g
ian," kata Rafhael. "Tapi denganmu di sini... aku merasa se
ga... tidak tahu harus bagaimana. Aku taku
nya. "Kita akan melewati ini bersama. Apapun ya
nia Rafhael. Setiap langkahnya kini diperhitungkan, setiap gerakannya dipantau. Ia sadar bahwa musu
sia, dan intrik, ada satu cahaya yang membuat Nadira bertah
han rahasia, ketakutan, dan perasaan yang mulai sulit dikendalikan. Dunia mereka mungkin

GOOGLE PLAY