Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3

Jumlah Kata:974    |    Dirilis Pada: 18/11/2025

andang

manusia biasa. Obrolan makan siang yang ceria mereda saat kepala-kepal

an yang disiapkan dengan cermat d

r, menusuk sepotong ayam panggang dengan kuku m

dan tulisan 'Agus' di seragamnya, tetap profesi

l berhiaskan permata dari tas Birkin-nya yang sang

ebagian kecil dari apa yang tampak sepe

tangan dengan acuh pada makanan yang ditujukan untuk ratusan

ntuk menumpahkan seluruh isi wadah kaviar ke d

meletakkan tangan kokoh di atas panci, menghalanginya. Suara

Suara Jihan

idak bisa membiarkan makanan dari luar, terutama yang berpotensi alergen, dicampur dengan la

lam layanan makanan. Aturan yang aku bantu

u berapa harga ini?" cibirnya, menggoyangkan wadah kaviar. "Camilan kecil ini lebih

akanan," kata Agus, nadanya tidak goyah. Dia adalah pilar

apa," desisnya, wajahnya berker

a membuatku terkesiap. Dia mengeluarkan ponselnya dan menekan

emandangan panorama kota. Dia sedang di tengah-tengah presentasi. Presentasi kepa

ngsung berubah menjadi suara anak kecil y

nak menjadi ekspresi perhatian yang memanjakan. "J

koki yang tabah dan kegelisahan umum di kantin. "Tapi stafmu... mereka mengeroyokku. Pria ini

h meninggikan su

erkerut. "Berikan

kemenangan saat dia menyodorkan telepo

resi. Aku bisa mendengar suara Bima, tidak lagi

ak melalui speaker kecil. "Biarkan dia mel

ala hormat, ini pelanggaran kode keseh

i, diwarnai kejengkelan. "Aku peduli Jihan bahagia. Sekarang

ini. Karyawan berdiri membeku, nampan di tangan, wa

n ke Jihan. Dia praktis

bisiknya

ryawan yang diam dan menonton, akhirnya berhenti padaku. Aku mengikutinya

palsu tercekat di tenggorokannya. "Sepertinya mereka semua membenciku. Gadis dar

nya kesal; dia sangat marah. Marah karena ini mengganggu momen besarnya. M

uk di seberang Bima di meja rapat. Para investor. Dia mempermalukan stafnya sendiri, secara langsung, di depan oran

kopi yang tumpah atau wadah kaviar. Ini tentang cacat mendasar dalam kepemimpinannya, s

er telepon. "Kalian semua akan meminta maaf kepada Bu Jihan. Sekarang juga. Kalian

enemukanku. "Kamu. Developer junior. Kamu

erintahkanku, salah satu pendiri perusahaannya, tunangannya, untuk mempermalukan diri sendiri di depan umum demi wanita ini. Di

sahaan yang seharusnya kami bangu

nganku yang merah dan melepuh, kulitnya sudah mulai melepuh. Rasa sakitnya

berbicara, sangat

nya. "Apa kamu yakin? Apa kamu benar-benar, sangat

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY