andang
manusia biasa. Obrolan makan siang yang ceria mereda saat kepala-kepal
an yang disiapkan dengan cermat d
r, menusuk sepotong ayam panggang dengan kuku m
dan tulisan 'Agus' di seragamnya, tetap profesi
l berhiaskan permata dari tas Birkin-nya yang sang
ebagian kecil dari apa yang tampak sepe
tangan dengan acuh pada makanan yang ditujukan untuk ratusan
ntuk menumpahkan seluruh isi wadah kaviar ke d
meletakkan tangan kokoh di atas panci, menghalanginya. Suara
Suara Jihan
idak bisa membiarkan makanan dari luar, terutama yang berpotensi alergen, dicampur dengan la
lam layanan makanan. Aturan yang aku bantu
u berapa harga ini?" cibirnya, menggoyangkan wadah kaviar. "Camilan kecil ini lebih
akanan," kata Agus, nadanya tidak goyah. Dia adalah pilar
apa," desisnya, wajahnya berker
a membuatku terkesiap. Dia mengeluarkan ponselnya dan menekan
emandangan panorama kota. Dia sedang di tengah-tengah presentasi. Presentasi kepa
ngsung berubah menjadi suara anak kecil y
nak menjadi ekspresi perhatian yang memanjakan. "J
koki yang tabah dan kegelisahan umum di kantin. "Tapi stafmu... mereka mengeroyokku. Pria ini
h meninggikan su
erkerut. "Berikan
kemenangan saat dia menyodorkan telepo
resi. Aku bisa mendengar suara Bima, tidak lagi
ak melalui speaker kecil. "Biarkan dia mel
ala hormat, ini pelanggaran kode keseh
i, diwarnai kejengkelan. "Aku peduli Jihan bahagia. Sekarang
ini. Karyawan berdiri membeku, nampan di tangan, wa
n ke Jihan. Dia praktis
bisiknya
ryawan yang diam dan menonton, akhirnya berhenti padaku. Aku mengikutinya
palsu tercekat di tenggorokannya. "Sepertinya mereka semua membenciku. Gadis dar
nya kesal; dia sangat marah. Marah karena ini mengganggu momen besarnya. M
uk di seberang Bima di meja rapat. Para investor. Dia mempermalukan stafnya sendiri, secara langsung, di depan oran
kopi yang tumpah atau wadah kaviar. Ini tentang cacat mendasar dalam kepemimpinannya, s
er telepon. "Kalian semua akan meminta maaf kepada Bu Jihan. Sekarang juga. Kalian
enemukanku. "Kamu. Developer junior. Kamu
erintahkanku, salah satu pendiri perusahaannya, tunangannya, untuk mempermalukan diri sendiri di depan umum demi wanita ini. Di
sahaan yang seharusnya kami bangu
nganku yang merah dan melepuh, kulitnya sudah mulai melepuh. Rasa sakitnya
berbicara, sangat
nya. "Apa kamu yakin? Apa kamu benar-benar, sangat
GOOGLE PLAY