img Pernikahanku, Bukan Denganmu  /  Bab 2 | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2

Jumlah Kata:1416    |    Dirilis Pada: 26/11/2025

dang Bina

dadaku. Lima tahun. Aku telah memberinya lima tahun hidupku, kesetiaanku, tubuhku. Aku membangun duniaku

yang penuh rasa sakit dan kabur, ketika dunia menjadi kaleidoskop g

kit yang steril. "Kamu menyelamatkanku. Menikahlah denganku. Biarkan aku menghabiskan sisa hidupku

itu, rasa dingin itu, keputusan sepersekian detik yang telah mengubah hidupku selamanya. Bagaimana mungki

ghargai kenangan itu; dia menggunakannya sebagai senjata. Itu adal

inar, tapi bisa memburuk karena stres. Tekanan emosional yang ekstrem bis

sinya retak di bawah kakiku. Aku menekan telapak tanganku ke dada, mencoba menahan diriku secara fisik, menekan gelombang kesedihan yang mengan

l di layar. Aku membiarkannya berdering empat kal

al

denting gelas. "Dengar, di kantor masih lama. Kami mau aja

u saja. Nam

ri semua hal yang t

utuhkan usaha lebih besar daripad

itu?

e. Selamat ber

jut karena aku tidak protes. Lalu,

telinga. Nggak usah tungguin aku. Aku telah menunggunya selama lima tahun. Menunggunya untuk melih

dan kosong, selimut putih bersih menjadi pengingat tajam akan pernikahan yang kini menjadi kebohongan

rasa takut melingkar di perutku. Aku

pinggang Amara. Amara menempel di sisinya, kepalanya bersandar di bahunya, matanya setengah terpejam dalam tatapan mabuk yang memuja. Kian menopangnya, tubuhnya

yang benar-bena

banget

an! The King a

emua orang kira mereka bakal ni

seorang gadis bernama Lauren. "@KianAdhitama Gi

nunggu. Balasan Kian

enapa-napa. Paling juga nga

nghinaanku, keberadaanku hanyalah ketidaknyamanan k

nselku, membalikkannya di atas nakas. Aku tidak akan membiarkannya melihatku hancur. Tidak lagi. Aku suda

ji temu lanjutan dengan Dr. Sanjaya. Hujan tu

r?" tanya perawat dengan ramah

dengan senyum yang tidak sampa

tapi dinginnya meresap ke tulangku. Sambil menunggu lampu berubah, mat

ntu penumpang untuk Amara, sebuah sikap ksatria yang sudah lama ia tinggalkan padaku. Dan tersampir di lengan Amar

alenti

ak mau repot-repot membawa pulang gaun simpanannya yang harganya miliaran it

saha menghindari genangan air. Saat aku terhuyung-huyung mas

, mengibaskan beberapa tetes air dari rambu

napa? Kamu kelihatan ka

pulang," katak

" Lalu matanya melebar dalam sekejap ingatan ya

tkannya kemarin pagi. Dan sehari sebelum

ubah menjadi kejengkelan. "Gimana hasilnya? Kamu akhirnya din

uanganku yang berkelanjutan

dalam waktu yang terasa seperti selamanya. "Nggak, Kian. Nggak. Kerusakan saraf

adi maksudmu, ini nggak akan pernah berakhir. Kamu aka

takan. Pria yang kukira kukenal, pria yang telah kuselamatka

inggi. "Selalu ada aja masalah sama kamu, kan? Sakit kepala, pa

samar di kerah kemeja putihnya yang bersih. Warna lip

bajumu," kataku, sua

rbang ke lehernya dalam r

perti racun, "dia harus lebih hati-hati dengan gaun delapa

di merah padam dalam sekejap. "Ka

knya, maju ke arahku. "Kucingn

mati bulan

an seorang pria yang tertangkap basah berbohong. "Kamu nggak ngerti, kam

ngan tanggung jawabmu padaku? Tunanganmu? Orang yang jalan kaki sendirian di tengah hujan

ya. "Itu kecelakaan

mbarnya. Nama Amara bersinar di layar. Dia menjawab, s

pa? Kamu bai

r dari pengeras suara. "Kian... maaf banget

agu. Dia bahkan

pintu. Dia berhenti sejenak, tangannya di kenop pintu,

Dan demi Tuhan, coba jangan terla

ngnya. Suara itu menggema di ruang kosong yang

pikir aku bers

ma lima tahun, aku buta bukan karena saraf yang rus

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY